Linkedin Share
twitter Share

Trading · 6 min read

Cara Analisis Crypto dengan Market Cap, Volume Supply, dan Circulating Supply

Cara-Menganalisis-Cryptocurrency-Menggunakan-Market-Cap-Volume-Supply-dan-Circulating-Supply

Cara menganalisis sebuah cryptocurrency dapat dilakukan berdasarkan market cap, volume suplai, dan suplai yang beredar (circulating supply).

Analisis Crypto dengan Market Cap

Market Cap

Market capitalization atau dikenal sebagai market cap adalah metrik untuk menunjukan nilat aset di pasar. Market cap mengukur dan menghitung berbagai nilai aset digial, termasuk aset kripto.

Dalam saham market cap mengukur nilai suatu sekuritas terhadap sekuritas lainnya, umumnya dihitung dengan mengalikan jumlah saham beredar dengan harga saham ini.

Ini tidak jauh berbeda dari perhitungan market cap di kripto yang mengindentifikasi nilai aset sogital secara akurat dengan membandingkannya dengan aset sejenis lainnya.

Perhitungan market cap adalah pasokan yang beredar x harga aset saat ini

Misalnya Bitcoin, ketika Bitcoin ditrading pada $10.000, dikalikan dengan total suplai yang beredar yaitu 16,4 juta coin, menghasilkan market cap senilai kira-kira $164 Milyar. Namun perhitungan ini tidak mempertimbangkan trading yang terjadi on-chain atau transaksi individu ke individu.

Empat kategori yang di klasifikasi dalam market capitalization adalah sebagai berikut:

Marketcap umumnya diklasifikasikan menjadi empat kategori, yakni large cap atau mata uang kirpto yang kapitalisasi pasaranya lebih dari 10 miliar dolar AS. Kedua adalah Midcap mata uang kripto yang memiliki kapitalisasi pasar antara satu miliar hingga 10 miliar dolar AS.

Jenis mata uang dalam kategori mid cap umumnya dianggap memiliki potensi keuntungan yang belum dimanfaatkan penuh dan memiliki risiko yang lebih tinggi. Ketiga adalah small cap, kategori aset yang masuk dalam kategori ini memiliki kapitalisasi pasar antara 100 juta-1 miliar dolar AS.

Kategori ini sangat fluktuatif dan dianggap sebagai investasi yang sangat berisiko. Terakhir kapitalisasi sangat kecil disebut sebagai micro-cap, biasanya kategori ini adalah yang baru diluncurkan oleh beberapa orang atau kelompok anonim dan memiliki nilai kapitalisasi pasar kurang dari 50 juta dolar AS.

Namun terdapat suatu masalah besar yaitu meski market cap dapat memberikan gambaran umum mengenai nilai terkini dari Bitcoin, market cap juga bisa dengan mudah dimanipulasi dengan trik “wash trading”.

Wash trading adalah ketika dua pihak melakukan trade di antara mereka sendiri untuk membuat seolah-olah terjadi pergerakan harga.

Contohnya, katakanlah A punya sebuah coin dengan jumlah suplai 1 juta coin. Kemudian A menjual coin tersebut kepada B seharga $5. Berarti marketnya menjadi $5 Juta.

Kemudian menjual kembali kepada kami 0,5 coin seharga $5. Berarti market cap sekarang ini naik dua kali lipat.

Jika A menjual lagi ke B 0,25 coin seharga $5 berarti market cap sekarang adalah $20 juta.

Jadi, dalam tiga transaksi tersebut, kita dapat meningkatkan market cap sebanyak 400%.

Meskipun hal ini illegal di pasar lain karena merupakan manipulasi harga, dalam pasar cryptocurrency hal ini merupakan hal lumrah yang banyak dilakukan orang-orang.

Hal ini menjadi penting karena jika kita dapat membuat hype dan pergerakan pasar yang cukup besar, seorang pemula kemungkinan akan membeli coin tersebut.

Sebab mereka berpikir bahwa harga coin tersebut memilki kemungkinan untuk menjulang tinggi padahal kemudian kita bisa saja menjual coin tersebut saat harganya naik 400%.

Kemudian para pemula tersebut akan memegang coin tersebut dengan harga yang jauh lebih tinggi dari rate pasar yang sesungguhnya.

Jadi, ketika menganalisis market cap sebagai sebuah metric, para trader professional akan memerhatikan tanda-tanda untuk memastikan bahwa wash trading tidak sedang digunakan untuk menjadi faktor perhitungan marketcap sebuah cryptocurrency.

Analisis Crypto dengan Volume

Volume

Volume merupakan jumlah trading aktif yang terjadi dari sebuah coin tertentu.

Contohnya, bila Bitcoin memiliki $100 Juta dalam volume trading, dan harganya senilai $10.000 berarti terdapat sekitar 10.000 Bitcoin sedang secara aktif ditrade.

Secara umum, semakin besar volume, semakin bagus pulahal ini bagi coin tersebut, karena coin tersebut akan menjadi mudah untuk dibeli dan dijual.

Bila coin memiliki volume yang rendah, maka pengguna harus menunggu lebih lama untuk menjual dan kemungkinan akan sulit untuk menemukan pembeli di harga pasar saat itu.

