Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Altcoins · 7 min read
Ethereum didirikan pada tahun 2015 dan berhasil menjadi pemimpin platform smart contract. Hadir dengan versi Ethereum 2.0, ETH dilaporkan alami lonjakan dalam adopsi di beberapa bulan terakhir ini.
Hal tersebut disebabkan karena harga gas yang sedang naik, serta ekosistem L2 yang saat ini memproses lebih banyak transaksi hariannya daripada jaringan Bitcoin.
Menurut data CoinMetrics yang dikumpulkan oleh analis industri dan pendiri Week In Ethereum News, Evan Van Ness, ada lebih banyak transaksi di lapisan dua Ethereum daripada di jaringan Bitcoin pada 6 September kemarin.
Protokol lapisan dua ini berhasil memproses sekitar 250.000 transaksi untuk hari itu. Sementara Bitcoin tertinggal dengan kisaran 210.000.
Baca juga: Harga Bitcoin dan Top Kripto Turun, Imbas Binance dan Ethereum Foundation?
Karena pencapaiannya di minggu ini, Ethereum optimis akan gaet lebih dari 28.000 transaksi harian.
Bitcoiners yang tidak terima dengan perbandingan itu melakukan pembelaan. Mereka mengatakan, jika pembandingan yang dibuat tidak adil.
Van Ness membuat perbandingan ETH 2.0 dengan BTC 1.0, tanpa memberikan informasi tentang protokol pembayaran. Hal itu ditakutkan Bitcoiners akan mempengaruhi para trader dan menurunkan harga pasar.
Meluruskan kesalahpahaman, Van Ness memberikan pernyataan,
“Saya senang jika seseorang menunjukan data yang berlawanan dengan milik saya. Namun menurut saya, mengingat jumlah locked BTC yang rendah, Kemungkinan protokol pembayaran yang dihasilkan memang memiliki daya tarik yang sangat kecil.” Ungkap Van Ness yang dilansir cointelegraph.
Pemimpin strategi Ethereum 2.0, Sanket, juga ikut memberikan pembelaan dengan merinci beberapa data statistik yang membuktikan bahwa transaksi yang lebih kecil akan lebih dominan.
Sementara itu, versi ETH 2.0 sendiri dilakukan agar meningkatkan kecepatan, efisiensi, dan skalabilitasnya. Sehingga ETH dapat memproses lebih banyak transaksi dan mengurangi kemacetan.
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.