Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Web3 · 6 min read
Web3 dianggap sebagai masa depan internet, aset-aset crypto yang mengusung konsep Web3 sebagai nilai jualnya pun mulai bermunculan. Tapi, apa sih sebenarnya Web3 itu?
Di artikel ini, Coinvestasi akan membahas lebih lanjut tentang Web3 baik secara umum atau dalam industri crypto, karakteristik, dan bedanya dengan Web1 dan Web2.
Web3 adalah bagian dari evolusi internet yang menghubungan data dengan cara terdesentralisasi dan memberikan pengalaman yang lebih cepat, cerdas, dan personal kepada para pengguna.
Web ini dibangun menggunakan kecerdasan buatan, machine learning, semantic web, dan menggunakan sistem keamanan blockchain untuk menjaga informasi tetap aman dan terlindungi.
Web3 memiliki kaitan erat dengan crypto karena sifatnya yang terdesentralisasi, dengan teknologi ini proyek crypto pun bisa menawarkan insentif token pada siapa saja yang bisa membantu menciptakan, mengatur, berkontribusi atau meningkatkan salah satu proyek.
Token Web3 adalah aset digital yang terkait dengan visi menciptakan Internet terdesentralisasi.
Baca juga: 10 Koin Crypto Web3 yang Patut Diperhatikan
Protokol ini dapat menyediakan berbagai layanan, seperti komputasi, bandwidth, penyimpanan, identifikasi, hosting, dan layanan online lainnya yang sebelumnya disediakan oleh penyedia cloud.
Misalnya, protokol Livepeer, yang didasarkan pada Ethereum, menyediakan pasar untuk penyedia infrastruktur video dan aplikasi streaming.
Demikian pula, Helium memberi insentif kepada konsumen dan usaha kecil untuk memasok dan mengonfirmasi jangkauan nirkabel dan mengirim data perangkat melalui jaringan menggunakan blockchain dan token.
Esther Carwford manajer proyek senior Twitter mengatakan, perkembangan Web3 juga erat kaitannya dengan NFT dan sangat terbantu dengan trend tersebut.
Twitter juga diketahui sedang mempelajari konsep tersebut untuk dibawa di platform.
“Untuk waktu yang lama, Web3 sangat teoritis. Namun sekarang ada lonjakan momentum untuk membangun,” ungkapnya dilansir dari CNBC.
Tidak hanya itu saja, Web3 juga menjadi teknologi yang erat kaitannya dengan Organisasi Otonom Terdesentralisasi (DAO), yang menggunakan token untuk mendistribusikan kepemilikan dan otoritas pengambilan keputusan secara lebih merata.
Baca juga: Apa Itu DAO (Decentralized Autonomous Organization)?
Jaringan ini dibangun dengan perangkat lunak open source atau sumber terbuka, artinya ini dikembangkan oleh komunitas pengembang yang kinerjanya bisa dilihat dan dijalankan dengan tampilan penuh.
Jaringan menawarkan kebebasan kepada pengguna untuk berinteraksi secara publik dan pribadi tanpa perantara yang membuat mereka berisiko,
Siapa pun, termasuk pengguna dan penyedia, dapat terlibat tanpa perlu izin dari organisasi pengendali.
Web 3.0 akan membuat Internet tersedia untuk kita semua, kapan saja dan dari lokasi mana pun.
Pada titik tertentu, perangkat yang terhubung ke Internet tidak lagi terbatas pada komputer dan smartphone, seperti yang ada di web 2.0. Karena IoT (Internet of Things), teknologi akan memungkinkan pengembangan banyak jenis gadget cerdas baru
Secara sederhana mari kita uraikan evolusi ketiganya dengan melihat bagimana evolusi internet yang terus berlangsung dari 1985 hingga saat ini.
Dalam web1 yang ada dari 1985-2005, orang yang terhubung ke internet hanya mencari dan membaca informasi secara online (read only).
Hanya sedikit yang berkecimpung dalam bisnis pembuatan konten. Tidak ada yang kolom untuk berkomentar, memberikan tanda suka dan fitur interaktif lainnya.
Di era ini keuangan juga tidak bisa dilakukan secara online seperti saat ini, masa ini disebut sebagai masa kegelapan internet.
Kemudian, hadirlah Web2 yang mencoba mengatasi keterbatasan web sebelumnya. Web2 menambahkan lebih banyak fitur dan itulah web yang kita miliki saat ini.
Tombol suka, bagikan, komentar di Facebook, Instagram, Snapchat, WeChat, dan media sosial serta situs web lainnya saat ini adalah contoh fitur di bawah Web2.
Web2 bersifat dinamis tidak seperti web statis 1.0. Orang tidak hanya mencari tetapi juga berinteraksi dan terhubung satu sama lain (read-write).
Ada algoritma untuk menyaring halaman dan menyarankan halaman relevan yang disesuaikan dengan konten yang dicari.
Web3 bertujuan untuk membuat web terdesentralisasi di mana setiap individu akan mengendalikan data mereka (read-write-execute).
