Linkedin Share
twitter Share

Trading · 6 min read

Swing Trading Crypto: Pengertian, Cara, dan Risikonya

Ada berbagai strategi yang bisa digunakan untuk mendapatkan keuntungan saat trading crypto, salah satu strategi terpopuler adalah swing trading. Apa itu dan bagaimana cara melakukannya? Simak ulasan seputar swing trading di artikel berikut.

Apa itu Swing Trading?

Swing trading adalah strategi trading, di mana trader membeli aset keuangan dan menyimpannya selama beberapa hari atau pekan. Orang yang melakukan swing trading disebut sebagai swing trader.

Perlu diketahui bahwa swing trading berbeda dengan day trading yang dilakukan dengan membuka dan menutup posisi dalam satu hari, sedangkan swing trading akan membuka posisi dalam hitungan hari atau pekan dan akan mengambil keuntungan.

Strategi ini akan menguntungkan jika tren di pasar jelas, karena dengan situasi tersebut suatu aset keuangan umumnya akan bergerak dalam satu arah dalam beberapa hari atau pekan. Kondisi ini akan memvalidasi dan mempermudah analisis trader.

Baca juga: Apa itu Trading Crypto? Panduan Lengkap untuk Pemula

Beda Scalping dan Swing Trading

Jangka Waktu 

  • Scalping: Perdagangan dengan strategi scalping menggunakan jangka waktu yang pendek biasanya hitungan detik atau menit. Biasanya para scalper menutup semua posisi mereka pada akhir sesi perdagangan untuk menghindari eksposur harian.
  • Swing Trading: Perdagangan dengan strategi beberapa hari hingga minggu. Strategi ini memungkinkan trader untuk menangkap pergerakan harga yang lebih besar yang berkembang dari waktu ke waktu. Jangka waktu yang lebih panjang ini lebih cocok bagi para pedagang yang lebih suka menganalisis tren pasar yang lebih luas daripada fluktuasi menit demi menit.

Baca juga: Apa Itu Scalping Crypto? Cara Cuan Jangka Pendek

Frekuensi Perdagangan

  • Scalping: Melibatkan pelaksanaan perdagangan bervolume tinggi setiap hari, terkadang berjumlah puluhan atau bahkan ratusan. 
  • Swing Trading: Melibatkan lebih sedikit perdagangan, sering kali hanya beberapa kali per minggu. Pedagang swing fokus untuk menangkap pergerakan harga yang lebih signifikan, sehingga setiap perdagangan berpotensi lebih menguntungkan. 

Potensi Untung dan Rugi

  • Scalping: Menargetkan keuntungan kecil dan bertahap pada setiap perdagangan, biasanya bertujuan untuk keuntungan dengan persentase kecil. Meskipun keuntungan kecil per perdagangan mungkin tampak tidak signifikan, karena dilakukan dengan frekuensi yang banyak keuntungan bisa menjadi sangat besar jika perdagangan sukses. 
  • Swing Trading: Bertujuan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar per perdagangan dengan menangkap perubahan harga yang signifikan. Strategi ini memungkinkan potensi keuntungan yang lebih besar pada perdagangan scalping tetapi juga disertai dengan risiko kerugian yang lebih besar. 

Pemantauan Pasar

  • Scalping: Trader harus menyediakan waktu khusus. Sebab, perdagangan scalping membutuhkan perhatian yang konstan dan pengambilan keputusan yang cepat mengikuti fluktuasi pasar kripto. 
  • Swing Trading: Trader memiliki waktu yang lebih fleksibel dan tidak perlu memantau pasar terus menerus seperti perdagangan scalping. Maka dari itu, strategi ini cocok bagi mereka yang tidak dapat mencurahkan waktu penuh untuk trading.

Analisis Teknis

  • Scalping: Sangat bergantung pada analisis teknis, dengan trader yang berfokus pada grafik jangka sangat pendek, seperti interval 1 menit atau 5 menit. Scalper menggunakan indikator seperti moving average, bollinger bands, dan osilator stokastik untuk mengidentifikasi titik masuk dan keluar dengan cepat.
  • Swing Trading: Menggabungkan analisis teknis dan fundamental, sering kali menggunakan grafik jangka panjang seperti interval harian atau mingguan. Swing trader melihat tren pasar yang lebih luas, data ekonomi, dan fundamental perusahaan, selain indikator teknis, untuk menginformasikan keputusan mereka.

Cara Swing Trading

Swing trading dapat dilakukan dengan beberapa strategi, salah satunya adalah price action dengan melakukan analisis support and resistance.

Support and resistance ini akan menjadi batas dimana trader akan memotong kerugian atau memasang stop loss dan juga mengambil keuntungan atau take profit.

Strategi tersebut dilakukan untuk menjaga manajemen risiko yang disandingkan dengan risk reward ratio atau rasio antara keuntungan dan kerugian.