Jadi pengguna harus menyimpan coin tersebut lebih lama di pasar untuk mendapatkan harga yang diinginkan atau mengurangi harganya supaya bisa dijual lebih cepat.

Volume sebagai sebuah metric merupakan cara yang bagus untuk mengetahui apakah sebuah coin itu sehat atau tidak.

Hal ini dikarenakan volume menunjukkan ketertarikan khalayak terhadap coin tersebut serta likuiditas pasar di sekitar coin.

Contohnya semakin popular dan juga semakin likuid maka memiliki potensi untuk menjadi investasi yang baik.

Namun strategi-strategi seperti wash trading juga dapat membuat volume palsu dan sangat sulit untuk dilihat, kecuali coinvestor memiliki pemahaman yang sangat kuat terhadap sejarah market dan statistiknya.

Para trader professional kemungkinan dapat melihat trik-trik manipulasi seperti ini dan mereka akan kesulitan menemukannya pada koin-koin yang banyak dimanipulasi oleh bot dan whales.

Terlebih lagi untuk koin-koin besar, yang mana manipulasi dapat disembunyikan dalam volume normal.

Jadi, untuk koin seperti Bitcoin, akan sangat mudah untuk menyembunyikan manipulasi volume dari pada altcoins yang memiliki volume jauh lebih kecil.

Suplai total vs Suplai yang beredar

Suplai total vs Suplai yang beredar circulating supply

Dua hal ini merupakan metrik yang umum digunakan untuk menetapkan nilai suatu koin. Suplai yang beredar berarti koin yang ditambang (mined) atau koin yang terdistribusi dan tersedia untuk diperjualbelikan.

Sedangkan suplai total adalah suplai maksimum yang merujuk pada jumlah total suatu coin yang telah ditentukan oleh kode atau script coin tersebut.

Baca juga: Circulating Supply Crypto dan Bedanya dengan Total Supply

Contohnya pada Februari 2018 Bitcoin memiliki suplai yang beredar sebanyak 16,4 juta, dengan suplai maksimum sejumlah 21 juta, dengan membagi jumlah suplai yang beredar dengan suplai total, maka kamu dapat mengetahui berapa banyak jumlah coin yang sudah ditambang atau didistribusikan.

Bitcoin, misalnya, berarti 16.4 / 21 = 0,78 atau 78%. Berarti, jumlah Bitcoin yang belum ditambang sangatlah terbatas dan coin yang sudah beredar akan semakin berharga seiring dengan berkurangnya persediaan Bitcoin yang baru.

Selain itu, Bitcoin juga dihadiahkan dalam block dan reward tersebut dikurangi setengah dalam empat tahun sekali, nilai Bitcoin memiliki potensi untuk meningkat dalam periode waktu tersebut.

2012 dan 2016 merupakan tahun dimana reward mining Bitcoin dikurangi setengah, dan pada tahun tersebut pula nilai Bitcoin mengalami kenaikan yang signifikan.

Tahun 2020 adalah tahun berikutnya dimana reward mining Bitcoin akan dikurangi setengah dan kita mungkin akan melihat kenaikan nilai seiring dengan pembuatan Bitcoin baru akan semakin sulit dan semakin sedikit coin yang masuk ke pasar.

Tapi hal ini merupakan spekulasi bila BTC masih merupakan cryptocurrency yang paling dominan dan tidak ada cryptocurrency lain yang memiliki permintaan lebih banyak.

Kedua hal ini juga merupakan faktor penting dalam menentukan nilai cryptocurrency lainnya.

Untuk altcoins yang tidak dapat ditambang contohnya, berdasarkan suplai koin yang beredar sampai rasio total suplai kamu dapat menentukan seberapa banyak coin yang berpotensi untuk di dump pada pasar oleh tim pengembang coin tersebut.

Bila angkanya terlalu besar, berarti coin-coin tersebut berpotensi mengalami penurunan harga karena oversupply.

Sebaliknya, bila terlalu rendah berarti sebuah coin sedang bertambah popular dan kemungkinan harganya akan naik seiring dengan bertambahnya permintaan namun persediaannya tidak mencukupi.

Sebenarnya hal ini merupakan metric yang lebih bagus untuk menentukan potensi sebuah cryptocurrency dari pada yang lain, karena tidak bisa dimanipulasi.

Faktor Lainnya

Ketiga hal yang sudah disebutkan sebelumnya memang merupakan analisis dasar yang dapat membantu kamu menilai sebuah cryptocurrency, namun hal-hal tersebut hanyalah sedikit dari apa yang seharusnya diperhatikan.

Faktor lainnya seperti potensi pasar dari teknologi yang digunakan, kredibilitas tim manajemen dan development, kemampuan dan kompetisi pasar.

Selain itu variabel pasar seperti regulasi atau tingkat kepercayaan juga harus diperhitungkan.

Berinvestasi di cryptocurrency memang hal yang berisiko, dan tidak seperti pasar yang lainnya, pasar cryptocurrency belum ada regulasinya.

Meskipun banyak orang yang sudah banyak meraih keuntungan dalam marketplace, ada juga yang mengalami kerugian.

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

Topik

author
Dhila Rizqia

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.