Phoenix Global adalah proyek teknologi inovatif yang menghadirkan infrastruktur terdesentralisasi berbasis Artificial Intelligence (AI) dan Decentralized Physical Infrastructure Network (DePIN). Proyek ini dirancang untuk mendukung generasi aplikasi AI berikutnya dengan jaringan komputasi yang skalabel dan efisien, khususnya dalam pengembangan agen AI vertikal dan aplikasi Web3.

Produk unggulan mereka, PhoenixONE, dirancang sebagai portal utama untuk riset pasar berbasis AI secara real-time, yang mampu memberikan wawasan mendalam dalam ekosistem kripto dan Web3.

Baca juga: Mengenal Phoenix Global, Inovasi AI dan Blockchain dalam Ekosistem Terdesentralisasi

Apa Itu PhoenixONE

PhoenixONE adalah portal komprehensif untuk agen AI Phoenix Ecosystem, riset mendalam, dan layanan LLM seperti Phoenix Deep Research, Phoenix Crypto Research, Agen Riset AlphaNet, dan model LLM dasar yang kuat.

Menurut tim Phoenix, PhoenixONE bukan sekadar tool bantu riset, melainkan sebuah portal intelijen agentik berbasis AI. Platform ini memungkinkan pengguna untuk melakukan eksplorasi data, analisis pasar, hingga pengembangan strategi trading secara otomatis, berbasis konektivitas dengan berbagai sumber data dan model AI khusus.

Bagi komunitas yang telah mengikuti ekosistem Phoenix, kehadiran PhoenixONE menandai puncak inovasi proyek, bukan hanya sebagai pembaruan teknologi, tetapi sebagai permulaan era baru riset terdesentralisasi berbasis AI.

Inovasi Unggulan dalam PhoenixONE

Kecerdasan Agentik yang Mutakhir: Dalam versi Beta-nya saat ini, PhoenixONE sudah menunjukkan performa AI agentik yang termasuk dalam kategori state-of-the-art di ranah Web3. Platform ini terus disempurnakan setiap hari, menghasilkan sistem yang semakin cerdas dan responsif.
Terhubung dengan Ekosistem Data yang Luas: PhoenixONE terintegrasi secara langsung dengan AlphaNet, platform trading berbasis AI milik Phoenix yang ditujukan untuk kalangan institusi. Kombinasi antara model riset agentik PhoenixONE dan model prediktif AlphaNet menciptakan AI agent canggih yang mampu melakukan riset serta pengambilan keputusan trading secara otonom. Peluncuran AlphaNet V3 ke depan diprediksi akan melahirkan trading AI agent yang revolusioner.
Transformasi Interaksi Komunitas: PhoenixONE tidak hanya menghasilkan konten riset; ia juga mendesain cara baru bagi komunitas untuk berinteraksi, berdiskusi, dan berbagi wawasan. Setiap output dapat diperluas, didiskusikan, dan disambungkan ke berbagai diskusi lanjutan, mengubah konsumsi konten menjadi kolaborasi pengetahuan.

Fitur Synthesize PhoenixONE

Salah satu fitur unggulan yang diperkenalkan adalah Synthesize, yakni fitur yang memungkinkan pengguna menghasilkan artikel berbasis riset AI hanya dalam beberapa klik.

Fitur Synthesize PhoenixONE. Sumber: PhoenixONE

Cara menggunakan fitur Synthesize seperti berikut:

Kunjungi situs resmi PhoenixONE dan login ke akun pribadi.
Gunakan fitur Synthesize untuk membuat artikel dari topik riset pilihan pengguna.
Bagikan artikel ke media sosial seperti X (Twitter) atau grup Telegram.
Setelah membagikan artikel dan berinteraksi dengan topik-topik hangat di X (Twitter), peserta perlu mengirimkan tautan postingan mereka ke grup Telegram Phoenix Global atau grup Telegram Phoenix Indonesia. Hal ini diperlukan agar tim dapat melakukan verifikasi dan memberikan tambahan poin yang sesuai.
Interaksi dari konten pengguna, baik like, komentar, share, diskusi lanjutan, akan dikonversi menjadi poin.

Artikel yang viral dan relevan akan memperoleh poin lebih tinggi, dan 500 pengguna teratas akan mendapatkan airdrop token PHB secara berkala.

Sistem AI Growth Points

Selain fitur Synthesize, Phoenix juga memperkenalkan AI Growth Points, sistem poin yang mendorong partisipasi aktif dan kolaboratif dalam ekosistem mereka. Setiap tindakan yang memberikan nilai sosial akan mendapat imbalan yang sesuai.

Stuktur penilaian mencakup:

Tugas Sosial Bernilai Tinggi: Berbagi artikel, edukasi, dan diskusi publik akan mendapatkan poin lebih besar.
Aktivitas Individual: Seperti riset pribadi juga mendapatkan poin, meskipun nilainya lebih kecil.
Kategori T1–T4: T3 dan T4 dihitung otomatis, sementara kategori T1 dan T2 akan diverifikasi oleh tim Phoenix. Ke depan, sistem ini akan terintegrasi otomatis dengan API media sosial seperti X dan Telegram.

Siklus Reward dan Airdrop Token PHB

Setiap dua minggu, sistem AI Growth Points akan secara otomatis mengakumulasi seluruh poin pengguna berdasarkan aktivitas dan kontribusi mereka dalam ekosistem. Pada fase awal peluncurannya, reward akan diberikan dalam bentuk token PHB yang bersumber dari kontribusi DAO Phoenix serta hasil dari pool staking yang telah berjalan.

Seiring berjalannya waktu dan berkembangnya ekosistem, sistem ini juga akan mulai mendistribusikan token dari mitra yang terintegrasi langsung dengan PhoenixONE maupun AlphaNet.

Salah satu yang direncanakan adalah Computation Credits (CCD. Dalam praktik distribusinya, Phoenix akan menerapkan pendekatan prinsip 80/20, di mana sebagian kecil kontributor paling aktif, mereka yang paling banyak berinteraksi, berbagi, dan menghasilkan nilai, akan menerima porsi terbesar dari reward yang tersedia dalam satu siklus.

Skema ini bertujuan untuk memberi insentif kepada pengguna yang benar-benar mendorong pertumbuhan dan kolaborasi dalam ekosistem.

Kesimpulan

PhoenixONE adalah terobosan yang menggabungkan kecerdasan buatan dan Web3 dalam satu platform riset yang mendalam, real-time, dan berbasis partisipasi komunitas. Lewat fitur unggulannya seperti Synthesize dan sistem AI Growth Points, PhoenixONE memungkinkan pengguna tidak hanya mengakses informasi pasar yang relevan, tetapi juga menciptakan konten bernilai yang dapat dibagikan dan dikembangkan bersama komunitas.

Dengan sistem poin yang menghargai kontribusi sosial, Phoenix memberikan insentif nyata bagi pengguna yang aktif berbagi wawasan dan membangun diskusi. Ini menjadikan PhoenixONE bukan sekadar tools riset, tetapi ekosistem kolaboratif yang mendorong pertumbuhan kolektif.

Kenali lebih jauh tentang PhoenixONE.

Baca juga: Mengenal ChainBank, Bank Digital Web3 yang Terintegrasi Blockchain

Waduh, artikelnya Belum ada

Terpopuler

You're on the list!