Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Blockchain · 6 min read
Nama Blockchain semakin santer terdengar di dunia teknologi, bukan hanya di kalangan anak IT tetapi menjangkau berbagai kalangan.
Hal ini disebabkan karena crypto yang menggunakan blokchain sebagai fondasi semakin diminati, walaupun pada hakikatnya blockchain bukan hanya digunakan untuk crypto semata tetapi bisa digunakan untuk berbagai industri.
Nah, apa itu blockchain, bagaimana ia bekerja, manfaat, dan hal menarik lainnya seputar teknologi ini? Untuk menjawab pertanyaan tersebut simak artikel ini hingga selesai.
Blockchain adalah serangkaian data atau catatan yang bekerja dengan menggunakan prinsip kriptografi. Pengertian ini bisa merujuk pada dua kata yakni block dan chain. Block mengacu pada blok data sedangkan chain adalah rantai yang menggunakan prinsip kriptografi.
Blockchain mulai dikenal bersamaan dengan hadirnya Bitcoin pada 2009. Namun ide mengenai rantai blok ini sudah dicetuskan oleh Scoot dalam jurnal yang berjudul Journal of Cryptography: How to Time-Stamp a Digital Document sejak tahun 1991.
Menurut Blockchain for Dummies oleh Manav Gupta disebutkan jika blockchain mulanya dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan akan sistem yang efisien, hemat biaya, andal, dan aman untuk melakukan dan mencatat sebuah transaksi keuangan.
Bagaimana blockchain bekerja? Blockchain bekerja dengan sistem terdesentralisasi, artinya tidak dikuasai pihak tertentu.
Ia mulai bekerja ketika ada informasi atau data yang masuk, kemudian akan ada hash dan kriptografi yang divalidasi berdasarkan hash sebelumnya dan akhirnya akan membentuk sebuah jaringan. Mari gunakan analogi agar lebih memahami cara kerja blockchain.
Blockchain adalah teknologi yang mendukung cryptocurrency Bitcoin, tetapi Bitcoin bukan satu-satunya yang menggunakan blockchain.
Ada beberapa cryptocurrency lain yang menggunakan blockchain. Berikut ini adalah beberapa perbedaan keduanya.
Blockchain adalah mekanisme transparan, sedangkan bitcoin beroperasi secara anonim.
Blockchain memiliki penggunaan yang jauh lebih luas, sementara bitcoin hanya terbatas pada pertukaran mata uang digital.
Bitcoin hanya digunakan untuk mentransfer mata uang digital, sementara blockchain mentransfer informasi kepemilikan, aset digital, hak, dan lain-lain
Blockchain memiliki beberapa kegunaan dan manfaat selain mengatur bitcoin yang akan dijelaskan di poin berikut ini.
Dengan teknologi blockchain memungkinkan pengkodean kontrak sederhana yang akan dijalankan ketika kondisi yang ditentukan terpenuhi. Smart contract dapat diprogram untuk melakukan fungsi-fungsi sederhana.
Misalnya, derivatif dapat dibayarkan ketika instrumen keuangan memenuhi tolok ukur tertentu, dengan penggunaan teknologi blockchain dan Bitcoin memungkinkan pembayaran dilakukan secara otomatis. Smart contract ini bisa berguna untuk kontrak pekerjaan, bisnis, dan lain sebagainya.
Dengan menggunakan sistem peer to peer dari blockchain bisa membuka pintu interaksi antar industri dengan lebih mudah.
Blockchain dapat membuat proses pengumpulan dana menjadi lebih mudah, dan berpotensi untuk menghasilkan pemberi dana lebih banyak dengan pendistribusian yang transparan.
Dengan menggunakan blockchain, pemerintah dapat membuat database yang transparan, terdistribusi dan bisa diakses oleh publik.
Blockchain bisa menyimpan data secara aman dan terhindar dari peretasan karena data didesentralisasi ke banyak jaringan.
Blockchain bisa menyimpan smart contract berisi data perihal hak cipta untuk membantu para penemu terhindar dari pencurian ide, memperkecil risiko pencurian ide dan redistribusi. Serta membantu para penemu untuk menjual hak cipta yang mereka miliki.
Buku besar yang dibagikan di blockchain menawarkan metode yang lebih kompleks untuk membuktikan identitas pribadi. Ini juga bisa menjadi cara untuk mendigitalkan dokumen pribadI dengan aman terutama untuk interaksi online.
Baca juga: Kenali 4 Aplikasi Blockchain dalam Dunia Nyata
Dalam sistem desentralisasi informasi tidak disimpan oleh satu entitas tunggal. Semua orang di jaringan memiliki informasi.
Dalam jaringan yang terdesentralisasi, jika ingin berinteraksi dengan teman bisa dilakukan secara langsung tanpa menggunakan pihak ketiga.
Contohnya, kamu memiliki uangmu sendiri, kamu bertanggung jawab dengan aset tersebut dan kamu bebas mengirim ke siapa saja secara mandiri. Itulah terdesentralisasi pada blockchain.
Sebagian orang berpikir kalau blockchain bersifat privat dan rahasia, namun beberapa orang mengatakan bahwa blockchain bersifat transparan.
Realitanya, identitas asli pengguna blockchain bisa disembunyikan melalui kriptografi yang rumit. Identitas pengguna bisa disembunyikan, namun tidak dengan transaksinya.
Semua transaksi dan perubahan dalam blockchain bisa dilihat sehingga menyulitkan terjadinya manipulasi.
Kekal yang dimaksud di sini adalah, jika data sudah dimasukkan ke dalam blockchain maka tidak dapat dirusak.
Hal ini bisa terjadi karena ada fungsi hash, contohnya jika ada hacker menyerang blok 3 dan mencoba mengubah data.
Karena sifat fungsi hash, sedikit perubahan dalam data akan mengubah hash secara drastis.
Setiap perubahan kecil sepenuhnya akan mengubah rantai, yang hampir tidak mungkin. Inilah yang membuat blockchain bisa kekal.
Contoh blockchain yang paling umum diketahui adalah Bitcoin, Ethereum, Solana, Chainlink, dan Cardano. Blockchain yang mereka gunakan memiliki jenis yang berbeda satu sama lain pun dengan kegunaan yang ditawarkan.
Blockchain adalah teknologi yang membuat jaringan antara blok dan chain atau rantai. Dengan blockchain cryptocurrency dapat bekerja secara aman dan transparan.
Namun selain digunakan untuk crypto, blockchain juga bisa digunakan untuk hal lain di berbagai industri misalnya untuk distribusi.
Di masa depan diprediksi teknologi akan digunakan oleh banyak kalangan dan menjadi fondasi untuk ragam inovasi teknologi di masa mendatang.
Untuk informasi lebih lanjut, cek video di bawah ini.
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.