Sebelumnya Coinvestasi telah membahas mengenai bull trap, di artikel kali ini akan dibahas mengenai bear trap, baik dari pengertian, pola, cara menghindarinya dan cara trading saat pola jebakan ini terjadi. Simak artikel ini lebih lanjut, ya!
Baca juga: Apa itu Bull Trap dan Cara Menghindarinya
Apa itu Bear Trap
Kebalikan dari bull trap, bear trap adalah sinyal palsu yang menunjukan harga akan turun padahal harga sebetulnya bergerak naik. Pola ini sering mengecoh trader yang sudah memasang posisis short di pasar futures yang akhirnya membuat mereka rugi.
Cara Kerja Bear Trap
Bear trap terjadi ketika mayoritas trader berpikir harga akan turun dan melakukan penjualan serempak.
Dengan ini maka harga terlihat akan turun, sedangkan di sisi lain ada trader yang memanfaatkan momentum ini untuk memborong aset.
Hal ini pada akhirnya menyebabkan anomali di mana harga yang diprediksi turun justru naik karena ada pembelian yang sama besarnya dengan penjualan yang dilakukan. Akhirnya, harga pun berbalik arah untuk naik ketika persedian aset mulai langka di pasaran.
Selain itu bear trap juga disebabkan oleh berbagai faktor, di antaranya sebagai berikut.
- Penurunan harga di bawah level support utama
- Investor atau trader masuk ke posisi short
- Penurunan di bawah level support singkat dan diikuti oleh pembalikan harga ke atas
Bear trap ini sering dimanfaatkan atau bahkan mungkin diciptakan para whale yang memiliki “kuasa” lebih dalam mengontrol pasar.
Pola Bear Trap

Dari pola tersebut terlihat bahwa pergerakan harga terlihat menurun, tetapi secara tiba-tiba harganya bergerak naik dengan candle hijau yang terbentuk dan pergerakan harga naik terus berlanjut. Itu lah yang dinamakan pola bear trap.
Baca juga: 14 Pola Candlestick Lengkap! Panduan untuk Pemula
Cara Menghindari Bear Trap
Pelajari teknikal analisis
Analisis satu ini memang bukan hal mudah untuk dipelajari tetapi begitu kamu memahaminya, analisis ini akan sangat membantu untuk membaca pergerakan harga dan membantumu untuk menghindari bear trap atau bull trap.
Manajemen Risiko
Baik di bull trap atau bear trap manajemen risiko adalah hal yang wajib dilakukan.
Dengan manajemen risiko kamu bisa meminimalisir kerugian dan menentukan posisi yang tepat untuk masuk ke pasar dengan modal yang sudah ditentukan dan dibagi sebelumnya.
Umumnya para trader akan mengambil toleransi risiko antara 2-5% dari modal yang mereka gunakan.
Trader juga bisa mencova untuk membagi modal dengan membeli 50% di level resistance dan membeli 50% sisanya setelah breakout untuk mengurangi potensi kerugian.
Baca juga: Memahami Support dan Resistance, Metode Sukses Trading Crypto
Belajar Perdagangan Pullback
Jika kamu trading untuk jangka panjang, kamu perlu mempelajari pullback trading.
Alih-alih membuka posisi short di dekat zona support, kamu harus menunggu sampai harga melewati support tersebut dan kemudian menempatkan order jual setelah menelusuri kembali ke level resistance yang tepat.
Baca juga: Bitcoin dan Ethereum Sedang Mainkan Pullback Sebelum Bullish
Menggunakan Indikator Volume
Indikator volume (misalnya OBV, CMF, dan lain-lain) sangat berguna untuk memahami tekanan jual dan beli dan juga mengidentifikasi pemalsuan dari bear atau bull trap.
Bear trap umumnya terjadi saat volume aset turun dengan cepat, dan kemudian akan naik lagi dengan tajam.
Pasang Stop Loss
Menetapkan stop loss yang ketat membantu trader mencegah kerugian modal yang besar dalam perdagangan breakout.
Trader wajib harus memasang stop loss setelah membuka posisi short agar kerugian yang tercipta adalah kerugian yang memang bisa diterima.
Belajar Analisis Sentimen
Salah satu keterampilan penting untuk setiap trader adalah menganalisis sentimen pasar, dan apakah tren keseluruhan berubah dari bearish ke bullish atau tidak.
Bear trap biasanya lebih banyak terjadi di pasar bull, karena dalam kondisi ini ada banyak pembeli di pasar dan para pedagang yang mencoba berdagang melawan tren sering terjebak dalam pola ini.
Cara Trading Saat Bear Trap
Berikut ini adalah cara trading ketika bear trap disadur dari Tradingdepth.
- Jangan melakukan short sell pasar pada area support utama, dan jangan melakukan order beli pada garis resistance penting.
- Ubah pikiran dari mengejar pengaturan perdagangan dengan keuntungan jangka pendek, dan alih-alih lebih fokus pada merancang rencana perdagangan yang baik dan mencari pengaturan dengan keuntungan jangka panjang.
Sedangkan menurut situs angelone, trader bisa menggunakan indikator teknikal Fibonacci retracements, relative strength oscilator, indikator volume, dan banyak lagi untuk memisahkan bear trap dari pembalikan tren asli.
Baca juga: Cara Menggunakan Fibonacci Retracement Saat Trading
Pola bear trap sering ditemui di kondisi market yang nampak bullish, karena itu sebagai trader penting untuk mengetahui hal ini agar bisa meminimalisir kerugian saat trading.
Artikel ini hanya informasi untuk memperkaya refrensi bagi kamu yang ingin memanfaatka momentum bear trap, analisis lebih lanjut tentu diperlukan untuk melakukan trading lebih lanjut.