Berita Exchange · 7 min read

Reuters Ungkap Krisis FTX Dimulai dari Kasus Voyager dan 3AC

FTX

Pada Kamis malam (10/11/2022) Sam Bankman Fried ungkapkan permohonan maaf di akun twitternya. 

“ Maaf, ini hal sangat besar” 

“ Aku sangat kacau, dan seharusnya bisa melakukan dengan lebih baik,” tulisnya.

Ini adalah ungkapan resmi pertamanya di media sosial setelah FTX batal diakuisisi Binance, dan membuat FTX semakin terjerembab ke dalam jurang menuju kebangkrutan karena masalah likuiditas yang belum diatasi. 

Krisis FTX Dimulai Sejak Kasus Voyager

Kejatuhan FTX dikutip dari Reuters sebetulnya sudah memiliki tanda beberapa bulan lalu. Ini berawal dari kesalahan Bankman-Fried setelah dia turun tangan untuk menyelamatkan perusahaan crypto lainnya karena pasar crypto runtuh di tengah kenaikan suku bunga, menurut wawancara dengan beberapa orang yang dekat dengan Bankman-Fried.

Beberapa kesepakatan yang melibatkan perusahaan perdagangan Bankman-Fried, Alameda Research, menyebabkan serangkaian kerugian pada Mei dan Juni yang akhirnya menjadi kehancurannya, menurut tiga orang yang dirahasiakan namanya dan mereka dekat dengan operasional perusahaan. 

Baca juga: Dokumen Sam Bankman-Fried untuk Karyawan FTX Bocor!

Ini termasuk perjanjian pinjaman $500 juta dengan pemberi pinjaman crypto yang gagal Voyager Digital, kata dua orang tersebut. FTX AS diketahui telah membayar $1,4 miliar untuk lelang Voyager pada September. Tidak ada angka jelas berapa kerugian yang dihasilkan dari langkah ini. 

Untuk menopang situasi Alameda yang tidak menguntungkan, Bankman-Fried mentransfer setidaknya $4 miliar dana FTX, dijamin dengan aset termasuk FTT dan saham di platform perdagangan Robinhood Markets Inc, kata orang-orang. Alameda telah mengungkapkan 7,6% saham di Robinhood Mei itu.

Sebagian dari dana FTX ini adalah deposit pelanggan, yang tidak diketahui nilainya. Keputusan ini dilakukan pria berusia 30 tahun itu tanpa memberi tahu eksekutif FTX lainnya. Menurut sumber Reuters hal ini ia lakukan karena tidak ingin hal itu bocor. 

Laporan Neraca Alameda Bocor

Sayangnya usaha SBF untuk melindungi Alameda tidak berhasil dan malah menjadi bumerang untuk perusahaa FTX dan token asli bursa, FTT. Pada 2 November, laporan neraca keuangan Alameda dipublikasikan oleh Coindesk, yang menunjukkan bahwa sebagian besar aset Alameda senilai $14,6 miliar disimpan di FTT. 

CEO Alameda Caroline Ellison mencuitkan di akun twitternya bahwa neraca hanya untuk “subset dari entitas perusahaan kami,” dengan lebih dari $ 10 miliar aset belum dicetak atau diuangkan. Pernyataan Eliison gagal meredakan spekulasi yang berkembang tentang kesehatan keuangan Alameda bagi FTX.

Kisruh diperparah setelah pada 8 November, CEO Binance mempublikasikan akan menjual seluruh sahamnya dalam token, FTT, senilai $580 juta, karena ia melihat laporan keuangan Alameda yang terungkap.

Setelah itu, harga token FTT turun 80% selama dua hari ke depan dan aliran arus keluar dari bursa semakin cepat, yang menyebabkan FTX berada di masalah likuiditas yang membuatnya menghentikan proses penarikan aset pengguna.

Hingga 10 November 2022, FTX masih berjuang untuk mengatasi masalah, Bankman Fried sedang mencari dana senilai $8 miliar, jika dana itu tidak terkumpul, besar kemungkinan FTX hanya tinggal kenangan, dalam arti lain bangkrut.


Perlu dijadikan perhatian masih belum ada bukti konklusif yang menunjukkan dukungan klaim bahwa FTX menyelamatkan Alameda, yang menyebabkan keruntuhannya.

Baca juga: Bursa Kripto FTX Hentikan Withdrawal Sementara!

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Anisa Giovanny

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.