Berita NFT · 5 min read

Waspada Wash Trading di NFT!

Hati-Hati Wash Trading di NFT

Sentimen negatif yang masih menghantui nft adalah alat yang digunakan sebagai wash trading hingga penghindaran pajak.

Hal ini kerap dilakukan orang kriminal atau koruptor yang seringkali ingin mendapatkan uang melimpah dengan cara manipulatif.

Apa itu wash trading dalam NFT? Simak penjelasannya berikut ini.  

Pengertian Wash Trading NFT

Wash trading terjadi ketika seorang trader atau investor membeli dan menjual sekuritas yang sama beberapa kali dalam waktu singkat untuk menipu pelaku pasar lain tentang harga aset atau likuiditas.

Dalam kasus wash trading NFT, tujuannya adalah membuat NFT seseorang tampak lebih berharga daripada yang sebenarnya dengan “menjualnya” ke dompet baru yang juga dikontrol oleh pemilik aslinya.

Pada Oktober 2021, proyek NFT terkenal, Cryptopunks, proyek NFT Larva Labs disinyalir menjadi tempat wash trading karena terjadi penjualan yang mencurigakan. Di mana  “CryptoPunk 9998” dijual seharga 124.457 Ether (ETH).

Kemudian ETH yang diperoleh penjual dikirim ke pembeli dan hasilnya dibelikan NFT dari Larva Labs, hal ini menunjukkan adanya transaksi atau pinjaman kilat yang menjadi tanda bahwa wash trading sedang dilakukan.  

Ada berbagai alasa investor terlibat dalam mekanisme ini, beberapa di antaranya adalah untuk mendorong pembelian utuk menaikkan harga atau mendorong penjualan untuk menurunkan harga.

Baca juga: NFT Dijadikan Tempat Cuci Uang! Apakah Benar?

Cara Menemukan Wash Trading di NFT

Transaksi wash trading. Sumber: Techpoint.
Transaksi wash trading. Sumber: Techpoint.

Semua yang ada di blockchain dapat dilacak termasuk pergerakan mencurigakan dari NFT yang sedang diperjual belikan.

Untuk mengetahui wash trading NFT, Chainalysis pun mengungkapkan caranya. Hal ini bisa dilihat di gambar, di mana ada transaksi blockchain di Etherscan menunjukkan NFT berhasil dijual dari satu alamat Ethereum ke alamat lainnya.

Transaksi tampak normal, tetapi jika dilihat dengan seksama, telah terjadi pencucian uang. Di mana, alamat yang menjual NFT juga mengirimkan ETH ke alamat pembeli sesaat sebelum penjualan.

Penjual membiayai alamat yang digunakan untuk membeli NFT sebelum penjualan.

Dalam kasus NFT, satu orang dapat dengan mudah membiayai beberapa dompet yang mereka miliki untuk membeli NFT yang terdaftar.

Transaksi NFT di OpenSea. Sumber: Techpoint.

Untuk memeriksa transaksi yang telah dilakukan NFT di pasar seperti OpenSea, buka tab aktivitas item di bawah NFT, dan kamu akan melihat detail tentang bagaimana NFT dibeli dan dijual dari beberapa alamat.

Baca juga: Cara Membuat dan Menjual NFT di Opensea

Untuk informasi lebih lanjut tentang NFT, klik panah diagonal di bawah kolom tanggal, dan itu akan membawa kamu langsung ke blockchain tempat NFT itu ada.

Kamu dapat melihat lebih lanjut dengan melihat aktivitas individu dari setiap alamat yang terkait dengan NFT.

Baca juga: 3 Hal yang Bisa Membuat NFT Menjadi Bubble

Efek Pencucian Uang di NFT

Sejauh ini belum ada pengaruh signifikan wash trading dengan kondisi market NFT secara umum. Sementara itu, Chainalysis melaporkan jika sebagian pencucian uangh di NFT sebetulnya tidak terlalu menghasilkan dan menguntungkan.

Trader yang melakukan pencucian uang. Sumber: Techpoint.
Trader yang melakukan pencucian uang. Sumber: Techpoint.

Sementara itu menjual NFT ke akun yang dibiayai sendiri tidak membuatnya langsung disebut sebagai wash trading, namun jika terjadi lebih dari 25 kali baru lah disebut sebagai wash trading meburut Chainalysis.

Firma riset  itu sampai pada kesimpulan ini setelah menganalisis transaksi 262 penjual yang menjual NFT ke akun yang dibiayai sendiri setidaknya 25 kali.


Meski belum menjadi fenomena atau masalah berarti, namun kegiatan ini bisa menjadi katalisator bagi regulator untuk membentuk regulasi ketat terkait NFT.

Menurut analisis, wash trading belum menjadi fenomena yang dominan. Namun, jika menjadi lebih menonjol, hal itu dapat mendorong regulator untuk menentukan kelas aset NFT.

NFT bukan satu-satunya cryptocurrency yang digunakan untuk melakukan kejahatan. Dan menurut Chainalysis, cryptocurrency senilai $8,6 miliar sejauh ini telah digunakan dalam skema pencucian uang pada tahun 2022.

Meski NFT sering dikaitkan dengan hal negatif, namun ini tidak menghalangi potensi NFT menjadi alat yan bisa digunakan untuk memberikan apresiasi dan penghasilan bagi para penggunannya, utamanya untuk industri seni dan masalah ekonomi lainnya.

Baca juga: 3 Alasan Ini Sebabkan Token NFT Semakin Populer

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Anisa Giovanny

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.