Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Cryptocurrency · 6 min read
Walau memiliki kenaikan harga yang cukup tinggi, pasar crypto juga dipenuhi oleh beberapa koreksi bahkan crash yang cukup besar.
Crash atau penurunan harga yang terjadi secara tiba-tiba telah berhasil menelan banyak korban dimana korban-korban tersebut adalah proyek crypto.
Korban-korban ini mengingatkan investor bahwa walau suatu token atau coin dapat mengalami apresiasi cukup tinggi, harganya juga dapat turun cukup jauh.
Penurunan ini menjadi semakin tidak dapat dihindari, jika kegunaan dan sisi fundamental teknologinya tidak memiliki kejelasan.
Dalam artikel ini akan diberikan pandangan mengenai lima crypto yang menjadi korban dalam salah satu crash terbesar dan menyeramkan sepanjang sejarah.
Einstenium adalah salah satu crypto yang mengalami apresiasi cukup tinggi pada saat 2017 karena banyaknya ketertarikan akibat FOMO.
Pada saat itu EMC2 hanya sebuah proyek crypto yang dibangun sebagai blockchain biasa yang keuntungannya diberikan sebagian untuk riset.
Di luar kegunaan tersebut, EMC2 tidak memiliki kegunaan dan harga cryptonya mengalami apresiasi akibat banyaknya FOMO saat bull run 2017.
Sayangnya harga koin ini mengalami penurunan cukup signifikan saat bull run berakhir dan kegunaan dari EMC2 tidak mengalami peningkatan.
Selain itu salah satu sentimen negatif terbesar adalah penyerangan sebesar 51% dari keseluruhan jaringannya yang membuat tidak ada orang yang bisa menarik dananya.
Kondisi tersebut membuat terjadi penurunan cukup signifikan dalam kapitalisasi pasarnya yaitu dari peringkat 100 teratas hingga saat ini berada pada peringkat 1.086.
Kapitalisasi pasar yang turun ini terjadi akibat koreksi harganya yang mendekati 100% akibat kejadian negatif tersebut.
EMC2 menjadi bukti nyata bahwa tidak selamanya suatu crypto yang fundamentalnya kurang kuat akan terus berjaya.
Berikutnya adalah Ubiq yang merupakan salah satu blockchain yang saat ini sedang membenahi ekosistem dan teknologinya.
Pada siklus 2017 Ubiq merupakan salah satu coin yang mengalami apresiasi yang signifikan yaitu pada sekitar 2.112% kurang dari tiga bulan.
Sayangnya Ubiq mengalami koreksi yang cukup signifikan yang juga mendekati 100% lebih setelah adanya insiden kerusakan pada jaringan.
Insiden ini adalah kerusakan dalam jaringan dimana ada beberapa node atau beberapa penggerak jaringan yang mengalami kerusakan dan mati.
Akibat besarnya persentase node yang mengalami kerusakan, jaringannya mengalami kerusakan dan transaksi mengalami pemberhentian.
Akibat insiden ini, kapitalisasi pasar UBQ mengalami penurunan dari peringkat 100 teratas menuju peringkat 1.113 saat ini.
Ketiga adalah Blocknet yang merupakan salah satu bridge atau jembatan antar blockchain yang mengalami kesuksesan pada bull run 2017 lalu.
Pada saat itu BLOCK mengalami kesuksesan akibat dapat melakukan transaksi dengan blockchain yang berbeda.
Fitur tersebut adalah salah satu fitur besar di 2017 akibat tidak seperti di 2021, fitur interoperabilitas atau kemampuan koneksi antar blockchain masih sangat langka.
Hasilnya fitur ini telah berhasil mendorong BLOCK untuk naik dalam harganya sebesar 71.400% hanya kurang dari tiga bulan di awal 2017.
Tapi sayangnya kejayaan tersebut tidak bertahan lama akibat ternyata fitur ini masih belum kuat dan ada beberapa kesalahan pada node atau penggerak jaringan.
Selain itu terdapat alokasi token yang kurang merata yang membuat adanya penjualan besar oleh beberapa investor besar yang juga berasal dari tim.
Koreksi ini telah membuat BLOCK mengalami penurunan dari peringkat 100 teratas dalam kapitalisasi pasar menjadi peringkat 1153 saat ini.
Kabar baiknya proyek ini masih terus hidup dan berusaha untuk kembali memulihkan kejayaannya di beberapa tahun yang lalu.
Selanjutnya adalah Edgeless yang mengalami apresiasi sebesar 26.536% dalam satu tahun dan kemudian kehilangan nilainya hingga mendekati nol.
EDG adalah salah satu crypto berbasis play to earn yang bertema casino, umumnya digunakan untuk perjudian.
Proyek crypto ini ingin memberikan platform casino yang lebih adil, terdesentralisasi, dan jauh dari manipulasi pihak pemilik game atau permainan.
Terdapat cukup banyak minat terkait crypto ini pada saat 2017 hingga 2018, namun sayangnya kegunaannya yang kurang kuat dan saingannya yang banyak membuatnya jatuh.
Dari sisi proyek Edgeless masih terlihat hidup namun telah kehilangan sebagian besar nilainya dari Tahun 2017.
Hal ini disebabkan perkembangannya yang juga kurang dan sudah banyaknya platform permainan berbasis perjudian yang mendominasi dunia crypto.
Melihat juga teknologinya yang masih di bawah rata-rata dan masih bergerak di Ethereum dengan biaya yang tinggi, sangat mudah untuk melihat ketertarikannya terus turun.
Kondisi ini telah membuat kapitalisasi pasarnya turun dari di atas 100 dalam kapitalisasi pasar di 2017 hingga menjadi 1.363 di 2021 ini.
Terakhir adalah Substratum yang merupakan sebuah crypto berbasis blockchain yang mempermudah penambangan dengan ramah biaya.
SUB serupa dengan Chia Network dan Storj. Ia memberikan penambang imbalan dengan memberi ruang kosong untuk penyimpanan data.
Tujuan dari SUB adalah untuk menjadi tempat penyimpanan data untuk membangun dunia internet yang tersimpan dan bergerak secara desentralisasi atau tanpa pihak ketiga.
Sayangnya pada saat itu banyak serangan untuk tempat penyimpanan data secara terdesentralisasi akibat masih banyaknya pihak penghalang pertumbuhan crypto.
Beberapa kejadian yang membuat gagalnya pertumbuhan SUB adalah halangan keadilan internet di Cina, Amerika, dan kasus timur tengah.
Kondisi tersebut membuat mayoritas proyek crypto berbasis internet dan penyimpanan data secara terdesentralisasi terhalang untuk tumbuh.
Sayangnya kejadian ini telah membuat SUB mengalami penurunan hampir 100% setelah naik sekitar 6.582%.
Penurunan harga tersebut telah membuat kapitalisasi pasarnya turun dari di atas 100 hingga menjadi 1.715 saat ini.
Kejadian ini mengingatkan walau pendukung dan ketertarikan di suatu crypto itu besar, potensi penurunan harga dan kapitalisasi pasar tidak dapat dihindari.
Pernyataan tersebut terutama berlaku pada crypto dengan fundamental yang kurang baik atau belum kuat.
Sehingga ada baiknya saat investasi crypto, investor selalu menggunakan analisis, tidak FOMO, dan paling penting, menggunakan uang dingin.
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.