Linkedin Share
twitter Share

Cryptocurrency · 6 min read

10 Jenis Aset Kripto yang Perlu Kamu Ketahui!

Jenis aset kripto

Bitcoin adalah aset kripto pertama yang tercipta dan dikenalkan pada 2009 oleh seorang pseudonim bernama Satoshi Nakamoto yang hingga kini masih misteri.

Kemunculan Bitcoin ini menimbulkan gelombang lahirnya aset-aset kripto lainnya yang hadir dengan berbagai kegunaan, menurut Coingecko, ada lebih dari 13.000 aset kripto yang beredar. 

Banyaknya aset kripto itu dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa jenis. Mengetahui jenis-jenis aset kripto dapat membantu investor untuk melakukan diversifikasi aset. Apa saja jenis aset kripto yang perlu kita ketahui? Berikut ini daftarnya. 

Koin

Jenis aset kripto pertama adalah koin, ini adalah aset kripto yang memiliki blockchain sendiri. Mereka adalah aset asli yang digunakan untuk menjalankan jaringan blockchain, yang biasa digunakan untuk memberikan imbalan atau operasional jaringan. 

Contoh koin adalah Bitcoin (BTC), di mana miner yang berhasil melakukan verifikasi transaksi akan diberikan BTC sebagai imbalan, sementara validator Ethereum mendapat imbalan dalam ETH. Contoh koin lainnya adalah Cardano (ADA), Polkadot (DOT), Ripple (XRP), dan lain sebagainya. 

Baca juga: Apa itu Bitcoin? Panduan Lengkap untuk Pemula

Token 

Token adalah aset kripto yang tidak memiliki blockchain sendiri, token dibangun dengan mengikuti template yang ada di blockchain yang akan digunakan.

Salah satu blockchain yang digunakan untuk pembuatan token adalah Ethereum. Setiap token yang dibangun di Ethereum merupakan token dengan standar ERC-20. Contoh token adalah Uniswap (UNI), Aaave (Aaave), Decentraland (MANA), dan lain-lain.

Baca juga: 7 Crypto dengan Supply Paling Sedikit

Stablecoin

Stablecoin adalah mata uang kripto yang nilainya terkait dengan aset stabil, seperti mata uang fiat atau emas, untuk menstabilkan harganya. Mereka dirancang untuk memberikan semua manfaat mata uang kripto sambil mengurangi volatilitas pas kripto. Contoh stablecoin adalah USDT, USDC, BUSD, dan lain-lain. Kamu bisa membaca jenis-jenis stablecoin di sini

Exchange Token 

Ini adalah token asli yang dikeluarkan pertukaran kripto atau exchange. Token biasanya digunakan mengumpulkan dana untuk pengembangan bisnis. Tetapi tidak semua pertukaran memiliki token asli mereka, keputusan untuk menerbitkan atau tidak menerbitkan didasarkan pada tujuan exchange.

Token umumnya dapat digunakan sebagai pembayaran, tata kelola, dan meningkatkan likuiditas. Secara umum, token ini memainkan peran utilitas dalam pertukaran mereka dan menawarkan manfaat berbasis anggota kepada pemegangnya. Binance Coin (BNB) merupakan contoh token exchange  paling terkenal. 

Token DeFi

Token DeFi aset yang memainkan peran khusus dalam aplikasi DeFi, yang secara teknis menjadikannya token utilitas. Pengembang mengeluarkan token DeFi pada blockchain yang mendasari aplikasi mereka. Sebagian besar token ini mengikuti standar ERC-20 karena sebagian besar aplikasi DeFi berjalan di jaringan Ethereum.

Token DeFi sering memfasilitasi insentif untuk menarik lebih banyak pengguna ke protokol mereka. Secara khusus, token ini ditawarkan sebagai hadiah bagi pengguna DeFi yang mengunci aset mereka di kumpulan likuiditas protokol.

Salah satu contoh token DeFi adalah UNI yang digunakan di platform DEX, Uniswap. Token berfungsi untuk  memberikan hak kepada penggunanya untuk memberikan suara pada proposal seperti penggunaan perbendaharaan atau peningkatan di masa mendatang. Token ini dapat dikirimkan ke pengguna, atau pengguna dapat memperolehnya melalui liquidity mining. 

