Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Aset Kripto · 7 min read
2022 akan jadi tahun yang sulit dilupakan bagi investor kripto selama bertahun-tahun mendatang, dengan sejumlah pencapaian dan penurunan karena crypto winter menghadang. Coinvestasi merangkum apa saja hal penting yang terjadi dalam industri kripto 2022.
Harga Bitcoin jatuh dari lebih dari $46.000 ke level di bawah $34.000 hanya sekitar tiga minggu memasuki bulan Januari, namun aset kripto terkemuka ini pulih dengan kuat pada akhir Maret, dan berada di atas $47.000 pada penutupan kuartal pertama.
Di Januari, pertumbuhan NFT berlangsung mengesankan. Marketplace NFT ternama, OpenSea membukukan lebih dari $5 miliar dalam volume perdagangan bulanan untuk penjualan NFT di jaringan Ethereum dan Polygon. Rekor volume bulanan di Januari ini masih belum terkalahkan hingga akhir tahun 2022.
Baca juga: NFT Semakin Booming, OpenSea Raup $13,3 M Volume Perdagangan
Melanjutkan euforia kripto di akhir 2021, Februari masih jadi waktu yang menyenangkan bagi ekosistem kripto. Iklan perusahaan kripto seperti Coinbase, FTX, Crypto.com dan eToro terpasang di Super Bowl di AS yang ditonton oleh sekitar 200 juta penonton pada 14 Februari.
Di sisi lain, peristiwa makroekonomi di bulan ini pun masih berlangsung, seperti konflik Rusia dan Ukraina, naiknya suku bunga acuan, hingga pandemi Covid-19, ketiganya turut memberikan tekanan pada harga Bitcoin.
Baca juga: 3 Faktor Makroekonomi Ini Sebabkan Harga Crypto Koreksi
Bulan ketiga 2022, jadi salah satu peristiwa peretasan kripto terbesar 2022. Ronin bridge yang digunakan untuk memindahkan dana dari Ronin untuk digunakan dalam game Axie Infinity diretas.
Dana yang berhasil dicuri oleh peretas senilai $552 juta setara dengan 8,1 triliun Rupiah dalam bentuk Ethereum dan USDC. Ketika eksploitasi tersebut diungkapkan oleh pengembang Axie Infinity, Sky Mavis satu minggu kemudian, nilai dana yang dicuri telah meningkat menjadi $622 juta setara dengan 9,7 triliun Rupiah.
Baca juga: Axie Infinity Kena Hack! $600 Juta ETH dan USDC Hilang
Elon Musk masih jadi tokoh yang memiliki pengaruh untuk kripto tertentu, salah satunya adalah Dogecoin. Di April, CEO Tesla ini mengungkapkan keinginannya untuk membeli Twitter.
Ia menawar harga saham perusahaan media sosial itu senilai $54,20, ia perlu merogoh kocek hingga Rp618 triliun untuk menjadikan Twitter perusahaannya.
Dalam kabar tersebut harga Doge pun ikut naik 27%. Pembelian Musk ini tidak langsung terjadi, dan baru terealisasi pada Oktober 2022, dan di Oktober harga Doge pun ikut naik 77%.
Mei 2022 jadi salah satu bulan di mana kekacauan industri kripto dimulai dan menjadi momen yang sulit dilupakan. Di waktu ini Terra Luna hancur dalam waktu singkat dan membuat kerugian serta efek domino.
Ekosistem Terra yakni stablecoin algoritmik UST dan saudaranya token LUNA pada bulan Mei menghapus uang investor senilai $40 miliar dalam waktu seminggu.
Di tengah kehancuran, harga LUNA, yang pernah menjadi 10 koin teratas berdasarkan kapitalisasi pasar, turun 100% menjadi sepersekian sen, dan UST, yang dirancang untuk mempertahankan paritas 1:1 dengan dolar AS, turun menjadi $0,13 sen.
Baca juga: 7 Aset Kripto dengan Penurunan Terbesar di Tahun 2022
Kemudian, pada akhir Mei, komunitas Terra menyetujui peluncuran ulang proyek tersebut, yang menghadirkan blockchain baru yang disebut Terra 2.0 , dengan jaringan lama yang runtuh terus ada sebagai “Terra Classic”.
Baca juga: Ada Apa dengan Terra Luna? Ini Penjelasannya
Efek domino Terra Luna mulai muncul, pada 12 Juni, pemberi pinjaman mata uang kripto di AS, Celsius membekukan penarikan, penukaran, dan transfer sebagai respons terhadap “kondisi pasar yang ekstrem” dan kemudian memberhentikan 150 karyawan dan berusaha melakukan restrukturisasi.
Pada 27 Juni, pemberi pinjaman kripto lain yang berbasis di AS, Voyager, mengeluarkan pemberitahuan gagal bayar kepada dana lindung nilai Three Arrows Capital (3AC) karena gagal mengembalikan pinjaman senilai sekitar $665 juta.
