Analisis · 7 min read

Rainbow Chart Tunjukkan Bitcoin di Level Terendah, Apa yang Perlu Diwaspadai?

Rainbow Chart Tunjukkan Bitcoin di Level Terendah

Bitcoin kembali lagi ke area harga $15.000, tercatat Bitcoin sempat ke harga $15.880 pada 21 November 2022 pukul 10.00 WIB. Berdasarkan indikator harga Bitcoin Rainbow Chart yang diterbitkan Blockchain Center menunjukan bahwa harga Bitcoin saat ini berada dalam level terendah.

Bitcoin Rainbow Chart

Rainbow Chart terdiri dari 9 level mulai dari level teratas maximum bubble territory (warna merah) hingga level terbawah basically a fire sale (warna biru). Semakin tinggi level menandakan harga Bitcoin sudah terlalu overbought sementara semakin rendah menandakan harga Bitcoin oversold.

Per 21 November 2022, level indikator Rainbow Chart menunjukan Bitcoin berada pada level terbawah dan bahkan menembus batas bawah untuk pertama kalinya pada model indikator ini.

Bitcoin per artikel ini ditulis diperdagangkan pada harga $16.080 mengalami penurunan -3,6% dalam 24 jam terakhir.

kripto
Gambar: Bitcoin Rainbow Chart

Dari historis harga Bitcoin dilihat dari Rainbow Chart, setiap harga Bitcoin menyentuh level terbawah atau teratas maka terjadi pembalikan harga mengikuti batas-batas indikator.

Seperti pada Maret 2020, Bitcoin menyentuh level terbawah di harga $4.970 kemudian mengalami kenaikan ke harga $9.700, 2 bulan setelahnya.

Hal serupa terjadi pada Maret 2017 dan Mei 2015. Namun perlu diingat, pergerakan masa lalu hanya digunakan sebagai pertimbangan karena sejarah belum tentu akan mengulang dimasa mendatang.

Baca juga: Mengenal Bitcoin Rainbow Chart dan Cara Membacanya

Indikator Turun Disebabkan FTX

Kasus FTX menjadi salah satu faktor penurunan level terendah Bitcoin dalam grafik Bitcoin Rainbow Chart.

Runtuhnya FTX juga diprediksi masih akan membuat musim dingin kripto berkepanjangan, karena efek domino yang ditimbulkan, dimana banyak perusahaan kripto yang dulunya berkerjasama dengan FTX mengalami kerugian dalam bentuk investasi dan dana.

Seperti perusahaan pinjaman kripto Genesis Capital, perusahaan ventura Sequoia, Temasek, dan masih banyak lagi dengan total kerugian lebih dari miliaran dolar.

Dari update terbaru, peretas FTX yang sempat menjadi pemegang koin Ethereum (ETH) terbesar ke-35 menjual ETH yang dimiliki melalui protokol Uniswap dan Synthetix dan menukarkannya dengan renBTC.

Kejadian ini memberikan pengaruh jangka pendek terlihat dari Ethereum mengalami penurunan -7,8% dan diperdagangkan pada $1.120 dalam 24 jam terakhir.

Baca juga: Ada Apa dengan FTX? Ini Kronologi dari Awal Hingga Akhir!

Apa yang Perlu Diwaspadai?

Dari kejadian belakangan ini di dunia kripto, masalah utama yang menjadi sorotan adalah likuiditas. FTX menjadi salah satu contoh naas dimana ketika pengguna melakukan penarikan secara masal, FTX tidak memiliki likuiditas yang cukup untuk memproses penarikan.

Dalam kondisi sekarang, hal yang perlu diwaspadai adalah keamanan aset kripto yang dimiliki CEX, karena bursa jenis ini mendapatkan penurunan kepercayaan semenjak kasus FTX kecuali mereka sudah membuktikan proof of solvency melalui data on-chain.

Pergerakan harga kripto juga masih harus diwaspadai sebab walaupun dari Rainbow Chart menunjukkan level terbawah, imbas kasus FTX masih tetap berlanjut dan memungkinkan untuk menekan harga kripto jika terdapat sentimen negatif baru dari kasus FTX.

Dengan demikian, strategi dollar cost averaging (DCA) dan selalu menyimpan cadangan dana masih sangat tepat untuk kondisi yang masih sangat volatil dan sulit diprediksi.

Baca juga: Kebangkrutan FTX Bisa Perpanjang Crypto Winter Hingga Akhir 2023

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Ary Palguna

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.