Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Blockchain · 6 min read
Seiring dengan perkembangan dunia kripto, transfer aset digital semakin berkembang pesat. Dua standar token yang banyak digunakan saat ini adalah TRC-20 dari Tron dan ERC-20 dari Ethereum.
Kedua standar ini memiliki fungsi dasar yang sama, namun dengan beberapa perbedaan penting yang membuat pengguna lebih memilih salah satu dari keduanya, tergantung pada kebutuhan mereka.
TRC-20 adalah standar token yang berjalan di atas blockchain Tron. Tron menggunakan konsensus Proof of Stake (PoS) untuk menyelesaikan masalah skalabilitas dan memastikan jaringan dapat memproses transaksi lebih cepat. Dengan kemampuan memproses hingga 2.000 transaksi per detik, Tron menawarkan solusi yang efisien dan terjangkau untuk transfer crypto sehari-hari.
Beberapa keunggulan Tron antara lain adalah sebagai berikut.
Baca juga: Yuk! Mengenal Apa Itu Tron (TRX)
ERC-20 adalah standar token di blockchain Ethereum, yang merupakan salah satu jaringan blockchain terbesar dan paling populer di dunia. Ethereum dikenal sebagai rumah bagi berbagai proyek DeFi dan NFT, dengan banyak pengembang yang menggunakan ERC-20 untuk membangun aplikasi terdesentralisasi (DApps).
Baca juga: Apa itu DApps (Decentralized Applications) dan Cara Membuatnya
Namun, di balik popularitasnya, Ethereum memiliki beberapa kelemahan, terutama dalam hal kecepatan dan biaya transaksi. Blockchain Ethereum hanya mampu menangani 25 transaksi per detik, sehingga saat jaringan padat, transaksi bisa mengalami keterlambatan yang signifikan. Selain itu, biaya gas yang tinggi seringkali menjadi penghalang bagi pengguna.
Salah satu faktor utama yang menjadi perhatian pengguna crypto adalah kecepatan transaksi. Dalam hal ini, TRC-20 di jaringan Tron unggul.
Tron mampu memproses transaksi hanya dalam hitungan detik, sementara ERC-20 di Ethereum membutuhkan waktu lebih lama, terutama saat jaringan mengalami kemacetan. Hal ini dikarenakan Ethereum hanya mampu menangani 25 transaksi per detik, jauh di bawah kemampuan Tron.
Gas fee atau biaya transaksi di jaringan Tron jauh lebih murah dibandingkan dengan Ethereum. Saat artikel ini ditulis, biaya transaksi di Ethereum bisa mencapai US$30 atau lebih, sementara biaya di Tron hanya sekitar US$2. Perbedaan biaya ini menjadi alasan mengapa banyak pengguna lebih memilih menggunakan TRC-20 untuk transfer aset kripto mereka, terutama untuk token seperti USDT.
USDT TRC-20 adalah token USDT yang diterbitkan di jaringan Tron, sedangkan USDT ERC-20 diterbitkan di jaringan Ethereum. Meskipun nilai dan fungsinya sama, perbedaan utamanya terletak pada biaya transfer dan kecepatan transaksi. USDT TRC-20 sering kali lebih disukai karena biaya yang lebih murah dan kecepatan transfer yang lebih cepat dibandingkan USDT ERC-20.
Baca juga: Apa Itu USD Tether (USDT) dan Bedanya dengan USD?
Banyak exchange besar yang mendukung jaringan TRC-20, seperti Binance, KuCoin, Bybit, OKX, Huobi, dan banyaj lagi, Selain untuk transaksi TRX, jaringan TRC-20 juga digunakan untuk transfer token berbasis TRON lainnya, seperti USDT TRC-20.
Dari sisi kecepatan dan biaya, TRC-20 di jaringan Tron lebih unggul dibandingkan ERC-20 di jaringan Ethereum. Ini menjadikannya pilihan yang lebih menarik bagi pengguna yang ingin melakukan transfer kripto dengan cepat dan murah. Namun, untuk aplikasi yang membutuhkan kontrak pintar dan ekosistem yang lebih kompleks, ERC-20 tetap menjadi pilihan utama.
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.