Linkedin Share
twitter Share

Tips · 6 min read

Cara Diversifikasi Aset Crypto untuk Manajemen Risiko

Cara Mudah Diversifikasi Aset Crypto

Saat ini cryptocurrency menjadi aset investasi yang dipertimbangkan diberbagai kalangan, baik individu hingga institusi. 

Dalam berinvestasi kita mengenal pesan bahwa jangan taruh telur dalam keranjang yang sama, yang artinya jangan taruh dana kamu hanya dalam satu aset. Lebih baik dibagi ke berbagai aset atau dikenal sebagai disverifikasi aset.

Bagaimana membuat diversifikasi aset crypto untuk meminimalisir kerugian dan membuat kamu memiliki cadangan jika ada satu aset yang performanya turun? Simak artikel berikut ini.

Apa itu Diversifikasi Portofolio Kripto?

Diversifikasi portofolio kripto adalah tindakan memasukkan uang ke dalam proyek kripto yang berbeda untuk mengurangi risiko jika satu atau lebih proyek berkinerja buruk.

Menerapkan strategi diversifikasi juga membantu investor mewujudkan keuntungan terbaik bahkan ketika beberapa item portofolio dalam kondisi buruk.

Jika kamu termasuk golongan  investor skala kecil, kamu mungkin lebih baik berinvestasi dalam dua atau tiga koin kripto.

Namun, jika ingin mencoba membuat portofolio yang cukup besar, dua hingga tiga koin tidak akan berhasil.

Sebelum menerapkan strategi diversifikasi, kamu  perlu mengidentifikasi pertukaran terbaik yang sesuai dengan kebutuhan.

Pertukaran yang kamu  gunakan membentuk keseluruhan pengalaman sebagai investor kripto dan juga berperan dalam keberhasilan investasi kripto.

Kamu bisa mencoba berbagai bursa dan melakukan riset bursa mana saja yang memiliki fitur menarik dan kompeten untuk menyimpan aset, memiliki banyak koin pilihan dengan biaya transaksi yang wajar.

Strategi Diversifikasi Aset Crypto

1. Jenis cryptocurrency

Ini adalah strategi diversifikasi yang umum karena pendekatan dasarnya. Idenya di sini adalah memilih berbagai jenis cryptocurrency yang berkinerja baik dan berinvestasi di dalamnya.

Proyek kripto yang berbeda memiliki basis dan teknologi yang berbeda yang mendukungnya. Ini memberi kamu opsi untuk memilih yang sesuai dengan tujuan investasi.

Beberapa opsi yang dimiliki adalah koin privasi, altcoin, dan token. Saat menggunakan strategi ini, kamu  perlu meneliti berbagai aspek seperti harga cryptocurrency, tren masa lalu, dan potensi masa depan.

2. Diversifkasi Industri

Ide untuk diversifikasi industri adalah mengekspos portofolio pengguna ke sebanyak mungkin industri.

Jika industri tertentu mengalami pukulan besar, maka aset lain dapat berperan sebagai cadangan dan setidaknya dana dalam protofolio kamu tidak habis seketika.

Misalnya, kamu dapat berinvestasi dalam cryptocurrency di industri medis, keuangan, rantai pasokan dan sebagainya.  

3. Jenis Solusi

Selanjutnya,kamu  dapat berinvestasi dalam berbagai jenis solusi atau produk. Misalnya,  dapat menyebarkan investasi antara platform blockchain yang baru dikembangkan, protokol baru, dan alat atau layanan baru seperti dompet atau penyedia data.

Dengan berinvestasi di berbagai segmen pasar solusi blockchain, kamu melakukan manajemen risiko.

Namun pastikan jika ingi berinvestasi ke pada sebuah proyek blockchain kamu membaca lebih dulu whitepaper, mengetahui rencana jangka panjang hingga mengetahui siapa saja orang dibali proyek tersebut.

4. Diversifikasi Waktu

Meski terdengar baru, namun diversifikasi waktu sebenarnya sudah ada sejak lama. Ini terbukti dan andal bila dijalankan dengan benar.

Dengan strategi ini, pengguna  harus mengatur waktu pasar dan mendapatkan aset crypto  pada saat yang tepat.

Daripada membeli aset crypto  sekaligus, ada baiknya malah membeli bagian-bagiannya secara berkala.

Kamu dapat memutuskan untuk membeli 10% dari aset crypto yang kamu inginkan. Dalam hal ini, kamu memerlukan sepuluh bulan untuk menyusun portofolio kripto yang lengkap.

Diversifikasi waktu membantu kamu untuk menghindari waktu yang salah. Namun cara ini termasuk melelahkan dan butuh kesabaran, utamanya bagi pemula yang ingin segera untung besar.

Selain itu cukup sulit untuk mengetahui waktu yang tepat untuk beli crypto karena volatilitasnya yang masih cukup besar. 

Agar startegi ini berhasil, kamu harus memasang notifikasi mengenai kenaikan atau penurunan harga crypto yang diminati.

4. Diversifikasi Geografis (regional)

Strategi lain adalah memilih untuk berinvestasi dalam proyek kripto dari berbagai belahan dunia.

Bergantung pada preferensi dan toleransi risiko, kamu dapat memilih untuk menggabungkan antara proyek blockchain Amerika, Eropa, atau bahkan Asia.

5. Kasus Penggunaan

Banyak investor baru membuat kesalahan dengan membandingkan koin crypto secara langsung. Tidak hanya salah membandingkannya dengan cara ini, tetapi juga menyesatkan.

Koin Crypto diciptakan untuk berbagai kegunaan. Misalnya, Bitcoin dirancang untuk menjadi mata uang virtual sedangkan Ripple dibuat untuk memfasilitasi transfer pembayaran di lembaga keuangan seperti bank.

Ethereum, di sisi lain, memberdayakan protokol DeFi dan merupakan kunci dalam teknologi kontrak pintar.

Berdasarkan ini, kamu dapat memutuskan untuk berinvestasi dalam proyek crypto dengan tujuan penggunaan yang berbeda.

Portofolio yang seimbang harus mencakup kasus penggunaan yang berbeda kecuali jika kamu memiliki alasan untuk meletakkan semua dana dalam satu keranjang.

Pentingnya Diversifikasi Aset Crypto

Seperti yang diketahui market crypto masih terbilang baru dan belum stabil, melakukan disverifikasi akan membantu kamu untuk meminimalisir risiko dari pergerakan harga yang tidak terduga.

Membagi modal ke berbagai aset juga membantu kamu untuk mengenal ragam crypto yang tersebar di dunia. Diversifikasi  merupakan mitigasi risiko yang digunakan oleh banyak investor baik di crypto dan aset tradisional lainnya.

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

Topik

author
Dhila Rizqia

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.