Memahami Volume dalam Aset Kripto

Salah satu indikator kunci yang sering diperhatikan oleh para trader dan investor aset kripto adalah volume.

Volume kripto ini mengukur jumlah total aset yang diperdagangkan dalam periode waktu tertentu yang dapat memberikan wawasan berharga tentang aktivitas pasar dan minat investor terhadap suatu aset.

Artikel ini akan dibahas mengenai apa itu volume kripto, mengapa penting, manfaat memahami volume trading, cara trading dengan volume, dan bagaimana cara menganalisisnya untuk membantu perdagangan kripto. 

Memahami Volume di Kripto

Volume dalam konteks kripto merujuk pada jumlah total token yang diperdagangkan dalam periode tertentu. Ini bisa mencakup transaksi beli dan jual pada exchange kripto, baik yang terpusat maupun terdesentralisasi.

Baca juga: Istilah Bullish, Bearish, Koreksi dan Depresiasi di Crypto

Volume ini memberikan gambaran tentang seberapa aktif pasar dan seberapa likuid sebuah aset. Berikut beberapa contoh volume dalam kripto:

1. Volume Harian: Ini menunjukkan jumlah total transaksi yang terjadi dalam satu hari. Misalnya, jika Bitcoin (BTC) memiliki volume harian sebesar US$5 miliar, berarti total nilai Bitcoin yang diperdagangkan dalam 24 jam terakhir adalah US$5 miliar.
2. Volume Bulanan: Ini mencakup jumlah total transaksi selama satu bulan. Sebagai contoh, jika Ethereum (ETH) memiliki volume bulanan sebesar US$15 miliar, maka selama bulan itu, total nilai ETH yang diperdagangkan adalah US$15 miliar.
3. Volume 24 Jam: Ini adalah ukuran volume perdagangan dalam periode 24 jam terakhir. Misalnya, jika Binance Coin (BNB) memiliki volume 24 jam sebesar US$1 miliar, maka total nilai BNB yang diperdagangkan dalam 24 jam terakhir adalah US$1 miliar.
4. Volume Market Cap: Mengukur volume perdagangan relatif terhadap kapitalisasi pasar. Misalnya, jika kapitalisasi pasar Bitcoin adalah US$10 miliar dan volume perdagangan harian adalah US$500 juta, maka volume harian Bitcoin adalah 5% dari kapitalisasi pasar.

Volume ini dapat bervariasi tergantung pada pasangan perdagangan, waktu, dan kondisi pasar. Volume yang tinggi biasanya menunjukkan pasar yang lebih likuid, sedangkan volume yang rendah bisa mengindikasikan pasar yang kurang aktif.

Baca juga: Apa itu Trading Crypto? Panduan Lengkap untuk Pemula

Pentingnya Volume di Kripto 

Volume adalah indikator yang sangat penting dalam analisis pasar kripto karena menjadi indikator untuk melihat likuiditas, penemuan harga, dan kesehatan pasar.

Likuiditas Pasar

Volume tinggi menandakan likuiditas yang baik, yang berarti kamu dapat membeli atau menjual aset dengan mudah tanpa mempengaruhi harga secara signifikan. Likuiditas yang baik mempermudah eksekusi transaksi dan mengurangi risiko slippage, yaitu perbedaan antara harga yang diinginkan dan harga eksekusi.

Penemuan Harga

Volume membantu dalam proses penemuan harga untuk menentukan nilai wajar dari sebuah aset. Ketika volume tinggi, harga cenderung lebih stabil dan mencerminkan nilai pasar yang lebih akurat. Ini juga membantu trader mengidentifikasi tren harga dan potensi pembalikan harga.

Kesehatan Pasar

Volume trading yang konsisten menunjukkan pasar yang sehat dengan minat yang terus-menerus dari para trader. Sebaliknya, volume rendah dapat mengindikasikan kurangnya minat, yang bisa memicu volatilitas harga yang tinggi dan risiko trading yang lebih besar.

