Berita Industri · 5 min read

Prediksi Trend dan Harga Kripto 2023 

Crypto investors outlook 2023

Memulai tahun baru, Coinvestasi sukses hadirkan Crypto Investors Outlook 2023 (15/01), di Jakarta Selatan.

Dalam acara ini banyak pakar kripto dan investasi turut hadir, di antaranya adalah Managing Partner M300 Andri Ngaserin, Chairwoman of Asosiasi Blockchain Indonesia Asih Karnengsih, Chief Investment Officer BRI Ventures, Markus L. Rahardja, Chief Financial Officer Bitwyre Aditya Suseno, dan analis kripto Andy Senjaya. 

Dalam acara yang berlangsung selama dua jam ini para peserta mendapatkan berbagai informasi, seputar trend menarik yang perlu diperhatikan di dunia kripto dan analisis soal harga Bitcoin hingga altcoin di 2023. 

Salah satu sesi di Crypto Investor Outlook. Sumber: Dok.spesial.

Dalam sesi membahas trend industri, yang diisi oleh Asih Karnengsih (A-B-I), Markus L. Rahardja (BRI Ventures), Heriyanto Irawan (PT Verdhana Sekuritas Indonesia) mereka sepakat jika saat ini industri kripto masih dalam tahap pengembangan.

Markus sebagai bagian BRI Ventures pun menjelaskan kemungkinan besar di tahun ini financial technology atau Fintech akan membawa gebrakan baru yang akan masuk dari blockchain dan akan melihat project DeFi hingga infrastructure

Sementara itu menurut Asih Karnengsih yang menarik untuk industri kripto di Indonesia 2023 adalah perpindahan pengawasan kripto dari Bappebti ke OJK.

“Yang kita tahu Bappebti mengawasi sebagai komoditas, sebagai perdagangan, kalau diawasi OJK definisi akan berubah, minimal menjadi digital assets, dan utilitas kripto jauh lebih luas dari perdagangan,” katanya. 

Baca juga: Rekap Industri Kripto Indonesia 2022, dari NFT Sampai CBDC

Potensi Bitcoin dan Altcoin di 2023

Peserta menyimak materi di Crypto Investor Outlook. Sumber: Dok.spesial.

Dalam sesi kedua yang diisi oleh Naufal Alvira, VP Business Indodax itu membahas soal siklus halving yang diprediksi akan menjadi katalisator bagi kenaikan harga Bitcoin mendatang, dan momen menjelang halving bisa menjad waktu untuk akumulasi Bitcoin, sebab ketika halving harga Bitcoin cenderung akan naik. 

“Dipastikan setelah halving day ini akan naik, menurut opini saya, mungkin siklus halving bisa lebih cepat mengingat banyak kejadian besar di 2022,” katanya. 

Sementara itu dari sisi teknikal harga, Chief Financial Officer Bitwyre, Aditya Suseno menuturkan bahwa volatilitas Bitcoin telah berkurang dari waktu ke waktu dan harganya cenderung alami pergerakan yang stabil.

Grafuk log scale harga Bitcoin.

Berdasarkan grafik harga Bitcoin skala logaritma (log scale) yang dipaparkan terlihat tingkat volatilitas Bitcoin pada tahun 2012 – 2014 lebih tinggi dari pada tahun 2015 – 2017 dan tahun 2018 – 2022. Grafik terlihat lebih landai yang menandakan volatilitas Bitcoin berkurang dari waktu ke waktu. 

Faktanya, pada awal tahun 2012 Bitcoin mengalami kenaikan 50.000% hingga awal tahun 2014 dan turun 86% di tahun 2015. Sementara awal tahun 2016 Bitcoin mengalami kenaikan 5.200% hingga awal tahun 2018 dan turun 83% di tahun 2019.

“Dengan melihat grafik skala logaritma, memberikan intuisi bahwa Bitcoin sebenarnya akan lebih stabil dari segi harga dari waktu ke waktu. Hal ini didukung oleh algoritma yang mengatur jumlah peredaran Bitcoin yakni Bitcoin Halvings,” jelas Adit. 

