Linkedin Share
twitter Share

DeFi · 7 min read

Panduan Dasar Apa Itu Uniswap untuk Pemula!

Apa itu Uniswap?

Decentralized Exchange (DEX) atau bursa pertukaran mata uang kripto terdesentralisasi semakin marak digandrungi para penggemar kripto. Salah satu DEX yang sedang naik daun di kalangan penggemar kripto adalah Uniswap.

Uniswap sendiri hadir dengan solusi dan teknologi mutakhir terkait dengan Decentralized Finance (DeFi) yang sedang hangat diperbincangkan belakangan ini.

Terlebih banyak proyek DeFi termasuk Uniswap yang menawarkan fasilitas pengolahan aset kripto penggunanya untuk mendapatkan keuntungan atau pendapatan dengan hanya memasukan aset tersebut ke dalam protokol.

Pada artikel ini, Coinvestasi akan menjelaskan secara ringkas apa itu Uniswap dan cara kerja platform ini dalam memberikan pendapatan dengan mata uang kripto kepada penggunanya. 

Apa itu Uniswap ?

Uniswap adalah protokol yang memungkinkan pembeli dan penjual untuk menukar token ERC20 mereka tanpa harus menggunakan buku pesanan atau perantara lain.

Protokol yang dikembangkan oleh Hayden Adams ini, beroperasi dengan tidak membebankan biaya platform ataupun biaya perantara selain membebankan biaya gas pada jaringan Ethereum.

Selain itu, jika kebanyakan bursa lainnya menentukan nilai tukar berdasarkan pada penjual dan pembeli dalam pasar. Nilai tukar token-token di platform ini didasarkan pada persamaan algoritma matematika.

Ini akan secara otomatis menghitung saldo antara kedua token tersebut dan membandingkannya dengan permintaan aktual dari pasangan tukar ini.

Fitur Unik dari Uniswap

Uniswap hadir memberikan perbedaan warna tersendiri pada dunia bursa pertukaran terdesentralisasi. Ini terkait dengan mekanisme penetapan harga yang unik dari Uniswap atau dikenal sebagai “Constant Product Market Maker Model”.

Mekanisme ini membuat token ERC20 apa pun dapat ditambahkan ke dalam protokol Uniswap. Tentunya nilai ini akan setara dengan ETH dan token ERC20 yang diperdagangkan nantinya. 

Selain itu, Uniswap hadir memberikan solusi terkait masalah likuiditas yang ada pada bursa pertukaran biasa lainnya.

Platform Uniswap menghadirkan penyediaan likuiditas secara otomatis. Sehingga, tidak lagi bergantung pada mekanisme pembeli dan penjual yang biasanya harus ada untuk menciptakan likuiditas itu sendiri.

Lalu, bagaimana cara kerja Uniswap?

Cara Kerja Uniswap

Jika kamu memiliki Ethereum sejumlah tertentu dan ingin menukarkannya dengan altcoin lain misalnya Token XXX, kamu akan merilis smart contract Uniswap baru untuk Token XXX tersebut dan membuat kumpulan likuiditas dari token XXX tersebut senilai $10 dan ETH senilai $10.

Cara kerja ini menggunakan persamaan X * Y = K.

X dan Y ini merepresentasikan jumlah token ETH dan ERC20 yang tersedia. Sedangkan K merupakan konstanta yang dapat diatur oleh pembuat kontrak pertukaran di Uniswap.

Nilai K ini nilai yang paling penting dengan alasan nilai X dikalikan dengan Y harus sama dengan K.

Persamaan ini menggunakan keseimbangan antara token ETH dan ERC20 dalam menetukan harga token tertentu. Misalnya saja, setiap kali ada seseorang yang membeli Token XXX dengan ETH, persedian token XXX akan menurun sementara pasokan harga ETH meningkat. Dengan begitu harga token XXX ini akan naik.

Ini berarti harga token-token yang ada di Uniswap dapat berubah ketika transaksi perdagangan terjadi. Inti dasar dari Uniswap ini adalah menyeimbangkan nilai token, dan menukarnya berdasarkan seberapa banyak orang yang ingin membeli atau menjual token tersebut.

Penjelasan Uniswap.

Cara Token Uniswap Diproduksi

Setiap kali token ETH/ERC20 baru dimasukkan atau dikontribusikan ke dalam kumpulan likuiditas Uniswap, kontributor tersebut akan membuat semacam “Kumpulan Token atau Pool Token”, yang juga merupakan token ERC20.

Perlu diingat, bahwa Uniswap ini bersifat permission less atau tanpa izin. Jadi, setiap token memiliki smart contract dan liquidity pools-nya sendiri.