Revolusi Web3 akan mempengaruhi semua aspek interaksi manusia karena memanfaatkan kekuatan Blockchain untuk menyimpan data yang dapat diakses oleh semua pengguna secara aman dan tidak dapat dihancurkan oleh siapa pun.
Ini juga memanfaatkan machine learning dan kecerdasan buatan untuk melatih algoritme guna menyusun konten yang dipersonalisasi untuk setiap individu.
Setelah mengetahui evolusi internet, penting untuk diperhatikan bahwa setiap orang bisa saja memiliki pendapat yang berbeda tentang definisi era Web ini, dan oleh karena itu orang mungkin menemukan beberapa perbedaan dalam pandangan mengenai era tersebut.
Namun setiap generasi dapat dikaitkan dengan beberapa fitur dan karakteristik dasar, di antaranya adalah sebagai berikut.
Keterangan | WEB1 | WEB2 | WEB3 |
Definisi | Read-only | Read-write | Read-write-execute |
Teknologi | 1. File dan server web 2. Portal konten 3. Search Engines (AltaVista, Yahoo!) 4. E-mail (Yahoo!, Hotmail) 5. Share P2P File (Napster, BitTorrent) 6. Publikasi dan berlangganan | 1. Ajax and JavaScript frameworks 2. Adobe Flex Enterprise Jave, 3. Microsoft.NET Framework (Server side) 3. Blog 4. Wiki 5. Pesan instan | 1. Semantic Searching Knowledge 2. Bases Ontologies 3. Personal Intelligent Digital Assistants |
Tipe Web | Simple Web | Sosial Web | Semantic Web |
Konsep Dasar | Koneksi informasi | Koneksi relasi | Koneksi pengetahuan |
Jumlah pengguna | Juta | Milyar | Triliun |
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, karakter Web3 yang terbuka, tanpa perantara, dan tanpa izin merupakan karakteristik yang juga ditemui di blockchain.
Baca juga: Blockchain, Pengertian, Cara Kerja, dan Manfaatnya
Teknologi ini juga menerapkan sistem yang lebih terdesentralisasi di mana para penggunanya mampu mengontrol dan mengelola informasi dan kebutuhan mereka sendiri dengan bebas.
“Teknologi Blockchain merupakan bagian integral dari Web3.0, yang menjanjikan untuk demokratisasi bagi sistem berbasis monopoli. Kekuatan pendorong utama Web3.0 adalah kemampuan blockchain untuk meningkatkan nilai informasi, ” kata Knut Vinger, CTO Coinweb.
Vinger kembali memberikan pandangannya, bahwa blockchain bisa melakukan ini dengan menambahkan properti ketersediaan dan kekekalan informasi yang ditulis ke blockchain.
“Cryptocurrency adalah bagian penting dari proses karena token bertindak sebagai sistem berbasis insentif yang memungkinkan teknologi blockchain yang mendasarinya untuk beroperasi, ” katanya.
Namun, agar Web3 mencapai potensi penuhnya, beberapa hambatan utama harus diselesaikan seperti kemampuan beradaptasi dan skalabilitas horizontal di semua kombinasi blockchain yang tidak terkait untuk dipecahkan, misalnya batasan penskalaan transaksional saat ini.
Dengan asumsi bahwa Web3 pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dari crypto secara keseluruhan, Solo Ceesay, Chief Operating Officer dan salah satu pendiri pasar sosial terdesentralisasi Calaxy mengatakan,
“NFT dan metaverse, sebagai bagian dari Web3, akan mendapatkan daya tarik dengan audiens yang kurang canggih dan melek kripto lebih banyak daripada elemen Web3 lainnya. Ini sebagian besar karena mereka dapat terjalin ke dalam pengalaman sosial dan fisik yang ditawarkan oleh pembuat konten, merek, dan banyak lagi.”
Baca juga: Mengenal Metaverse, Karakteristik, Cara Kerja, dan Ragam Kegiatannya
Mengingat bahwa Web3 sering kali tentang kekuatan desentralisasi dan tata kelola atas platform atau aplikasi untuk komunitasnya, pemain industri lain juga menduga bahwa Web3 akan menjadi daya tarik besar bagi merek dan perusahaan berbasis komunitas dengan budaya inovasi dan kreativitas.
“Merek yang memelihara hubungan kuat dengan pelanggan mereka dan pada kenyataannya melihat mereka sebagai komunitas yang mereka layani adalah merek yang akan melihat hasil besar dari proyek Web3,” kata Adam Soffer, pengembang produk Livepeer (LPT) dan pendiri Indeks Web3.
Dengan begitu maka adanya Web3 akan membuat interaksi di dunia maya semakin kuat dan menyenangkan karena tidak ada lagi pihak ketiga.
Ini juga membuka peluang banyak proyek menarik untuk membuat peta persaingan Web3 semakin panas dan memberikan layanan terbaik bagi masyarakat dunia.
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.