Baca juga: Membedah Kasus Three Arrows Capital, Ini Kronologinya
Pada 5 Juli, Voyager dan afiliasinya mengajukan kebangkrutan berdasarkan Bab 11. Celsius juga mengajukan kebangkrutan berdasarkan Bab 11 pada 13 Juli.
FTX mengusulkan mengakuisisi Voyager yang bangkrut pada 28 Juli tetapi dalam pengajuan pengadilan, Voyager menyebut proposal FTX sebagai “tawaran rendah”.
Di bulan ini pasar NFT juga menurun seiring penurunan kripto secara umum, volume perdagangan NFT bulanan turun dari lebih dari $4,9 miliar pada Januari menjadi di bawah $1 miliar pada Juni, menurut agregator data NFT CryptoSlam.
Pada bulan Oktober, angka itu turun di bawah setengah juta. Pada pertengahan Juli, “musim dingin kripto” telah dimulai, dengan harga aset kripto yang terus ambles.
Baca juga: Voyager Gagal Dibeli FTX, Ada Apa?
Di tengah suramnya keadaan pasar kripto, di Agustus ada salah satu sentimen positif, yakni Blackrock, perusahaan manajer investasi terbesar di dunia yang mengelola aset senilai $10 triliun melakukan kemitraan dengan bursa kripto AS, Coinbase.
Blackrock juga meluncurkan private trust yang menawarkan klien institusional di AS paparan langsung ke Bitcoin. Hal ini pun memberikan sentimen positif pada harga Bitcoin yang naik di atas $24.700 ke level tertinggi setelah mengalami level terendah di Juni di angka $19,925.
Baca juga: BlackRock Bermitra dengan Coinbase, Bitcoin Menuju 11,5 Miliar?
Bulan ini ada momen bersejarah tercipta, yakni The Merge Ethereum. Di waktu ini, Ethereum resmi melakukan pembaruan terbesarnya, yakni perpindahan dari Proof of Work ke Proof of Stake, yang akan membuat jaringan lebih baik, skalabilitas meningkat, dan menjadikan jaringan 99,99% lebih hemat energi.
Baca juga: The Merge Sukses! Sejarah Baru di Crypto Tercipta
Oktober adalah bulan terbesar untuk kasus peretasan kripto. Menurut perusahaan analisis blockchain, Chainalysis, ada lebih dari $718 juta dicuri dari situs keuangan terdesentralisasi dengan 11 peretasan yang berbeda.
Sementara itu menurut laporan dari layanan keamanan, Immunefi, DeFi menjadi target peretasan dari Juli-September, dengan hampir 99% dari total kerugian.
Baca juga: Chainalysis Sebut Peretasan Kripto akan Capai Rekor Baru!
Keruntuhan kripto selanjutnya terjadi di bulan ini, disebabkan hancurnya FTX yang memberikan imbas kepada banyak perusahaan yang terkena eksposur ke FTX maupun anak perusahaannya.
FTX dan pendirinya yang berusia 30 tahun, Sam Bankman-Fried, berubah dari pemimpin industri yang bangkrut dalam hitungan hari.
Kehancuran FTX dimulai dengan CEO Binance Changpeng Zhao mengumumkan bahwa pertukarannya akan menjual kepemilikannya atas token FTT, token utilitas FTX.
Pengumuman Zhao mengikuti laporan dari CoinDesk pada 2 November yang menemukan Alameda Research, perusahaan perdagangan kripto Bankman-Fried, memiliki FTT dalam jumlah besar di neracanya.
Pengumuman penjualan FTT Binance membuat harga token turun drastis dan menyebabkan kegelisahan industri. Pengguna FTX mulai menarik dana dari FTX, yang membuat bursa terjebak dalam krisis likuiditas.
Pada 8 November, FTX mengumumkan pembekuan penarikan. Setelah kesepakatan pembelian dari Binance gagal. FTX mengajukan kebangkrutan pada 11 November bersama dengan lebih dari 100 afiliasi. Kejatuhan FTX telah bergema di seluruh industri, dengan Bitcoin jatuh di bawah $16.000 untuk pertama kalinya sejak November 2020.
Baca juga: Ada Apa dengan FTX? Ini Kronologi dari Awal Hingga Akhir!
Akhir tahun, efek domino dari Terra dan FTX masih berlanjut, harga aset kripto terbesar, Bitcoin, telah kehilangan nilainya lebih dari 75% dari harga tertingginya di November 2021, di harga $69.000. Per 30 Desember harga BTC berada di angka $16.487.
Baca juga: Crypto 2021, Ragam Peristiwa Penting Crypto Tahun Ini
Itu dia rekap persitiwa yang penting diketahui sepanjang 2022, tahun ini industri kripto memang mengalami penurunan dan menghadapi musim dingin karena banyaknya perusahaan kripto yang bangkrut dan kondisi ekonomi global yang belum stabil.
Apa yang akan terjadi di industri kripto 2023? Mampukah industri ini membaik dan harga aset kripto naik? Ketahui semua informasi aset kripto hanya di Coinvestasi.com.
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.