Jika token memiliki kedua aspek tersebut, maka siapa pun dapat melakukan perdagangan token atau berkontribusi ke kumpulan likuiditas tersebut.

Setelah semuanya siap, kumpulan token akan dibuat setiap kali dana disimpan ke dalam kumpulan likuiditas di dalam protokol. Ini membuat token ERC20 yang berada pada kumpulan token tersebut dapat dengan bebas ditukar, dipindahkan, dan digunakan di dalam dApps lain. 

Saat dana ditarik, maka kumpulan token ini akan dihancurkan sehingga tidak ada lagi kumpulan token tersebut di dalam jaringan. Setiap kumpulan token ini mewakili bagian pengguna dari total aset pools dan bagian dari biaya trading sebesar 0,3% di dalam pools tersebut.

Cara Uniswap Menghasilkan Keuntungan

Keuntungan yang didapat jika kamu berpartisipasi menjadi penyedia likuiditas adalah dari biaya trading.

Caranya, kamu hanya tinggal berpartisipasi dalam kumpulan likuiditas tertentu dengan memberikan jumlah token ETH dan ERC20 yang sama dengan kontrak pertukaran Uniswap. 

Sebagai imbalannya, setiap kali seseorang melakukan swap, swapper harus membayar biaya sebesar 0,3% per swap. Biaya ini kemudian ditambahkan ke dalam kolam likuiditas.

Selanjutnya, penyedia likuiditas menerima bagian dari biaya transaksi tersebut yang sebanding dengan bobot mereka berkontribusi dalam kumpulan tersebut.

Keunggulan dan Kekurangan Uniswap

Perkembangan DeFi Uniswap ini memberikan warna baru di dalam industri kripto. Pasalnya platform ini membuat gebrakan baru terkait dengan penggunaan mata uang kripto itu sendiri.

Tidak hanya itu Uniswap juga memiliki keunggulan yang cukup baru untuk diterapkan di dalam industri ini.

Keunggulan tersebut mencakup aspek seperti token baru dapat langsung mengakses likuiditas dengan menambahkan token mereka ke dalam pertukaran dengan Uniswap V2 router contract.

Tidak hanya itu perdagangan terbilang berbiaya rendah dibandingkan dengan DEX. Penyedia likuiditas mendapat keuntungan dengan hanya memasukan dananya ke kolam likuiditas, dan tentunya yang paling dasar platform ini bersifat desentralisasi.

Di sisi lain, pastinya setiap hal memiliki kekurangan yang dimiliki. Kekurangan ini juga dimiliki oleh Uniswap seperti kemungkinan adanya serangan terhadap fitur flash loan/swap.

Fitur tersebut masih bergantung pada perdagangan arbitrase untuk menghilangkan ketidakseimbangan pasar, memiliki daftar token palsu karena sifatnya yang permission less, dan terakhir harga gas yang tinggi.

Baca juga: Apa itu DEX? Pertukaran Mata Uang Digital Paling Aman

Token UNI dari Uniswap

Token UNI dirilis pada 16 September 2020 sebagai token tata kelola dalam protokol Uniswap. Kemunculan token ini disambut hangat oleh para pengguna dan komunitas Uniswap ini sendiri.

Pasalnya, Uniswap kemudian membagikan token ini secara cuma-cuma kepada pengguna yang pernah memasukan asetnya ke dalam liquidity pools platform tersebut. 

Nantinya token ERC-20 ini akan tersedia di dalam protokol dengan fungsi sebagai token konsensus.

Terlebih satu miliar token yang dirilis ke dalam jaringan 60%nya akan dialokasikan kepada anggota komunitas, 21,51% untuk “anggota tim dan calon karyawan”, serta 17,80% lainnya akan dialokasikan untuk para investor dengan siklus vesting empat tahunan.

Token UNI ini juga terdaftar di beberapa platform exchange ternama dunia dengan beberapa pairing token lainnya.

Baca juga: Walau Bear Market, Volume DeX Uniswap Tembus $1 Triliun

Kesimpulan

Menarik sekali bukan platform Uniswap ini? Jika kamu memiliki aset cukup banyak dan ingin memiliki pendapatan dari kripto. Uniswap bisa digunakan sebagai platform pertukaran yang dapat memberikan keuntungan tersebut. 

Baca juga: 6 DEX yang Perlu Kamu Ketahui!

Perlu diingat juga, bahwa penggunaan Uniswap ini masih tergolong kepada pengelolaan aset yang risikonya tinggi. Tetap gunakan manajemen risiko dan aset kamu sebaik mungkin, terlebih pelajari lebih lanjut tata kelola dari Uniswap ini.

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

Topik

author
Anisa Giovanny

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.