Berita Industri · 7 min read

Beda Pendapat Regulator AS Soal Ethereum Sebagai Komoditas atau Sekuritas

SEC vs CFTC

Pada sidang Senate Agriculture Committee (8/3), Ketua Commodity Futures Trading Comissions (CFTC), Rostin Behnam menegaskan bahwa stablecoin dan Ethereum (ETH) seharusnya diatur oleh CFTC.

“Terlepas dari kerangka peraturan seputar stablecoin, mereka akan menjadi komoditas dalam pandangan saya. Sudah jelas bagi tim penegak hukum kami serta jajaran komisioner bahwa Tether, sebuah stablecoin, adalah komoditas,” tegas Rostin Benham.

CFTC telah memastikan bahwa beberapa aset digital, termasuk Ether, Bitcoin (BTC), dan Tether (USDT), dianggap sebagai komoditas. Dibuktikan dengan kasus yang melibatkan pendiri FTX, Sam Bankman-Fried pada pertengahan Desember 2022.

“Kami memiliki risiko litigasi dan risiko kredibilitas agensi. Tidak mungkin mengklaimnya tanpa pembelaan hukum yang serius, argumen kami bahwa aset adalah komoditas,” ungkap Behnam.

Baca Juga: Ripple Melibatkan Ethereum dalam Kasus Tuntutan SEC

Perdebatan SEC dan CFTC Soal Ethereum

Melalui pernyataan tersebut, secara tidak langsung Behnam menentang pandangan Ketua Security Exchange Comission, Gary Gensler yang menyatakan other than Bitcoin is a security,” atau “segala sesuatu selain Bitcoin adalah sekuritas.”

Perdebatan kedua regulator yang saling bertolak belakang ini berpotensi memicu konflik terkait kendali regulasi industri kripto.

Pada Februari 2023, SEC memperketat otoritasnya terhadap industri aset digital dengan menuntut Paxos atas stablecoin Binance USD (BUSD) yang tidak terdaftar sekuritas.

Sementara itu, CEO Circle, Jeremy Allaire justru menyatakan ketidakpercayaannya terhadap SEC dan stablecoin seharusnya diatur oleh regulator perbankan.

Baca Juga: Konflik SEC dan BUSD

Perbedaan Sekuritas dan Komoditas

Perbedaan antara komoditas dan sekuritas terletak pada jenis aset yang diwakili. Komoditas mencakup barang fisik atau bahan baku seperti logam mulia, minyak mentah, gandum, atau kopi. Investor yang membeli komoditas memperoleh hak atas barang fisik itu sendiri.

Sedangkan, sekuritas merupakan representasi kepemilikan saham di perusahaan, seperti saham, obligasi, dan reksa dana. Investasi dalam sekuritas memberikan hak atas kepemilikan saham dalam perusahaan.

Sebagai contoh, emas dapat dikategorikan sebagai sekuritas atau komoditas tergantung pada tujuan investasi.

Jika investor membeli emas batangan untuk disimpan dalam jangka panjang, maka emas dianggap sebagai komoditas dengan nilai yang fluktuatif tergantung permintaan dan penawaran pasar.

Sementara itu, jika seorang investor membeli emas melalui Exchange Traded Fund (ETF) yang diperdagangkan di bursa, maka emas tersebut dianggap sebagai sekuritas atau keamanan.

Baca juga: Mengenal Bitcoin ETF dan Dampaknya Pada Harga

Apa yang Terjadi Jika Ethereum Dianggap Komoditas?

Jika Ethereum dianggap sebagai komoditas di Amerika Serikat, maka CFTC akan menjadi regulator utama. Perusahaan yang ingin menawarkan produk derivatif Ethereum harus terdaftar di bawah CFTC.

Investor harus mempertimbangkan risiko dan manfaat dari investasi dalam produk derivatif Ether, seperti kontrak berjangka dan opsi.

Apa yang Terjadi Jika Ethereum Dianggap Sekuritas?

Apabila Ethereum dikategorikan sebagai sekuritas, maka SEC akan menjadi regulator utama. Ini dapat memengaruhi pengaturan Initial Coin Offering (ICO) serta mekanisme perdagangan ETH.

Selain itu, akses investor ritel menjadi lebih terbatas dan biaya serta kompleksitas dalam melakukan investasi semakin meningkat. Investor akan cenderung melihat Ethereum sebagai investasi yang lebih berisiko jika dianggap sebagai sekuritas.

Namun, status Ethereum sebagai komoditas atau sekuritas masih menjadi perdebatan di antara regulator.

Di Indonesia, kripto dianggap sebagai komoditas dan sedang dalam proses transisi pengawasan dari Bappebti ke OJK.

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Anggita Hutami

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.