Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Blockchain · 6 min read
Peretasan kripto kian marak terjadi, menurut perusahaan analitik blockchain Chainalysis, pada Oktober 2022 aksi peretasan aset kripto telah bernilai sekitar $718 juta.
Sejak awal 2022, peretas telah melakukan sekitar 125 peretasan dan menjaring lebih dari $3 miliar, bahkan sebagian besar barang curian senilai 64% telah ditarik dari bridge.
Laporan dari Chainalysis menyatakan peretasan terjadi di 11 jaringan DeFi dan ratusan juta aset kripto di dalamnya dieksploitasi.
“Oktober sekarang termasuk bulan terbesar dalam aktivitas peretasan pada tahun 2022,” tulis Chainalysis di akun Twitternya, Kamis (13/10/22).
Menurut data Chainalysis, terdapat empat eksploitasi telah terjadi pada 11 Oktober 2022 yang merugikan $122 juta. Selain itu, Rabby Wallet telah kehilangan $200 juta dalam bentuk mata uang kripto, dan $1,89 juta pada jaringan blockchain QANplatform’s Ethereum.
Tidak hanya itu, eksploitasi yang terjadi beberapa hari terakhir telah mengguncang sektor kripto. Salah satunya di jaringan DeFi Solana, khususnya Mango telah mengalami eksploitasi senilai $100 juta. Sementara, Binance Smart Chain (BSC) juga sempat mengalami peretasan hingga $600 juta kripto.
Data dari Crypto Thefts menunjukan pencurian di dunia kripto telah menghasilkan lebih dari $1,7 miliar dalam 10 kasus eksploitasi di 2022.
Angka tersebut akan menjadi rekor terbaru akibat dari peretasan berbasis blockchain. Karena angka pada Oktober 2022 bisa melampaui 2021.
Kasus peretasan yang meyedot kerugian paling besar kerap terjadi di bridge (jembatan) yang menjadi penghubung antara blockchain. Hacker juga semakin mahir dalam mengeksploitasi kelemahan dalam keamanan, pengkodean serta struktur pasar DeFi.
Baca juga: Bridge Blockchain, Petaka atau Solusi?
Decentralized Finance (DeFi) sering menjadi sasaran empuk bagi hacker. DeFi merupakan protokol keuangan terdesentralisasi yang menerapkan algoritma berbasis perangkat lunak.
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.