Strategi yang dilakukan dalam swing trading berbeda-beda namun pada intinya, seorang trader akan menyimpan posisi trading selama beberapa hari atau pekan sebelum menutupnya.

Jika menggunakan price action yang digabungkan dengan analisis grafik jangka waktu yang lebih dari satu, terdapat empat langkah analisis yang perlu dilakukan, yaitu:

  1. Trader akan memulai dengan melakukan analisis tren untuk melihat apakah ada tren yang jelas yang bisa diikuti. Umumnya trader akan menggunakan jangka waktu harian untuk melihat tren ini.
  1. Trader akan turun ke grafik jangka waktu yang lebih rendah umumnya grafik empat jam untuk menggambar daerah support and resistance. Tujuannya adalah untuk menentukan target mengambil keuntungan atau take profit dan memotong kerugian atau memasang stop loss.
  2. Trader akan melihat pola grafik yang tercipta untuk menambah konfirmasi sebelum membuka posisi.
  3. Trader akan turun ke grafik dengan jangka waktu yang lebih kecil seperti satu jam hingga 15 menit untuk melihat konfirmasi pola candlestick.

Setelah itu untuk melakukan konfirmasi tambahan dengan indikator untuk memastikan pergerakan harga, bisa menggunakan Moving Average dan Relative Strength Index untuk membantu melihat volume dan tren di pasar.

Baca juga: Mengenal Swing Trading Crypto

Keuntungan Swing Trading

Swing trading memiliki sejumlah keuntungan yang dapat dimanfaatkan oleh trader. Di antaranya adalah sebagai berikut. 

Waktu Fleksibel 

Tidak seperti day trading yang memerlukan pemantauan pasar secara konstan sepanjang hari, swing trading memungkinkan trader untuk menahan posisi selama beberapa hari atau minggu. Fleksibilitas ini cocok bagi mereka yang tidak dapat mendedikasikan waktu penuh untuk trading.

Potensi Keuntungan

Swing trading bertujuan untuk menangkap pergerakan harga jangka menengah, yang dapat menghasilkan keuntungan besar jika dilakukan dengan benar. Trader juga dapat memanfaatkan pergerakan tren pasar yang naik maupun turun untuk memaksimalkan potensi keuntungan. 

Meminimalisir Stress

Karena swing trading melibatkan lebih sedikit perdagangan dibandingkan dengan day trading, maka biasanya stres yang ditimbulkan juga lebih sedikit. Trader tidak perlu bereaksi secara instan terhadap fluktuasi pasar, sehingga mereka memiliki lebih banyak waktu untuk membuat keputusan yang tepat.

Fleksibel dalam Kondisi Pasar

Swing trading dapat diterapkan dalam berbagai kondisi pasar, baik bullish, bearish, atau sideways, yang menawarkan peluang untuk mendapatkan keuntungan dalam berbagai skenario.

Risiko Swing Trading

Selain keuntungan ada pula risiko yang harus diperhatikan apabila ingin melakukan swing trading. Di antaranya adalah sebagai berikut.

Bisa Rugi Lebih Besar

Umumnya saat seorang trader menggunakan grafik dengan jangka waktu yang lebih tinggi untuk menentukan target, kerugian dan keuntungan akan semakin besar. Sehingga jika dibandingkan dengan scalping atau day trading, kerugian yang berpotensi dialami oleh trader dalam strategi ini juga semakin besar.

Memerlukan Modal yang Memadai

Untuk mengelola risiko secara efektif dan menghindari penghentian oleh fluktuasi harga kecil, swing trader sering kali perlu mempertahankan jumlah modal yang cukup di akun perdagangan mereka. Sehingga trader dengan modal minim nampaknya cukup sulit untuk melakukan swing trading

Kemungkinan Overtrading

Swing trader mungkin tergoda untuk memasuki terlalu banyak perdagangan untuk menangkap setiap pergerakan pasar yang potensial. Ini berpotensi untuk membuat trader melakukan over trading atau perdagangan berlebihan yang berisiko membuat trader merugi karena perdagangan dilakukan dengan dipengaruhi emosi. 

Pengembangan Strategi yang Kompleks

Mengembangkan strategi swing trading yang sukses dapat menjadi rumit, karena sering kali melibatkan kombinasi analisis teknis dan fundamental. Trader harus memiliki pemahaman yang baik tentang pola grafik, indikator, dan tren pasar, serta kemampuan untuk menafsirkan berita dan data ekonomi.

Baca juga: 7 Cara Manajemen Risiko dalam Trading Kripto

Kurangnya Kontrol Atas Faktor Eksternal

Faktor eksternal, seperti laporan ekonomi, peristiwa geopolitik, atau berita yang tidak terduga, dapat berdampak signifikan pada pasar dan memengaruhi keberhasilan swing trading. Faktor-faktor ini sering kali berada di luar kendali pedagang dan dapat menyebabkan hasil yang tidak dapat diprediksi.


Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

Topik

author
Naufal Muhammad

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.