
Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Blockchain · 7 min read
Exchange kripto OKX resmi mengumumkan kemitraan strategis dengan Consensys, perusahaan pengembang teknologi Ethereum, untuk menghadirkan fitur exchange terdesentralisasi (DEX) aggregator milik OKX langsung di dalam MetaMask, self-custodial wallet besutan Consensys yang populer di ekosistem Web3.
Mengutip laporan Cointelegraph pada Kamis (19/6/2025), kolaborasi ini memungkinkan pengguna MetaMask menikmati pengalaman jual beli aset kripto dengan kecepatan eksekusi lebih tinggi serta risiko slippage yang lebih rendah. Integrasi ini juga memperluas akses pengguna terhadap likuiditas dari lebih dari 500 DEX di 25 blockchain berbeda, berkat penggabungan API DEX OKX ke dalam MetaMask.
“Strategi multichain ambisius MetaMask untuk menjadi dompet universal di ekosistem Web3 sangat selaras dengan visi kami dalam membangun jaringan blockchain yang saling terhubung,” ujar Jeff Ren, Founder OKX Ventures.
Lebih lanjut, Ren menjelaskan bahwa teknologi DEX aggregator milik OKX mampu menghubungkan pengguna MetaMask dengan ratusan sumber likuiditas, dengan waktu eksekusi kurang dari 100 milidetik.
“Kami berbagi visi tentang masa depan blockchain yang lebih inklusif, di mana hambatan teknis bukan lagi penghalang bagi siapa pun,” tambahnya.
Baca juga: OKX Tangguhkan Layanan Agregator DEX, Ini Alasannya
Selain integrasi fitur perdagangan, OKX Wallet juga telah mengadopsi SERVO, teknologi keamanan buatan Consensys yang dirancang untuk melindungi pengguna dari risiko serangan maximum extractable value (MEV). MEV merupakan bentuk eksploitasi umum dalam ekosistem perdagangan onchain, di mana pelaku dapat memanipulasi urutan transaksi untuk keuntungan pribadi.
Langkah ini menandai pertama kalinya Consensys mengintegrasikan SERVO ke wallet pihak ketiga.
“MEV tetap menjadi tantangan teknis yang rumit,” ungkap Jason Linehan, Chief Strategy Officer Consensys. “Integrasi SERVO oleh OKX mencerminkan komitmen yang serius terhadap perlindungan pengguna, serta semangat inovasi yang sejalan dengan nilai-nilai protokol terdesentralisasi.”
Ren juga menyoroti bahwa performa perdagangan onchain saat ini kian mendekati tingkat harga dan kecepatan eksekusi yang selama ini hanya ditemukan di exchange terpusat (CEX). Menurutnya, rasio volume perdagangan antara DEX dan CEX terus mengalami peningkatan, menandakan pergeseran minat pasar ke arah platform yang lebih terbuka dan terdesentralisasi.
Ke depannya, Ren memprediksi bahwa ekosistem perdagangan aset digital akan berkembang ke arah yang lebih beragam.
Pada Maret 2025, OKX sempat menangguhkan sementara layanan DEX aggregator setelah mendeteksi upaya penyalahgunaan yang diduga dilakukan oleh kelompok peretas asal Korea Utara, Lazarus. Insiden ini mencuat bersamaan dengan penyelidikan dari regulator Uni Eropa terkait dugaan keterlibatan layanan Web3 OKX dalam pencucian uang dari kasus peretasan Bybit senilai US$1,43 miliar.
Sebagai respons, OKX langsung memperketat sistem keamanannya dengan menghadirkan pemblokiran real-time untuk alamat mencurigakan dan fitur peringatan dini bagi transaksi yang dianggap berisiko tinggi. Langkah-langkah ini turut didukung audit dari pihak ketiga seperti CertiK, Hacken, dan SlowMist, serta diperkuat melalui program bug bounty yang terus berlangsung untuk mendeteksi potensi kerentanan.
Baca juga: Sempat Ditangguhkan, OKX Kembali Hadirkan Aggregator DEX
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.