Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Altcoin · 5 min read
Shiba Inu dikenal sebagai token meme yang muncul pada tahun 2020. Umumnya, sebuah token meme dibuat berdasarkan tren meme dan tren internet yang ada di masyarakat. Sebagian kecil investor tertarik dengan token meme karena faktor humor yang bersifat ‘khusus’.
Pada tahun 2021, Shiba Inu berhasil meraih predikat sebagai aset kripto paling populer berkat 43 juta lebih tayangan. Angka itu mengalahkan catatan tayangan Bitcoin.
Selanjutnya, pada Oktober 2021, harga Shiba Inu sempat naik sepuluh kali lipat dari harga terendah di US$0.000000000082. Berdasarkan data Coinmarketcap 27 Oktober 2021, harga Shiba Inu mencapai all time high US$0.00008845.
Baca juga: Mengenal Meme Coin dan Cara Kerjanya
Berkat prestasi yang berhasil diraihnya dalam waktu singkat, Shiba Inu memiliki julukan tersendiri, yaitu Dogecoin Killer. Namun, belakangan ini harga Shiba Inu kehilangan pesonanya. Keruntuhan dua pemain besar kripto memukul mundur beberapa aset kripto lainnya termasuk SHIB.
Saat artikel ini dirilis, Shiba Inu diperdagangkan pada harga US$0.0000123. Total kapitalisasi pasar berada di US$6,7 miliar, menurun tiga sampai empat kali lipat jika dibandingkan saat masa emasnya.
Meskipun demikian, volume perdagangan token tetap sehat akibat harganya diperdagangkan dengan murah. Komunitas dan dukungan Elon Musk juga masih sangat kuat.
Shiba Inu (Ticker: SHIB) adalah token berbasis Ethereum yang divisualisasikan dengan maskot anjing pemburu asal Jepang. Pemilihan nama tersebut bertujuan untuk menggambarkan bagaimana Shiba Inu menghasilkan dana pengembalian.
Pada ekosistem ShibaSwap, token ini dapat digunakan untuk menggali atau dig (menyediakan likuiditas), mengubur atau bury (stake token), mengambil atau fetch (menukarkan satu token dengan token lainnya).
Ekosistem Shiba Inu meliputi ShibaSwap, Inkubator Shiba Inu, dan Shiboshis. ShibaSwap adalah platform DeFi yang dibuat sebagai tempat memperdagangkan aset kripto yang aman.
Inkubator Shiba Inu adalah wadah kreativitas berbagai bentuk seni populer seperti lukisan dan fotografi. Shiboshis adalah non–fungible token yang dihasilkan Shiba Inu dan ditulis di blockchain Ethereum.
Baca juga: Shiba Inu Publikasi Roadmap, Target 2022 Naik 30.000%
Shiba Inu (Ticker: SHIB) diciptakan oleh sosok individu atau kelompok anonim yang disebut dengan Ryoshi. Token ini diciptakan sebagai jawaban atas pertanyaan, “Apa yang akan terjadi jika proyek mata uang kripto 100% dijalankan oleh komunitasnya?”
Menurut Ryoshi, kekuatan desentralisasi kolektif dapat membangun sesuatu yang lebih kuat daripada yang dapat diciptakan oleh tim terpusat. Ryoshi memilih untuk membangun Shiba Inu di jaringan Ethereum karena alasan keamanan dan keberlanjutan (sustainability) sistem terdesentralisasi di masa mendatang.
Shiba Inu (SHIB) adalah mata uang dasar proyek dengan pasokan awal sebesar 1.000 triliun. Leash (LEASH) adalah token kedua dalam ekosistem Shiba Inu yang mewakili spektrum ekosistem.
Bone (BONE) adalah token tata kelola yang memungkinkan SHIBArmy (anggota komunitas) memberikan suara pada proposal proyek yang akan datang. Saat ini, SHIBArmy mencapai lebih dari 500.000 anggota komunitas.
Berdasarkan analisis tim Coinvestasi menggunakan pendekatan Fibonacci Retracement, Shiba Inu (SHIB) mencoba bergerak untuk mendekati level support di US$0,00001200.
Harga ini merupakan support sejak 10 Februari 2023 dan ini merupakan level support yang cukup kuat. Ada potensi pembalikan harga menuju resistance di harga US$0,00001292, US$0,00001346, dan US$0,00001390.