Manfaat Memahami Volume untuk Trading

Memahami volume trading bukan hanya membantu dalam analisis pasar tetapi juga memberikan berbagai manfaat penting bagi trader dan investor, di antaranya adalah sebagai berikut. 

Meningkatkan Akurasi Prediksi Pasar

Memahami pola dan tren volume membantu trader untuk meningkatkan akurasi prediksi pasar. Volume tinggi yang konsisten dengan pergerakan harga dapat memperkuat sinyal tren dan membantu dalam mengidentifikasi peluang trading yang lebih baik.

Menyediakan Konfirmasi Tren

Volume dapat memberikan konfirmasi tambahan untuk tren yang sedang berlangsung. Misalnya, jika harga naik dengan volume yang meningkat, ini dapat mengonfirmasi bahwa tren bullish mungkin berlanjut. Sebaliknya, penurunan harga dengan volume yang tinggi dapat mengindikasikan potensi tren bearish.

Baca juga: Mengenal Bear Market dan Cara Menghadapinya

Identifikasi Potensi Pembalikan Harga

Pola volume yang tidak biasa atau perubahan tiba-tiba dalam volume dapat menjadi indikator awal terjadinya pembalikan harga. Memantau volume secara cermat, agar membantu trader dapat lebih cepat merespons perubahan pasar dan menyesuaikan strategi mereka sesuai kebutuhan.

Meningkatkan Strategi Manajemen Risiko

Volume trading dapat membantu dalam manajemen risiko dengan menyediakan informasi tentang volatilitas pasar. Trader dapat menggunakan data volume untuk menentukan kapan harus memperbesar atau memperkecil ukuran posisi mereka, serta untuk menentukan level stop-loss yang lebih efektif.

Baca juga: 7 Cara Manajemen Risiko dalam Trading Kripto

Cara Trading dengan Volume

Berikut ini adalah cara trading dengan menggunakan indikator volume yang bisa kamu terapkan. 

Konfirmasi Tren dengan Volume

Gunakan volume untuk mengonfirmasi tren yang sedang berlangsung. Jika harga bergerak naik dengan volume yang meningkat, ini menandakan bahwa tren bullish kemungkinan akan berlanjut. Sebaliknya, jika harga turun dengan volume yang meningkat, ini dapat menunjukkan bahwa tren bearish sedang berlangsung.

Identifikasi Breakout dan Breakdown

Volume dapat membantu mengidentifikasi breakout atau kondisi di mana harga melewati level resistance, sedangkan breakdown adalah kondisi di mana harga melewati level support.

Peningkatan volume selama breakout atau breakdown menunjukkan bahwa pergerakan harga tersebut didukung oleh minat pasar yang kuat dan memberikan sinyal yang lebih kuat untuk trading.

Baca juga: Support dan Resistance, Metode Trading Crypto

Pantau Divergensi Volume

Perhatikan divergensi antara volume dan pergerakan harga. Jika harga naik tetapi volume turun, ini bisa menjadi indikasi bahwa tren bullish melemah. Sebaliknya, jika harga turun tetapi volume meningkat, ini bisa menunjukkan bahwa tren bearish akan lebih kuat.

Mulai Perdagangan

• Memasuki Posisi: Masuklah ke posisi beli saat volume meningkat pada tren bullish atau saat terjadi breakout dengan volume tinggi. Masuklah ke posisi jual saat volume meningkat pada tren bearish atau saat terjadi breakdown dengan volume tinggi.
• Keluar Posisi: Pertimbangkan untuk keluar dari posisi jika volume menunjukkan tanda-tanda penurunan atau jika volume tidak mendukung pergerakan harga yang diharapkan.

Evaluasi Kualitas Volume

Tidak hanya volume total yang penting, tetapi juga kualitas volume. Volume yang tinggi dengan volatilitas rendah menunjukkan minat pasar yang stabil, sementara volume tinggi dengan volatilitas tinggi bisa menandakan pergerakan pasar yang tidak stabil. Gunakan analisis ini untuk menilai risiko dan membuat keputusan trading yang lebih matang.