Berita Altcoins · 7 min read

3 Faktor Koin DOT Berkinerja Lambat Dibanding Protokol Layer-1 Lainnya

Sepanjang 2021 kemarin, protokol layer-1 seperti Fantom (FTM), Avalanche (AVAX), dan Cosmos (ATOM) melihat nilai token mereka meningkat dengan ekosistem yang ikut berkembang.

Sementara protokol layer-1 dengan proyek populer seperti Polkadot (DOT) justru berkinerja buruk secara komparatif, terlepas dari ekspektasi tinggi investor untuk protokol multi-chain nya.

Perbandingan Pergerakan Harga FTM, AVAX, ATOM VS. DOT. Sumber: TradingView
Perbandingan Pergerakan Harga FTM, AVAX, ATOM VS. DOT. Sumber: TradingView

Mengesampingkan kemampuan spesifik yang ditawarkan setiap protokol dalam hal transaksi per detik atau yang setipe dengan itu, berikut adalah 3 faktor yang mungkin berperan dalam kinerja lambat Polkadot jika dibandingkan dengan pesaing L1 lainnya.

Interoperabilitas Adalah Faktor Kunci

Interoperabilitas cross-chain antara jaringan blockchain dengan jembatan ke Ethereum menjadi koneksi paling penting untuk dibangun karena sebagian besar proyek saat ini berjalan di jaringan tersebut.

Protokol seperti Fantom, Binance Smart Chain, Avalanche, dan Harmony telah melakukan itu dan terbukti mendorong lonjakan harga token, TVL, serta aktivitas on-chain masing-masing.

Terlepas dari kenyataan bahwa Polkadot secara khusus dirancang untuk menawarkan dukungan multi-chain sebagai protokol meta ‘layer-nol’, tidak adanya pengembangan yang menghubungkan Polkadot dengan Ethereum sepanjang 2021 menjadikan protokol tidak disukai oleh trader dan investor yang ingin terlibat dengan DeFi dan NFT.

Cosmos sebenarnya juga tidak melihat pelepasan jembatan utama yang menghubungkan ekosistemnya dengan Ethereum, tetapi ada integrasi kecil seperti menambahkan Ethereum sebagai aset jaminan di Terra yang menunjukkan bahwa kompatibilitas cross-chain itu mungkin terjadi.

Sementara Polkadot tidak melakukan upaya apapun, koin DOT pun tidak mendapat dorongan harga yang besar.

Lelang Parachain Terlambat Diluncurkan

Menjelang akhir tahun 2021, semua jaringan yang disebutkan sebelumnya melihat jumlah aktivitas dan interaksi cross-protocol yang sehat.

Sementara proyek-proyek di Polkadot masih harus menyelesaikan persiapan mereka untuk diluncurkan di mainnet.

Ini sebagian dipicu oleh lelang parachain untuk Polkadot yang tidak dimulai sampai 11 November ketika Moonbeam (GLMR) selaku parachain smart contract yang kompatibel dengan Ethereum mengamankan slot pertama.

DOT melihat harganya naik ke level tertinggi sepanjang masa di rentan $55 pada 4 November karena trader yang tertarik untuk berkontribusi pada lelang parachain mengamankan token mereka, Namun ketika lelang secara resmi dimulai harganya justru turun menuju level terendah di angka $23,28 pada 10 Januari.

Sementara Moonbeam, secara resmi ditayangkan di jaringan Polkadot pada 11 Januari dan telah berhasil mengumpulkan lebih dari 1 juta transaksi karena pengguna akhirnya dapat mentransfer token ERC-20 ke ekosistem Polkadot.

Baca juga: Inovasi Ekosistem Parachain Polkadot, Ini Jaringan Baru di Dalamnya

Peluncuran Moonbeam mungkin akan menandai rebound bagi DOT karena kompatibilitas cross-chain sekarang aktif dan proyek parachain lainnya akan menyusul untuk mulai diluncurkan di mainnet.

Namun skenario tersebut masih harus dilihat dari perhitungan berapa lama waktu yang dibutuhkan jaringan untuk mengejar ketinggalan.

Perdebatan “Untuk Apa Token Diciptakan”

Faktor ketiga yang mungkin membebani popularitas dan harga DOT adalah kebingungan tentang “untuk apa token digunakan dan manfaat apa yang diberikannya kepada token hodler?”.

Di protokol layer-1 lainnya yang bersaing, token asli mereka digunakan untuk melakukan tindakan contract seperti transfer token atau swap sedangkan protokol yang ada di ekosistem Polkadot menggunakan MATIC (token asli mereka) untuk membayar gas.

Selain digunakan untuk berpartisipasi dalam lelang parachain, kegunaan utama DOT hanyalah untuk mendukung operasi dan keamanan jaringan serta digunakan dalam governance vote.

Baca juga: Polkadot Luncurkan Lima Parachain, Begini Harga DOT

Pada saat penulisan, DOT menawarkan 13,94% APR kepada para hodler dan kemungkinan ini tidak cukup untuk memuaskan ekspektasi investor yang ingin mendapatkan lebih banyak uang.

Meski begitu, prospek jangka panjang untuk Polkadot tetap kuat dan proyek ini memiliki komunitas pengikut yang aktif dan berdedikasi untuk mengikuti tim pengembangan berpengalaman yang dipimpin oleh salah satu pendiri Ethereum, Dr. Gavin Wood.

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Rossetti Syarief

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.