Baca juga: Apa Itu DeFi? (Pahami DeFi dalam Waktu 3 Menit!)

Meme Token

Jenis token ini merupakan aset kripto yang awalnya diciptakan hanya untuk candaan. Namun seiring waktu meme token menjadi populer karena harganya yang sangat volatil dan mampu mendatangkan keuntungan cepat. Meme token juga dikenal dengan basis pendukung yang kuat. Contoh meme token paling terkenal adalah Doge dan Shiba Inu.

Baca juga: Mengenal Meme Coin dan Cara Kerjanya

Token Tata Kelola

Jenis aset kripto selanjutnya adalah governance token atau token tata kelola adalah aset kripto yang memungkinkan pemegangnya memilih masa depan proyek web3. Peran utama mereka adalah mendesentralisasi pengambilan keputusan dan memberikan suara kepada masyarakat dalam mengatur proyek.

Semua pemegang token tata kelola dapat berpartisipasi dalam membentuk arah masa depan proyek. Memegang banyak token berarti lebih banyak hak suara saat menentukan keputusan.

Token ini dianggap sebagai elemen pengambilan keputusan integral untuk organisasi otonom terdesentralisasi (DAO). Compound (COMP) adalah contoh terkenal dari token tata kelola.

Ini memungkinkan anggota komunitas Compound untuk memberikan suara pada keputusan penting, seperti apakah Compound harus memotong hadiah COMP sepenuhnya.

NFT

NFT sebenarnya bukan aset kripto, tetapi mereka adalah token unik yang memungkinkan pemegangnya membuktikan kepemilikan mereka atas barang dunia nyata atau digital.

Mereka dapat mewakili apa saja  mulai dari file digital seperti musik dan video hingga real estate dan tiket acara. Mengubah barang-barang ini menjadi token yang hidup di blockchain memudahkan untuk memperdagangkannya dan meminimalkan pemalsuan. Bored Ape Yacht Club (BAYC) adalah salah satu koleksi NFT terpopuler.

Baca juga: Mengenal ApeCoin (APE), Token Proyek NFT Bored Ape Yacht Club

Token GameFi

Jenis aset kripto selanjutnya adalah token gamefi yang menggabungkan mekanisme game dan DeFi.

Token Gamefi memungkinkan mekanisme play to earn, yang memungkinkan pemain untuk bisa memperoleh token yang bisa diuangkan dan mendapatkan penghasilan tambahan.

Contoh token GameFi adalah Axie Infinity (AXS), The Sandbox (SAND), My Neighbor Alice (ALICE), dan lain sebagainya. 

Baca juga: GameFi Diprediksi Jadi Trend Crypto Selanjutnya!

Wrapped Token 

Dilansir dari Coingecko, wrapped token adalah aset kripto yang memungkinkan untuk mentransfer nilai aset asli ke aset non-asli. Ini memungkinkan token untuk bekerja di jaringan blockchain lain tanpa perlu menggunakan token aslinya. 

Salah satu contoh populer dari jenis kripto ini adalah Wrapped Bitcoin (WBTC) yang bekerja di jaringan Ethereum. WBTC terikat 1:1 dengan nilai Bitcoin, karena itu, 1 WBTC harus selalu sama dengan 1 BTC.

Dengan kata lain, WBTC melacak nilai BTC. Pada dasarnya, token jenis ini memperluas kegunaan koin asli di rantai lain. Dengan WBTC, kamu dapat  berpartisipasi dalam berbagai aktivitas DeFi, seperti meminjamkan, mempertaruhkan, menanam hasil, dan lainnya, menggunakan WBTC di ekosistem Ethereum.

Baca juga: Mengenal Wrapped Bitcoin (WBTC), BTC Versi Ethereum


Itu dia berbagai jenis aset kripto yang perlu kita ketahui, jenis-jenis aset kripto ini diprediksi akan terus bertambah mengikuti perkembangan industri kripto yang masih berlangsung.

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Anisa Giovanny

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.