
Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Trading · 5 min read
Ada berbagai strategi yang bisa digunakan untuk mendapatkan keuntungan saat trading crypto, salah satu yang terpopuler adalah swing trading. Apa itu dan bagaimana cara melakukannya? Simak ulasan seputar swing trading di artikel berikut.
Swing trading adalah nama untuk salah satu strategi trading aset keuangan seperti saham, emas, crypto, dan forex. Strategi swing trading yakni membeli aset keuangan dan menyimpannya selama beberapa hari atau pekan. Orang yang melakukan swing trading disebut sebagai swing trader.
Perlu diketahui bahwa swing trading berbeda dengan day trading yang dilakukan dengan membuka dan menutup posisi dalam satu hari, sedangkan swing trading akan membuka posisi dalam hitungan hari atau pekan dan akan mengambil keuntungan.
Starategi ini akan menguntungkan jika tren di pasar jelas, karena dengan situasi tersebut umumnya suatu aset keuangan akan bergerak dalam satu arah dalam beberapa hari atau pekan. Kondisi ini akan memvalidasi dan mempermudah analisis trader.
Swing trading dapat dilakukan dengan beberapa strategi yaitu dengan price action, analisis elliot wave, atau indikator.
Namun, trader sering kali menggunakan price action dengan melakukan analisis support and resistance.
Support and resistance ini akan menjadi batas dimana trader akan memotong kerugian atau memasang stop loss dan juga mengambil keuntungan atau take profit.
Strategi tersebut dilakukan untuk menjaga manajemen risiko yang disandingkan dengan risk reward ratio atau rasio antara keuntungan dan kerugian.
Strategi yang dilakukan dalam swing trading berbeda-beda namun pada intinya, seorang trader akan menyimpan posisi trading selama beberapa hari atau pekan sebelum menutupnya.
Jika menggunakan price action yang digabungkan dengan analisis grafik jangka waktu yang lebih dari satu, terdapat empat langkah analisis yang perlu dilakukan, yaitu:
Setelah itu umumnya terdapat beberapa trader yang menggunakan konfirmasi tambahan dengan indikator untuk memastikan pergerakan harga.
Salah satu indikator yang paling umum digunakan adalah Moving Average dan juga Relative Strength Index untuk membantu melihat volume dan tren di pasar.
Gaya trading ini memiliki keuntungan yang cukup banyak, di antaranya adalah sebagai berikut.
Ketenangan yang dimaksud adalah gaya trading ini tidak mewajibkan trader untuk selalu memantau posisi yang telah dibuka terutama di akhir pekan.
Selain itu gaya trading ini juga mempermudah trader untuk membiarkan posisinya terbuka dan tidak harus membuka atau menutup dengan cepat.
Gaya trading ini hampir bisa menjadi cara untuk trader dapat menghasilkan keuntungan pasif. Sebab dengan tidak dipantau dan dibiarkan saja, seorang trader dapat menghasilkan keuntungan yang lebih besar dengan jangka waktu yang lebih lama.
Keuntungan yang lebih besar ini terlihat jika dibandingkan dengan gaya trading lain seperti scalping dan day trading.
Sebab semakin lama posisi tersebut disimpan, semakin besar kemungkinannya untuk posisi tersebut bergerak sesuai prediksi trader.
Jika posisi tersebut bergerak sesuai dengan prediksi trader, ada kemungkinan semakin lama disimpan, semakin tinggi juga keuntungannya.
Selain keuntungan ada pula risiko yang mengintai metode trading ini. Di antaranya adalah sebagai berikut.
Umumnya saat seorang trader menggunakan grafik dengan jangka waktu yang lebih tinggi untuk menentukan target, kerugian dan keuntungan akan semakin besar.
Sehingga jika dibandingkan dengan scalping atau day trading, kerugian yang berpotensi dialami oleh trader dalam strategi ini juga semakin besar.
Selain itu, dengan swing trading, saat mengalami kerugian terus-menerus, relatif lama untuk mengembalikan dana untuk balik modal atau untung.
Sebab, swing trading membutuhkan waktu yang cukup panjang sehingga diperlukan juga kesabaran yang cukup tinggi dari trader.
Terakhir risiko yang potensi datang adalah keteledoran dari trader saat lupa untuk memasang take profit atau stop loss otomatis untuk mengamankan posisi.
Tapi ada beberapa trader yang saat berada di kerugian melakukan average down. Strategi tersebut dilakukan untuk meningkatkan volume posisi saat prediksi salah.
Tujuan dari strategi tersebut adalah untuk mendapatkan keuntungan lebih tinggi saat posisi belum ditutup. Karena posisi kembali mengarah ke prediksi trader setelah volume posisi ditambah.
Perlu diingat juga bahwa swing trading crypto perlu diperkuat dengan analisis fundamental yang seringkali mengubah arah pasar dan pastikan pahami risiko yang ada di startegi ini.
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun. Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.