Berdasarkan analisis Coincodex, merujuk data pada 1 Maret 2023 pukul 11.55 WIB, sentimen prediksi harga SHIBA INU umum bearish, dengan 13 indikator analisis teknis menandakan sinyal bullish, dan 15 sinyal sinyal bearish.
Total pasokan token Shiba Inu pertama kali diluncurkan sejumlah satu kuadriliun. Ryoshi mengunci 50% token untuk tujuan likuiditas. Kemudian, Ryoshi mengirimkan 50% lainnya ke salah satu pendiri Ethereum, Vitalik Buterin, untuk diamankan.
Pada Mei 2021, Vitalik Buterin menyumbangkan lebih dari 50 triliun token Shiba Inu untuk bantuan Covid-19 India. Tak lama kemudian, Buterin membakar 90% token Shiba Inu miliknya.
Akibatnya, pemegang SHIB terbesar memiliki 410 triliun token, atau 40% dari total pasokan awal, di alamat dompet mati. Pada April 2022, token Shiba Inu telah dibakar sebanyak 1,2 miliar. Menurut data Coinmarketcap 28 Februari 2023, data terakhir jumlah pasokan Shiba Inu yang beredar di pasar sebanyak 549,063,278,876,302 token.
Token shiba Inu merupakan aset kripto terbesar ke-11 di pasar. Popularitas token Shiba Inu seringkali dipengaruhi oleh cuitan CEO Twitter, Elon Musk.
Dalam waktu kurang dari 24 jam, cuitan Elon Musk mampu mempengaruhi harga perdagangan token SHIB. Selain itu, ekosistem Shiba Inu dan dukungan SHIBArmy (komunitas) memegang peran penting dalam popularitasnya.
Baca juga: Harga Floki dan Dogecoin Naik Usai Elon Musk Tweet Satir
Awalnya, Shiba Inu dirancang sebagai mata uang digital. Saat ini Shiba Inu lebih banyak digunakan sebagai pembayaran digital peer-to-peer atau sebagai metode pembayaran dengan bisnis yang menerimanya. Contohnya, Shiba Inu kini dapat digunakan untuk membeli tanah di metaverse SHIB.
Shiba Inu dan Dogecoin adalah dua koin meme yang sering dibandingkan. Sebab, ada beberapa kemiripan dilihat dari maskot, model konsensus dan komunitasnya. Dari segi gambar maskot, kedua token meme ini menggunakan gambar anjing ras asal jepang yang dinamai Shiba Inu.
Selain itu, keduanya juga menggunakan model konsensus proof of work, yang mengharuskan penambang (miners) memecahkan masalah komputasi secara cepat untuk memvalidasi transaksi. Kemiripan lainnya juga terlihat pada komunitas mereka yang sama kuatnya serta mendapat dukungan dari Elon Musk.
Meskipun memiliki kesamaan, tetapi ada perbedaan mendasar antara koin meme Shiba Inu dan Dogecoin dilihat dari waktu diterbitkannya, blockchain yang digunakan, dan jumlah pasokan.
Shiba Inu baru didirikan pada tahun 2020, meskipun Dogecoin dimulai pada tahun 2013 dan oleh karena itu merupakan penemuan yang lebih baru.
Shiba Inu adalah aset digital yang diterbitkan di jaringan blockchain Ethereum, sedangkan Dogecoin adalah mata uang kripto dengan blockchainnya sendiri. Itulah alasan Shiba Inu dikategorikan sebagai token. Sedangkan, Dogecoin dikategorikan sebagai koin.
Dogecoin memiliki persediaan yang tak terbatas. Sedangkan Shiba Inu, memiliki batas maksimal 1 kuadriliun. Meskipun Shiba Inu memiliki batasan, tetapi ini cukup besar dalam standard kripto.
Investasi pada token meme Shiba Inu dapat memberikan hasil yang besar. Namun, tentunya potensi keuntungan yang cukup besar ini juga diiringi oleh risiko yang cukup tinggi. Sebagian besar popularitas Shiba Inu didasari oleh tren dan hype internet yang cenderung bersifat sementara.
Faktor fear of missing out (FOMO) akan membebani investor. Maka itu, akan cukup sulit memprediksi keberlangsungan Shiba Inu untuk jangka panjang.
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.