Berita Bitcoin · 6 min read

Volume Bitcoin Derivatif Tunjukkan Tren Bullish Setelah Turun di 2022

Bitcoin derivatif

Bitcoin di pasar spot mengalami peningkatan cukup signifikan di awal tahun 2023, harga BTC telah naik lebih dari 40% sejak awal tahun dengan membukukan harga di level $24.000, yang menjadi harga tertinggi BTC sejak Agustus 2022. 

Performa ciamik BTC di pasar spot juga diikuti oleh pasar Bitcoin derivatif yang mengalami peningkatan volume. Harga aset temuan Satoshi Nakamoto dalam perdagangan futures atau kontrak berjangka mulai melebihi harga spot, ini menunjukan para trader telah mendapatkan kepercayaan kembali di pasar derivatif. 

Menurut analis kripto ProfChaine di akun Twitter-nya, pasar derivatif berbalik arah dengan short selling yang kuat dan bias bullish yang nyata.

Dia lebih lanjut mendukung klaimnya dengan serangkaian grafik yang menunjukkan evolusi Bitcoin futures  dalam grafik futures 3-month moving annualized basis.  

Bitcoin: Analized perpetual funding rates vs 3m rolling basis. Sumber: Glassnode

Metrik tersebut menunjukkan persentase kenaikan atau penurunan harga rata-rata kontrak berjangka sehubungan dengan harga spot.

Jika trader menargetkan kontrak berjangka dengan harga lebih tinggi dari harga spot, harga akan positif, dan jika ekspektasi harga akan turun, harga menjadi negatif.

Dikutip dari Bitcoinist indikator lain yang bisa menunjukkan kondisi pasar berjangka yang bullish adalah rasio Bitcoin futures open interest yang menunjukkan jumlah kontrak derivatif yang belum diselesaikan dalam waktu tertentu. Kenaikan open interest berarti trader baru memperdagangkan posisi baru di pasar derivatif.

Peningkatan perdagangan kontrak berjangka ini dapat mewakili tanda bullish untuk pasar dan biasanya merupakan salah satu indikator yang menunjukkan bahwa kita bisa berada dalam periode bullish.

BTC Derivatif Mulai Alami Perbaikan Sejak Runtuhnya FTX

Bitcoin Futures Open Interest Leverage Ratio. Sumber: Glassnode

Seperti yang terlihat pada grafik, keruntuhan FTX pada awal November membuat metrik menjadi negatif karena para trader menarik diri dari perdagangan berjangka. Namun, ada tren naik yang signifikan di bulan Januari karena kenaikan nilai Bitcoin.

BTC telah menyaksikan tren bearish pada tahun 2022, menghasilkan penurunan harga sebesar 60% dan penurunan tajam dalam volume berjangka dan opsi Bitcoin.

Runtuhnya FTX November lalu semakin mengurangi sentimen pasar, dan ada penarikan yang signifikan dari pasar derivatif, disertai likuidasi pada posisi LONG dan bias bearish yang kuat.

Baca juga: Mengenal Bitcoin Futures dan bedanya dengan Real BTC

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Anisa Giovanny

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.