Berita Bitcoin · 5 min read

Mengenal Len Sassaman, Kandidat Kuat di Balik Identitas Satoshi Nakamoto

Len Sassaman

Nama Leonard Harris Sassaman, atau yang lebih dikenal sebagai Len Sassaman, kini menjadi perbincangan hangat di komunitas kripto. Di mana dirinya disebut-sebut sebagai salah satu kandidat paling kuat yang diduga berada di balik identitas misterius Satoshi Nakamoto, pencipta Bitcoin.

Baca juga: Identitas Satoshi Nakamoto Bakal Dibongkar di Dokumenter HBO

Spekulasi ini semakin mencuat menjelang perilisan film dokumenter garapan HBO yang berjudul Money Electric: The Bitcoin Mystery dijadwalkan tayang pada 8 Oktober 2024, yang disutradarai oleh Cullen Hoback. Film dokumenter tersebut diklaim memiliki potensi untuk mengungkap salah satu misteri terbesar di dunia kripto, yakni identitas asli Satoshi Nakamoto.

Meskipun trailer film ini tidak secara gamblang menyebutkan siapa yang diduga sebagai Nakamoto, berbagai spekulasi telah bermunculan di kalangan penggemar Bitcoin. Menurut data dari platform taruhan Polymarket, hampir 40% dari total volume taruhan yang mencapai US$4,4 juta memperkirakan bahwa Len Sassaman sebagai sosok di balik nama Satoshi Nakamoto. Persentase ini mengungguli kandidat lainnya seperti Hal Finney, Adam Back, dan Nick Szabo.

Gambar: trader bertaruh Len Sassaman merupakan Satoshi Nakamoto. Sumber: Polymarket

Tak hanya itu, hype seputar topik Len Sassaman juga turut diramaikan dengan kehadiran meme coin berbasis dirinya. Misalnya, proyek LEN di blockchain Solana mengalami lonjakan harga lebih dari 3.500% hanya dalam dua jam di kisaran US$0,10 pada tanggal 6 Oktober, menurut data CoinMarketCap.

Lebih lanjut, meme coin bertema kucing milik Sassaman yang bernama Sasha juga mengalami kenaikan mencapai 32.000%, dengan kapitalisasi pasar tembus hingga US$20 juta pada periode waktu yang sama.

Baca juga: Wallet Bitcoin Era Satoshi Nakamoto Bangkit Lagi!

Siapa Len Sassaman?

Len Sassaman sendiri adalah seorang cypherpunk dan kriptografer asal Amerika Serikat. Lahir di Pennsylvania, Sassaman menunjukkan ketertarikan dan bakatnya dalam bidang kriptografi sejak usia muda.

Di akhir masa remajanya, ia pindah ke San Francisco dan bergabung dengan gerakan cypherpunk, sebuah kelompok aktivis yang percaya bahwa teknologi kriptografi adalah kunci untuk melindungi hak-hak individu dan privasi, nilai-nilai yang juga menjadi landasan semangat Bitcoin.

Sepanjang kariernya, Sassaman banyak terlibat dalam pengembangan proyek, termasuk kontribusinya pada Pretty Good Privacy (PGP) dan penerusnya, GNU Privacy Guard, yang sangat berpengaruh dalam dunia privasi dan keamanan digital.

Ia juga mendirikan startup SaaS bernama Osogato bersama istrinya saat itu, Meredith Patterson, dan berkolaborasi dengan tokoh-tokoh terkemuka seperti Bapak Kriptografi David Chaum serta Hal Finney, yang karya-karyanya turut memengaruhi pengembangan Bitcoin.

Sassaman meninggal dunia pada 3 Juli 2011 setelah berjuang melawan depresi dan gangguan neurologis. Blockhain Bitcoin memberikan penghormatan terakhirnya melalui pesan di blok 138725 di blockchain Bitcoin, yang menggambarkannya sebagai “seorang teman, jiwa baik, dan penggagas ulung.”

Baca juga: FBI Enggan Konfirmasi Rekam Jejak Satoshi Nakamoto

Mengapa Sassaman Diduga Sebagai Satoshi?

Salah satu alasan kuat mengapa Sassaman dicurigai sebagai Satoshi adalah waktu kematiannya yang berdekatan dengan menghilangnya Satoshi dari dunia Bitcoin. Dua bulan sebelum Sassaman meninggal dunia, tepatnya pada 23 April 2011, Satoshi mengirimkan pesan terakhirnya kepada komunitas Bitcoin yang menyatakan bahwa ia telah “berpindah ke hal lain.” Setelah pesan tersebut, Satoshi tidak pernah muncul kembali.

Adapun, hubungan dekat antara Sassaman dan Hal Finney turut memperkuat spekulasi ini. Finney adalah orang pertama yang menerima transaksi Bitcoin dari Satoshi dan memiliki keterkaitan erat dalam pengembangan Bitcoin bersama Satoshi. 

Baca juga: Satoshi Nakamoto dapat Penghargaan dari Amerika Serikat? Ini Faktanya!

Di antara alasan lainnya, Sassaman diketahui tinggal di Belgia selama masa pengembangan Bitcoin, yang dianggap sesuai dengan gaya bahasa Inggris khas Britania Raya yang sering digunakan oleh Satoshi dalam tulisannya. 

Kendati demikian, Patterson pernah dengan tegas membantah bahwa Sassaman adalah Satoshi Nakamoto. 

Adapun hingga saat ini, belum ada bukti konkret yang bisa mengaitkan langsung Sassaman dengan identitas Satoshi. Salah satu indikasi kuat yang mungkin memecahkan misteri ini adalah pergerakan 1,1 juta BTC bernilai US$67 miliar yang dimiliki oleh Satoshi, yang hingga kini belum tersentuh sejak ia menghilang.

Dengan semakin dekatnya perilisan film dokumenter HBO, banyak pihak yang mulai berspekulasi mengenai dampak dari terungkapnya identitas Nakamoto. Beberapa pihak khawatir jika identitas Satoshi terungkap, hal ini bisa berdampak pada pasar Bitcoin. Terutama, jika Satoshi masih hidup dan memutuskan untuk memindahkan atau menjual Bitcoinnya.

Baca juga: 7 Fakta Bitcoin dari Sudut Pandang Satoshi Nakamoto

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Dilla Fauziyah

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.