Berita Exchange · 6 min read

Coinbase Blokir 25 Ribu Crypto Wallet Address Warga Rusia, Ada Apa?

Coinbase Blokir 25 Ribu Crypto Wallet Address Warga Rusia

Coinbase, bursa crypto terbesar asal Amerika Serikat, mengatakan pada hari Minggu (06/03) bahwa mereka telah memblokir lebih dari 25.000 crypto wallet address yang terkait dengan individu atau entitas Rusia yang diyakini telah terlibat dalam aktivitas terlarang.

Crypto wallet address sendiri merupakan kumpulan angka dan huruf unik yang terkait dengan crypto wallet di mana seseorang dapat menyimpan mata uang crypto seperti Bitcoin atau bahkan NFT.

Paul Grewal selaku kepala petugas hukum Coinbase mengatakan dalam sebuah posting blog bahwa perusahaan juga telah membagikan address tersebut kepada pemerintah Amerika Serikat.

Tujuannya, mereka mengharapkan pemerintah untuk membantu memberikan sanksi yang mencakup larangan transaksi keuangan oleh sejumlah perusahaan Rusia dan warga Rusia yang terlibat.

Penggunaan Cryptocurrency di Rusia Saat Peperang

Negara Rusia kini diketahui tengah berperang dengan tetangganya Ukraina. Setelah invasi berlangsung, dampak positif yang sektor dapatkan adalah banjirnya pengguna baru dari Ukraina dan Rusia yang mulai beralih menggunakan crypto untuk menyimpan kekayaan mereka, menurut Bloomberg.

Beberapa warga Rusia telah memindahkan uang mereka ke mata uang crypto guna melindungi uang mereka dari jatuhnya nilai rubel, sementara warga Ukraina melakukannya setelah pemerintah mereka mengumumkan darurat militer dan menangguhkan transaksi uang elektronik, termasuk Venmo dan PayPal.

Tetapi juru bicara Coinbase mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa perusahaan telah menandai sebagian besar akun yang terhubung ke Rusia berdasarkan aktivitas mereka sebelum perang dimulai.

Juru bicara itu menambahkan tidak ada peningkatan aktivitas penghindaran sanksi pada layanan tersebut sejak invasi.

Namun secara meluas, sebenarnya ada banyak bursa crypto yang memilih menolak tekanan dari pemerintah Ukraina dan politisi AS serta Eropa untuk melarang pengguna Rusia di platform mereka.

Seorang juru bicara Binance mengatakan kepada media setempat bahwa membekukan akun pengguna Rusia akan bertentangan dengan konsep mengapa cryptocurrency tercipta.

Brian Armstrong selaku CEO Coinbase juga mengatakan dalam serangkaian cuitannya di Twitter minggu lalu bahwa perusahaan tidak akan memblokir pengguna Rusia terlebih dahulu, sebagian karena crypto digunakan sebagai penyelamat ketika rubel Rusia runtuh.

“Kami percaya setiap orang berhak mendapatkan akses ke layanan keuangan dasar kecuali undang-undang mengatakan sebaliknya,” tulisnya dalam tweet minggu lalu.

Pada saat yang sama, beberapa politisi di AS dan Eropa khawatir bahwa crypto bisa menjadi cara bagi orang Rusia yang terkena sanksi untuk menghindari hukuman. 

Baca Juga: Imbas Perang Rusia-Ukraina, Bitcoin Menuju 50 Ribu Dollar?

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Rossetti Syarief

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.