Linkedin Share
twitter Share

Blockchain · 8 min read

Memahami LayerZero dan Cara Kerjanya

layerzero

LayerZero adalah protokol omnichain yang memungkinkan komunikasi antar blockchain. Dalam era perkembangan teknologi blockchain yang pesat, protokol interoperabilitas menjadi kunci utama untuk memastikan kolaborasi yang mulus antara berbagai jaringan blockchain.

Artikel ini membahas detail tentang LayerZero mulai dari penjelasan hingga implementasi protokol ini terhadap dApps yang telah ada.

Apa Itu LayerZero?

LayerZero adalah protokol interoperabilitas omnichain open source yang memungkinkan beberapa blockchain berkomunikasi secara cross-chain dan berbagi informasi secara mulus. Ini adalah protokol interoperabilitas yang menggunakan teknik baru untuk memudahkan jaringan blockchain yang berbeda untuk terhubung satu sama lain.

Secara sederhana, LayerZero memungkinkan semua blockchain yang didukung berkomunikasi satu sama lain dengan mudah sehingga memungkinkan fitur seperti swap, transfer, lending, borrowing, dan lainnya terjadi secara lintas blockchain.

Baca juga: Apa Itu Starknet? Panduan Untuk Pemula

Cara Kerja LayerZero

Komponen utama dari protokol interoperabilitas LayerZero adalah Ultra Light Nodes (ULNs), oracle terdesentralisasi, dan relayers.

Gambar: Diagram cara kerja LayerZero. Sumber: LayerZero

Ultra Light Nodes (ULNs)

Dalam dunia protokol interoperabilitas, Light Node adalah penjembatan di chain tujuan. Light Node ini bisa memprediksi data dari chain sumber dan menyatukannya dengan lancar ke chain tujuan. Tapi meski sangat aman, Light Node kurang efisien dalam hal biaya.

Sebagai solusi, LayerZero menggunakan Ultra Light Nodes (ULNs). ULNs sangat mirip dengan Light Nodes, tetapi daripada secara berurutan menambahkan setiap transaksi baru ke chain tujuan, ULNs menyatukan transaksi ini dan mengirimkannya sekaligus sesuai permintaan chain tujuan.

LayerZero mengklaim bahwa proses ini menghemat biaya sambil mempertahankan tingkat keamanan yang ditawarkan oleh Light Nodes.

Baca juga: Apa itu Node dalam Blockchain? Panduan Lengkap untuk Pemula

Oracle

Oracle adalah sistem manajemen basis data. Oracle blockchain memungkinkan sistem terdesentralisasi berkomunikasi dengan dunia di luar sistem tersebut. Ini mencakup hubungan antara dunia Web3 dan Web2 serta antara dua aplikasi terdesentralisasi.

Oracle pada dasarnya membuat feed data dan menghubungkan sistem target dengan data tersebut dalam bentuk yang dapat mereka manfaatkan dengan mudah. Protokol interoperabilitas LayerZero menggunakan oracle terdesentralisasi seperti yang dikembangkan oleh Chainlink dan Band Protocol.

Relayers

Relayers menyelesaikan siklus pesan antara jaringan yang berkomunikasi dengan mengirimkan bukti transaksi ke tujuan. Dengan bukti ini, chain tujuan dapat mengintegrasikan data atau pesan dari chain sumber ke dalam sistemnya sendiri dan mengeksekusi perintah yang mungkin dari pesan tersebut.

Tim dan Investor LayerZero

Bryan Pellegrino adalah Co-Founder dan CEO LayerZero. Bryan memiliki pengalaman lebih dari delapan tahun di industri teknologi, dengan fokus pada perusahaan startup. Bryan memiliki rekam jejak yang terbukti dalam pengembangan produk yang sukses dan growth hacking.

LayerZero didukung oleh beberapa nama besar di industri kripto, termasuk Sequoia, a16z, dan Coinbase Ventures.

Gambar: Investor LayerZero. Sumber: LayerZero

Proyek ini telah menyelesaikan putaran pendanaan Seri B pada awal April 2023, mengumpulkan US$120 juta dengan valuasi US$3 miliar. Pendanaan ini melibatkan dukungan beberapa institusi terkenal termasuk nama-nama institusi tradisional seperti Franklin Templeton dan Christie’s.

Baca juga: Mengenal Pyth Network, Saingan Chainlink

Penggunaan LayerZero pada dApps

Bridge

Implementasi langsung teknologi LayerZero terletak pada bridge. DApps pertama yang dibangun di LayerZero adalah protokol bridge, Stargate Finance. Stargate Finance adalah protokol bridge omnichain yang mendukung transfer cross-chain layer-1 dan layer-2.

Baca juga: Bridge Blockchain, Penghubung Antar Blockchain

Swap Cross-chain

Selain bridge, LayerZero juga memungkinkan swap antar token secara cross-chain. Exchange terdesentralisasi (DEX) seperti Sushiswap, Hashflow, dan WOO Network sudah mengintegrasikan solusi LayerZero untuk memungkinkan swap cross-chain ke rantai yang didukung.

Lending Cross-chain

Protokol DeFi, khususnya platform lending dapat menerapkan teknologi LayerZero untuk memungkinkan lending dan borrowing secara cross-chain. Radiant Capital, adalah salah satu protokol lending omnichain yang telah menerapkan teknologi LayerZero.

Governance Cross-chain

Governance cross-chain juga mungkin dengan adanya LayerZero. Sebagai contoh, protokol tokenisasi yield, Pendle Finance memungkinkan voting cross-chain dengan mengunci token PENDLE sebagai vote-escrowed PENDLE (vePENDLE).

Dukungan governance multi-chain kemungkinan akan menjadi penting untuk mendukung popularitas yang meningkat dari protokol multi-chain.

Omnichain Fungible Token (OFT)

Melampaui fungsi DeFi biasa, beberapa proyek multi-chain telah melangkah lebih jauh dengan mengubah token asli mereka menjadi omnichain fungible token (OFT). OFT memungkinkan token untuk diakses di banyak chain yang didukung.

Proyek yang telah menerapkan OFT adalah Trader Joe yang telah mengubah token mereka menjadi omnichain, memanfaatkan LayerZero untuk memungkinkan transfer token asli 1:1 melintasi chain yang didukung.

Omnichain NFT (ONFT)

Dengan OFT yang bisa diimplementasikan, tidak menutup kemungkinan bahwa omnichain NFT (ONFT) juga dapat diterapkan. Koleksi NFT populer, Pudgy Penguins, telah membuka bridge dengan LayerZero yang memungkinkan salah satu sub-koleksinya, Lil Pudgys, untuk dihubungkan ke Arbitrum, Polygon, atau BNB Chain.

Kesimpulan

LayerZero adalah protokol interoperabilitas omnichain yang memfasilitasi komunikasi lintas chain, memungkinkan swap, transfer, dan lending-borrowing terjadi secara cross-chain.

Proyek ini didukung oleh investor terkemuka seperti Sequoia, a16z, dan Coinbase Ventures, menunjukkan potensinya dalam memimpin sektor protokol interoperabilitas.

Baca juga: LayerZero Akan Distribusi Token ZRO, Spekulasi Airdrop Memanas

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Ary Palguna

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.