Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Blockchain · 5 min read
Fantom adalah platform blockchain inovatif yang dirancang untuk memberikan solusi cepat dan terukur untuk aplikasi terdesentralisasi (dApps).
Proyek ini mengklaim sebagai platform generasi berikutnya yang bertujuan untuk mengatasi keterbatasan platform blockchain yang ada dan memberi pengguna pengalaman yang mulus dan efisien.
Artikel ini akan mengulas lebih dalam soal Fantom.
Fantom adalah platform smart contract sumber terbuka yang terdesentralisasi, tanpa izin, untuk aplikasi terdesentralisasi (dApps) dan aset digital.
Mainnet blockchain ini ditayangkan pada bulan Desember 2019 dan arsitektur jaringannya bermaksud untuk memberikan solusi yang layak untuk Blockchain Trilemma dengan memberikan keseimbangan skalabilitas, keamanan, dan desentralisasi yang stabil.
Seperti alternatif Ethereum lainnya, proyek ini bermaksud untuk memberikan skalabilitas yang lebih besar dan biaya yang lebih rendah daripada Ethereum 1.0-nya.
Elemen unik dari platform kripto ini adalah bahwa pengguna dapat membuat dan menyebarkan jaringan independen mereka sendiri daripada hanya mengandalkan lapisan konsensus utama Fantom. Setiap aplikasi yang dibangun beroperasi pada blockchain uniknya sendiri.
Saat beroperasi di blockchainnya sendiri, setiap dApp di Fantom juga menikmati keamanan, kecepatan, dan finalitas dari blockchain induk Fantom.
Baca juga: Andre Cronje Ungkap 12 Fokus Fantom di 2023
Proyek ini diprakarsai oleh Dr Ahn Byung Ik, computer scientist dari Korea Selatan, Matthew Hur, dan beberapa orang lain yang tergabung di Digital Currency Holding, Australia.
Fantom lahir dari sebuah ide karena blockchain yang saat itu tersedia banyak sekali keterbatasan, utamanya dalam skalabilitas, biaya transaksi mahal, dan konfirmasi transaksi lambat.
Proyek ini juga memberikan kemudahan, salah satunya ia tidak menggunakan blockchain seperti Bitcoin tetapi mengggunakan direct acyclic graph (DAG) yang dianggap mampu menyelesaikan masalah itu.
Blockchain ini bisa mendapatkan kecepatannya dengan Directed acyclic graph (DAG), di mana transaksi blockchain ditampilkan sebagai grafik hash blockchain. Ini mirip dengan teknologi yang mendukung Hedera Hashgraph.
Blockchain ini juga bekerja dengan mekansime consensus bernama Lachesis, ini merupakan varian dari proof of stake yang disebut sebagai asynchronous byzantine fault tolerant (aBFT).
Keuntungannya adalah dapat beroperasi tanpa hambatan meskipun sepertiga validatornya memiliki niat jahat. Transaksi hanya membutuhkan dua detik di Fantom.
Tidak seperti Solana, blockchain ini kompatibel dengan mesin virtual Ethereum (EVM). Itu memudahkan untuk mem-porting aplikasi terdesentralisasi yang dibangun di atas Ethereum langsung ke Fantom.
Karenanya FTM tersedia sebagai token ERC-20 dan token BEP-20, artinya ada versi token yang sesuai dengan standar token Ethereum dan Binance Smart Chain.
Sebanyak 3,175 miliar FTM diluncurkan 40% di antaranya dijual saat proyek melakukan ICO. Sisanya, 15% dialokasikan untuk penasihat, dengan penguncian 3 bulan, dan 10% dialokasikan untuk tim pendiri.
Alokasi ini memiliki periode vesting 24 bulan 3,6% dialokasikan untuk cadangan strategis31,4% dicadangkan untuk hadiah staking, untuk didistribusikan setiap hari hingga 2024.
Harga FTM tertinggi terjadi pada Oktober 2021 di harga Rp49.000 dengan harga terendahnya ada di angka Rp28 di 2018. ROI yang dihasilkan FTM pun tercatat hingga 65.000% menurut Coinmarketcap.
Token FTM memiliki berbagai kegunaaan, di antaranya adalah staking dan DeFi.
Siapapun dapat berpartisipasi dalam staking, minimal 1 FTM dengan memindahkan FTM mereka ke alamat dompet Fantom.
Saat melakukannya, token ERC-20 FTM dan token BEP-2 FTM akan secara otomatis ditukar dengan koin Opera FTM. Selain itu, untuk mengoperasikan node validator di jaringan tanpa izin, setidaknya 3.125.000 FTM harus distake.
