Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Altcoins · 6 min read
Sol, mata uang kripto di jaringan Solana, sempat turun ke $8 pada Jumat (30/12) penurunan ini menandakan harga Sol berkurang lebih dari 97% dari harga tertingginya sebesar $259.01 di November 2021. Penurunan ini pun turut menjadi perhatian dari CEO Ethereum, Vitalik Buterin.
Saat artikel ini ditulis harga Sol telah membaik dan berada di level $9, setelah sempat membaik kembali ke angka $10,25, naik lebih dari 20% dari level terendah hari sebelumnya di level $8.18
Penurunan ini juga menjadikan Solana sebagai salah satu aset kripto dengan kinerja terburuk di tahun 2022 bersama dengan FTT dan LUNC yang juga turun lebih dari 97%.
Baca juga: 7 Aset Kripto dengan Penurunan Terbesar di Tahun 2022
Beberapa alasan dapat menjelaskan kinerja buruk Sol pada tahun 2022 seperti Fed yang hawkish, downtime berulang Solana, peretasan $200 juta pada salah satu dompet terkait, dan kemungkinan paparan FTX.
Sol, adalah salah satu altcoin yang dipegang oleh pendiri FTX Sam Bankman-Fried (SBF) dan Alameda Research, yang dipimpin oleh Caroline Allison sebelum kehancuran kedua perusahaan.
Menurut laporan keuangan yang bocor dengan Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC), Alameda memiliki Sol sekitar $1,2 miliar.
Sebelumnya pada bulan Desember, Anatoly Yakovenko, salah satu pendiri Solana Labs Inc., mengklarifikasi bahwa hampir 80% proyek di blockchain Solana tidak memiliki eksposur sama sekali ke FTX.
Baca juga: Harga Solana Anjlok di Bawah $10, Turun 96% dari ATH
Melihat harga Sol yang turun sangat jauh, Founder Ethereum, Vitalik Buterin menunjukan simpatinya dalam sebua tweet. Dia mengatakan bahwa “orang pintar” memberitahunya bahwa Solana memiliki “komunitas pengembang cerdas yang sungguh-sungguh”.
Ia juga menyatakan bahwa oportunis yang pernah terlibat dengan proyek di masa lalu telah “dihilangkan”. Buterin juga mengungkapkan harapannya agar komunitas Solana “mendapatkan kesempatan yang adil untuk berkembang.”
Seperti Buterin, salah satu pendiri dan COO Solana Raj Gokal mengatakan dalam tweet sebelumnya bahwa momen penting untuk protokol akan berlalu.
Dia mencatat bahwa tantangan proyek baru-baru ini sama rumitnya dengan yang sebelumnya. Namun, Solana sekarang memiliki tim yang besar dan berdedikasi untuk mengatasi kesulitan saat ini.
Meskipun tidak jelas bagaimana tim berencana untuk menghidupkan kembali proyek tersebut, seorang pengguna Twitter mengklaim bahwa comeback tersebut akan serupa dengan pemulihan Ethereum pada tahun 2018.
Bulan lalu, CEO Solana Labs Anatoly Yakovenko mencatat bahwa proyek tersebut belajar dari pengalaman pahit di bear market 2018 dan sekarang mempertahankan cadangan untuk mendukung tingkat pembakaran barunya selama kurang lebih 30 bulan.
Baca juga: Roadmap Ethereum dan Prediksi Harga ETH 2023
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.