
Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Exchange · 8 min read
Nilai Bitcoin dan cryptocurrency telah menurun tajam beberapa waktu yang lalu, dengan mayoritas pasar crypto yang saat ini turun sekitar $1 triliun dari puncaknya di bulan November.
Padahal saat itu, Goldman Sachs mengeluarkan prediksi harga Bitcoin yang sangat menggiurkan.
Sementara mengawali 2022 ini, Bitcoin mencatat penurunan sekitar 10% dengan menetapkan harga di bawah $40.000. Berbagai cryptocurrency utama lainnya seperti Binance, Solana, Cardano, dan XRP juga kembali mengalami crash, semuanya kehilangan persentase dua digit minggu lalu.
Saat ini, para trader sedang mati-matian mencari tanda-tanda aksi jual yang telah berakhir, miliarder Bitcoin Mike Novogratz mengatakan dia tidak melihat Bitcoin akan turun lebih jauh lagi dan menyebut harga terendah BTC masih berada di bawah posisi $40.680.
Itu karena Bitcoin berhasil terlepas dari zona terendahnya dan melakukan rebound harga dalam kurun waktu yang singkat.
Nilai Bitcoin sempat turun dengan tajam minggu lalu setelah Federal Reserve meluncurkan risalah rapat mereka bulan Desember, di mana para pejabat menyebutkan potensi kenaikan suku bunga yang lebih awal dan lebih cepat menyusutkan lembar kemantapan besar The Fed dengan maksud untuk mengendalikan inflasi yang melayang.
Baca juga: Ari Rudd Prediksi 3 Indikator Harga Bitcoin Jatuh ke $24K–27K
Setelah pengumuman itu, nilai Bitcoin turun ke posisi terendah dengan diperdagangkan dalam rentan $40.000 per Bitcoin minggu lalu, sebelum berhasil rebound dan naik menjadi lebih dari $42.000.
Pada saat penulisan, Bitcoin bernilai $42,029.
Nilai Ethereum juga alami rebound dari posisi terendahnya minggu lalu, diikuti dengan kenaikkan nilai pesaingnya yang lebih kecil, seperti BNB, Solana, dan Cardano. Sementara XRP milik Ripple juga meningkat meski hanya 0,25%.
“Kami memiliki filosofi bahwa Fed akan mempertahankan biaya rendah tanpa henti dan bahkan sekarang, mereka akan menaikkan biaya menjadi 2% selama dua tahun secara progresif dan melanjutkan untuk membeli Treasuries untuk beberapa waktu,” kata Novogratz.
“Jadi kita berada di gelembung likuiditas ini.” Tambah sang miliarder.
Mike Novogratz juga memperingatkan bahwa jika The Fed gagal untuk mengatasi inflasi, keadaan mungkin berputar tidak terkendali.
Baca juga: 33 Pakar Crypto Prediksi Ethereum Bernilai 7 Ribu Dollar Tahun Ini
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.