Fantom juga menyediakan struktur staking yang dinamis, dengan hadiah presentase tahunan atau APY sebesar 4%.
Namun, pengguna juga dapat memanfaatkan Fantom’s Fluid Rewards dengan memilih untuk mengunci FTM untuk waktu yang telah ditentukan mulai dari dua minggu hingga satu tahun untuk mengamankan tingkat hadiah yang lebih tinggi hingga 12% APY.
Baca juga: APY dan APR di Crypto, Definisi, Jenis, dan Perbedaanya
Proyek ini juga menyediakan fitur Liquid Staking, dimana para staker dapat mencetak sFTM dengan rasio 1:1 terhadap FTM mereka yang distake untuk digunakan sebagai jaminan di Fantom Finance.
Ini merupakan rangkaian aplikasi DeFi yang disediakan oleh Fantom sehingga memungkinkan pengguna untuk mendapatkan lebih banyak manfaat dari FTM yang distake.
Beberapa penawaran DeFi yang disediakan meliputi:
Pendekatan Fantom terhadap lanskap DeFi dan dApp inovatif, seperti juga struktur program hadiah staking.
Kasus penggunaan yang diusulkan lebih lanjut untuk platform kontrak pintar Fantom yang sangat skalabel adalah dApps yang terkait dengan manajemen rantai pasokan, pembayaran, dan program smart city.
Meskipun sifatnya yang tanpa izin tetapi kasus penggunaan sebenarnya kemungkinan akan jauh melebihi kategori yang ditentukan ini.
Dengan infrastruktur pertama yang kompleks dan unik, pendekatan proyek terhadap pengembangan dApp yang cepat dan terukur masih berlangsung dan berusaha memasuki ekosistem blockchain yang lebih luas.
Pada Februari 2022, blockchain Fantom memiliki nilai total terkunci (TVL) lebih dari $10 miliar dan 150 blockchain independen yang beroperasi di jaringan.”
Fantom menawarkan ribuan transaksi per detik, finalitas 1 hingga 2 detik, dan biaya yang hanya sepersekian sen.
Tidak seperti cryptocurrency kecil lainnya, Fantom mudah dibeli di bursa populer dan dapat diperdagangkan di bursa terdesentralisasi Uniswap dan Sushiswap.
Pertukaran ini memiliki biaya yang lebih rendah, dan tidak ada persyaratan know-your-customer (KYC) (peraturan yang mengharuskan platform untuk mengotentikasi identitas pedagang.
Daripada memberi insentif kepada pengguna melalui kumpulan likuiditas, Fantom menawarkan hadiah kepada builders bukan hanya pengguna, yang mungkin merupakan metode yang lebih berkelanjutan untuk membangun likuiditas di platform.
Fantom adalah open-source, jadi siapa pun dapat menjalankan node, tetapi mengoperasikan node validator membutuhkan setidaknya 3.125.000 FTM yang dipertaruhkan.
Itu merupakan jumlah uang yang sangat besar dan artinya investor retail akan sulit memenuhinya. Karena syarat yang sulit ini, Fantom memiliki validator yang sedikit dan cenderung bersifat terpusat yang dikhawatirkan menimbulkan masalah keamanan.
Tantangan bagi Fantom adalah persaingan dari pendatang pasar seperti Cardano (ADA) dan Solana (SOL), dua platform lain yang juga menawarkan transaksi hampir seketika.
Selain itu, peningkatan yang diantisipasi ke Ethereum 2.0, dengan ekosistem PoS barunya, juga menjanjikan kecepatan transaksi yang lebih cepat dan biaya yang lebih rendah.
Terakhir, kasus penggunaan Fantom untuk industri IoT dan kota pintar, sejauh ini, terbatas karena masih merupakan konsep yang baru lahir.
Jika berbicara mengenai masa depannya setelah tinggal Andre Cronje, kita harus kembali ke fundamental dari proyek ini.
Fantom merupakan proyek yang cukup menarik dengan kegunaan yang bisa bersaing dengan blockchain yang ada saat ini.
Apabila proyek blockchain ini terus berkembang dan memberikan solusi untuk industri, maka bukan tidak mungkin proyek akan terus ada di pasaran meski ditinggal Cronje sekali pun.
Investor yang berinvestasi di Fantom apabila masih kurang yakin dengan proyek ini bisa melakukan evaluasi dan mempelajarinya untuk memutuskan apakah tetap bertahan atau meninggalkan Fantom.
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.