Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Altcoins · 7 min read
Investasi terhadap aset digital nampaknya terus meningkat hingga saat ini menyentuh rekor tertingginya.
Dunia investasi aset digital nampaknya masih didominasi oleh Bitcoin dan Ethereum yang menjadi pendukung beberapa produk investasi institusi.
Menurut perusahaan investasi aset digital, Coinshares, alur dana yang masuk ke produk investasi aset digital oleh institusi telah mencetak rekor di 2021.
Coinshares menyatakan melalui laporan yang dipublikasi pada 15 Maret 2021, hingga kuartal pertama 2021, dana yang masuk ke aset crypto naik 7,7%.
Angka ini merupakan rekor tertinggi karena telah mencapai Rp60,6 Triliun, naik dari kuartal empat 2020 yang mencapai Rp56,2 Triliun.
Saat ini terdapat lima perusahaan pengelola dana utama dengan dana yang dikelola mencapai triliunan Rupiah.
Baca juga: Bitcoin Sentuh Rp739 Juta, Adopsi Investor Institusional Terus Meningkat
Lima perusahaan tersebut adalah Grayscale, CoinShares, 3iQ, ETC Issuance, dan 21Shares.
Pada peringkat keenam terdapat Exchange Traded Fund (ETF) atau Reksadana Bitcoin baru di Kanada.
Pengelola reksadana ETF tersebut dikabarkan telah mencapai Rp7,46 Triliun.
Angka tersebut tergolong mengesankan mengingat keberadaannya yang tergolong baru.
Dana investasi aset crypto terlihat mencapai angka tertinggi pada Rp805,37 Triliun akibat pergerakan apresiasi pasar crypto pada 12 Maret 2021.
Investasi dengan produk tipe ini memperlihatkan pergerakan dana yang masuk sebesar Rp3,49 Triliun, apresiasi sebesar 124% dari pekan sebelumnya.
Walau Bitcoin masih mendominasi produk investasi berbasis Ethereum juga telah naik secara signifikan akibat investor institusional.
Pada akhir pekan lalu, 12 Maret 2021, terdapat dana yang masuk ke produk investasi berbasis Ethereum sebesar Rp1,6 Triliun.
Pekan lalu, di bawah investasi aset crypto terdapat produk investasi dengan dasar beberapa aset yang mencapai Rp51,9 Miliar.
Selain itu, total dana yang dikelola oleh produk investasi dengan aset tersebut telah mencapai Rp33,19 Triliun, menurut laporan sebelumnya.
Baca juga: Investor Institusi Kian Tak Tahan Melihat Geliat Bitcoin Selama Pandemi
Satu produk investasi yang turun adalah produk yang didasari aset mata uang crypto XRP akibat adanya dana keluar dalam jumlah miliaran Rupiah.
Laporan tersebut juga menyatakan bahwa volume perdagangan Bitcoin telah naik secara rata-rata di atas Rp170,3 Triliun dari Rp155,8 Triliun.
Grayscale juga baru saja mengumumkan bahwa dana kelolaannya telah mencapai Rp619,18 Triliun, dimana 84% dana tersebut berasal dari Bitcoin.
Data ini menunjukkan bahwa ketertarikan terhadap aset digital masih terus mengalami apresiasi dan belum memperlihatkan pergerakan melambat.
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.