Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Blockchain · 8 min read
Sejak tahun 2020, pasar crypto telah mengalami pertumbuhan signifikan dengan Bitcoin yang naik hingga lebih dari 1.000% dari Maret 2020 hingga November 2021.
Menurut laporan dari Crypto.com, adopsi crypto di seluruh dunia meningkat sekitar 178% di tahun 2021 mencapai 300 Juta pengguna dan investor crypto.
Sebagian besar pertumbuhan ini terlihat di Asia Tenggara dimana adopsi crypto meningkat sebesar 3,5% di 2021 menurut laporan dari perusahaan modal ventura bernama Star Capital.
Menurut laporan tersebut, lebih dari 600 perusahaan berbasis crypto dan blockchain memilih Asia Tenggara sebagai kantor pusatnya.
Perusahaan-perusahaan ini berhasil mendapatkan lebih dari $1 Miliar dalam pendanaan hanya di 2021 dan diprediksi melebihi $1,45 Miliar di 2022.
Pertumbuhan ini juga didukung oleh populasi Asia Tenggara yang terus bertumbuh pesat dimana 68,6% populasinya adalah pengguna internet secara aktif.
Selain itu beberapa masyarakat menengah ke bawah Asia Tenggara juga memiliki akses terbatas untuk menggunakan jasa perbankan.
Menurut laporan dari Bain & Company, sekitar 70% populasi Asia Tenggara masih berada di kondisi kesulitan untuk mendapatkan jasa perbankan dengan 27% hidup tanpa memiliki rekening bank.
Kurangnya akses ini dapat membuka jalan untuk adopsi crypto terutama jasa di sektor Decentralized Finance atau DeFi yang merupakan alternatif lain dari sistem perbankan.
Kedua alasan ini dapat membawa potensi signifikan untuk adopsi crypto di Asia Tenggara dan hal tersebut telah terbukti bersama peningkatan adopsi sebesar 3,56% di 2021.
Singapura adalah pemimpin dari adopsi ini dengan 10% populasinya yang memiliki crypto, lebih tinggi dibandingkan Amerika yang berada di 8,3%.
Adopsi DeFi dipimpin oleh Vietnam dan Thailand yang memiliki adopsi terbesar kedua dan ketiga setelah Amerika di 2021 menurut data dari Chainalysis.
Indonesia juga terlihat memiliki potensi tinggi akibat ekosistem perusahaan berbasis crypto yang terlihat terus menarik perhatian dunia dari sisi tenaga kerja dan potensi keuntungannya.
Salah satu contohnya adalah PINTU yang merupakan salah satu platform investasi crypto terbesar di Indonesia yang menarik perhatian global sehingga berhasil mendapatkan pendanaan sebesar $113 Juta dari beberapa investor ternama.
Pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia juga membawa potensi signifikan untuk adopsi crypto.
Diperkirakan bahwa valuasi ekonomi digital Indonesia telah mencapai $40 Miliar di 2019, naik empat kali lipat sejak 2015. Angka ini telah mencapai $70 Miliar di 2021 dan saat ini merupakan perekonomian digital terbesar di Asia Tenggara.
World Bank juga memberikan data perkiraan bahwa akan terjadi peningkatan sebesar 5,1% di 2022 dari 2021 karena transisi ke ekonomi digital.
Menurut laporan tersebut, saat ini semakin banyak masyarakat Indonesia yang merasa lebih nyaman dalam menggunakan uang digital mulai dari dompet digital hingga crypto.
Kenyamanan ini datang dari sulitnya mendapat akses perbankan bagi beberapa golongan masyarakat, dimana 51% dari populasi Indonesia masih tidak memiliki akses ke jasa perbankan dan 26% memiliki rekening bank tapi lebih sering menggunakan jasa keuangan di luar perbankan.
Dilaporkan juga bahwa 9 dari 10 pengguna internet di Indonesia lebih memilih menggunakan e-wallet atau dompet digital untuk belanja dan transaksi.
Kondisi ini menunjukkan data dimana total transaksi Rupiah melalui dompet digital telah naik signifikan terutama di 2022 mencapai sekitar $30,8 Miliar dan diprediksi naik hingga $70,1 Miliar di 2025.
Besarnya penggunaan dompet digital ini juga mempermudah transisi ke adopsi crypto.
Coinvestasi melaporkan bahwa pertumbuhan adopsi crypto di Indonesia telah naik signifikan dari 2020 hingga 2021 yaitu lebih dari 100%.
Pada 2020, investor crypto hanya berada di angka 4 Juta investor, namun di 2021, angka tersebut telah naik menjadi 11,4 Juta investor.
Laporan tersebut juga memperlihatkan bahwa pertumbuhan transaksi crypto telah meningkat dengan rata-rata 16,2% per bulan di 2021 dengan rata-rata transaksi harian mencapai $156,9 Juta.
Hingga Mei 2022, angka ini terus meningkat bahkan telah mencapai sekitar 14,1 Juta investor menurut data yang diambil dari Bappebti.
Pertumbuhan ini tidak hanya ditunjukkan oleh investor ritel namun juga institusional yang mulai investasi pada proyek terkait crypto dan blockchain di Indonesia.
Contohnya adalah Sinar Mas, salah satu perusahaan konglomerat terbesar di Indonesia yang membuka platform perdagangan crypto baru bernama Nanovest dan crypto baru bernama NanoByte (NBT).
BRI Ventures, perusahaan modal ventura di bawah bank milik negara Indonesia juga meluncurkan kerja sama dengan Tokocrypto, salah satu platform kripto terbesar di Indonesia, untuk mendukung pertumbuhan adopsi crypto di Indonesia.
Regulator juga terlihat terus mendukung dengan adanya regulasi baru terkait pajak dan keamanan perdagangan crypto di Indonesia.
Untuk saat ini regulator juga telah mempermudah transaksi crypto dengan melegalkan lebih banyak platform investasi crypto di Indonesia.
Saat ini terdapat 25 platform perdagangan crypto legal yang bisa digunakan untuk melakukan transaksi crypto.
Diprediksi bahwa pertumbuhan ekonomi digital Indonesia akan mencapai valuasi sebesar $146 Miliar di 2025, dan kemungkinan besar crypto akan menjadi bagian besar dari pertumbuhan ini.
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.