Berita Blockchain · 6 min read

Blockdata Sebut DeFi Sebagai Calon Industri Bernilai $1 triliun

DeFi Institusional siap menjadi industri bernilai $1 triliun, kata Blockdata.

Menurut perusahaan riset blockchain tersebut, $1 triliun itu nantinya dapat membanjiri keuangan terdesentralisasi (DeFi) jika 100 bank terbesar di dunia mau berinvestasi secara eksperimental ke DeFi.

DeFi sendiri memang telah mengalami pertumbuhan eksponensial selama setahun terakhir. 

Menurut Chainalysis, sebuah perusahaan analitik data blockchain, adopsi DeFi sebagian besar didorong oleh investor yang lebih besar.

Sebut saja transaksi institusional dengan jumlah di atas US$10 juta yang menyumbang lebih dari 60% transaksi DeFi pada Q2 2021.

Sampai saat ini, ada lebih dari US$178 miliar dana terkunci dalam protokol DeFi pada waktu penerbitan.

Pihak DeFi Llama dan investor institusional juga semakin menyadari bahwa mereka tidak dapat mengabaikan potensi pengembalian yang dapat ditawarkan DeFi.

Lembaga Bank investasi A.S. JPMorgan, yang awalnya menolak crypto, juga ikut bersikap optimistis pada bisnis taruhannya, yang saat ini menghasilkan US$9 miliar dalam pendapatan tahunan dan bisa bernilai lebih dari US$20 miliar ketika Ethereum 2.0 diluncurkan.

Dengan 55 dari 100 bank teratas dunia yang memiliki aset US$94 triliun ikut berinvestasi dalam cryptocurrency, tidak dapat dipungkiri jika banyak dari bank-bank tersebut dan institusi lain juga berniat memasukkan uang ke DeFi.

“Jika sebuah bank sudah mendapatkan keuntungan dari DeFi sebesar 1% saja, mereka akan mengungkapkan persetujuan. Karena 1% yang dimaksud adalah US$94 triliun yang kemudian menghasilkan US$0,94 triliun likuiditas baru ke dalam ekosistem DeFi. Ada sekitar setengah dari nilai pasar cryptocurrency yang kemudian menurunkan sistem keuangan tradisional.” Ungkap Jonathan Knegtel, manajer umum Blockdata yang ia ungkap dalam sebuah artikel yang diterbitkan minggu ini.

Lagipula, apapun yang dimiliki keuangan tradisional, tetap ada versi paralelnya di DeFi.

Seperti pinjaman kredit, perdagangan, derivatif, manajemen aset, asuransi, dan sebagainya.

Meskipun nantinya ini bisa menjadi ancaman untuk kehancuran bank dan lembaga keuangan tradisional di masa depan.

Pihak dari lembaga tersebut seharusnya mau mengupayakan lembaga mereka dengan berinvestasi dan belajar tentang DeFi.

Mereka juga bisa mencoba mencari mitra dan mengintegrasikan DeFi dengan keuangan tradisional.

Penjelasan Mengenai DeFi Lebih Mendalam

Blockdata mendefinisikan DeFi sebagai sistem keuangan berbasis blockchain yang telah disesuaikan dengan persyaratan institusi yang memiliki regulator yang ketat.

Kurangnya penjelasan tentang peraturan yang ada serta kekhawatiran seputar regulator dan keamanan DeFi, telah menjadi beberapa hambatan yang sering dikutip untuk keterlibatan institusional yang lebih besar di DeFi. 

Regulator itu termasuk Komisi Sekuritas dan Bursa AS yang semakin memperhatikan DeFi.

Bank DBS Singapura, pernah pemberi pinjaman terbesar di Asia Tenggara, dalam sebuah laporan tentang aset digital awal tahun ini, pihak mereka mengatakan: 

“DeFi, seperti aplikasi teknologi baru lainnya, sedang mengalami kesulitan, termasuk biaya perdagangan yang tinggi, volatilitas, dan ketidakpastian peraturan. Ini adalah hari-hari awal untuk apa yang menjanjikan untuk menjadi sumber berbagai intermediasi keuangan. Regulator juga harus berevolusi, perlu menyetujui protokol dan smart contract sebelum digunakan secara luas.”

Rencana DeFi Selanjutnya

“DeFi adalah langkah logis berikutnya bagi investor ke crypto.” 

Ungkap Philip Gradwell, kepala ekonom Chainalysis. Ia juga menambahkan, jika Bitcoin mengajarkan banyak orang untuk dapat memegang aset kripto.

Sedangkan DeFi mengajarjan pihak-pihak besar untuk dapat menggunakan aset kripto dalam rentang aktivitas keuangan yang lebih luas.

Menurut Gradwell, hanya ada puluhan ribu entitas yang terlibat dengan DeFi, satu atau dua urutan besarnya tidak hanya sekadar memperdagangkan dan menginvestasikan aset. 

Dengan meningkatnya minat pada DeFi, infrastruktur untuk fungsi-fungsi seperti regulator, perdagangan, investasi strategis, serta akuisisi seharusnya sudah dikembangkan untuk membangun dan menskalakan akses bagi institusi untuk mengakses kripto

Karena pemain dan produk yang ditargetkan untuk institusi terus tumbuh, Blockdata mengharapkan jumlah pengguna DeFi meningkat.

“Lembaga berada dalam fase penemuan yang tajam ketika datang ke DeFi, tetapi mereka sekarang menunggu dengan sabar ketika penyedia layanan institusional memasuki pasar untuk menenangkan pengawasan peraturan, DeFi dinilai siap menjadi industri bernilai 1 dolar triliun.” Ungkap Knegtel, lagi.

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Rossetti Syarief

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.