Ia turut memaparkan prediksinya seputah harga BTC, “Menurut saya range terendah di 2023 akan di $12.000 tertinggi di sekitar $28.000 atau $30.000, sedangkan di 2024, sekitar 4-6 bulan setelah halving, kita harapkan ada bull run lagi, tetapi ini disclaimer on ya, “ tutur Adit. Ia mengingatkan untuk trader selalu menyediakan trading plan dan memasang stop loss. 

Sesi selanjutnya membahas mengenai Ethereum secara fundamental dan teknikal, yang dibawakan masing-masing oleh Patria Abditiar (Risedle) dan Deidy Wijaya (M300).

Dalam sisi fundamental, Patria menyoroti seputar The Merge Ethereum yang sukses dilakukan, ia pun melihat jika tiga pilar utama di Ethereum sekarang adalah DeFi, Native Yield, dan pengembangan layer dua. 

Ia turut memprediksi, NFT akan menjadi culture di dunia kripto yang membuat sesuatu dan bisa menjadi kunci untuk adopsi kripto lebih luas. Patria turut mengingatkan bahwa tetap ada risiko dan kekurangan dari setiap blockchain, dalam kasus Ethereum adalah belum adanya kemampuan memproses transaksi dalam jumlah banyak. 

Baca juga: 5 Aset Kripto Ini Naik Ratusan Hingga Ribuan Persen Pada Q1 2023

Pergerakan Harga Ethereum

Dari sisi teknikal, Deidy Wijaya dari M300 menjelaskan Ethereum relatif lebih bullish dibandingkan Bitcoin di momentum sekarang, hanya saja ini bisa memiliki dua kemungkinan, bisa Ethereum yang mengungguli Bitcoin atau ada bull trap, karena Bitcoin belum bullish. 

“ Prediksi susah, tapi menurut saya masih sideways, tergantung market-nya overall, jadi bullish atau bearish, kalau bullish bisa membuat harga tertinggi terbaru, “ Deidy. 

Pergerakan harga Ethereum meurut Deidy terlihat lebih bullish dibandingkan Bitcoin terlihat dari harga Ethereum yang berada di atas ketiga indikator, yaitu:

  • Exponential Moving Average 21 Minggu (Weekly EMA-21, garis hitam)
  • Moving Average 200 Hari (MA-200, garis biru)
  • Moving Average 200 Minggu (Weekly MA-200, garis merah)

” Secara teori maka tren Ethereum seharusnya bullish, akan tetapi perlu diingat bahwa pergerakan harga kripto saat ini masih sangat dipengaruhi oleh Bitcoin. Harga Ethereum masih menguji ketiga indikator ini sambil menunggu konfirmasi tren bullish dari Bitcoin,” ujar Deidy lagi.

Selain Ethereum, di sesi terakhir terdapat sesi soal altcoin secara umum baik fundamental dan teknikal yang masing-masing dibawakan oleh Andri Ngaserin dari M300 dan analis kripto, Andy Senjaya. 

Dalam sesi altcoin fundamental, Andri menjelaskan mengenai seberapa pentingnya keberadaan altcoin selain Ethereum yang mampu mendorong volume transaksi di industri kripto. Dalam segi teknikal Andy Sanjaya menaruh perhatian khusus pada potensi SHIB dan DOGE di 2023.

“ Coinvestasi selalu berusaha untuk memberikan pengetahuan dan wawasan baru terkait kripto untuk membantu masyarakat indonesia mendapatkan manfaat dari kripto, jadi tententunya acara-acara seperti ini akan rutin diadakan,” kata Dhila Rizqia, Managing Director Coinvestasi. 

Nantikan acara-acara Coinvestasi lainnya dengan kunjungi link acara berikut ini. 

Ingin mengetahui analisis lebih lanjut soal pergerakan harga Bitcoin dan aset-aset top kripto lainnya? Kamu bisa membaca ulasannya di E-book Crypto Investor Outlook 2023. 

Baca juga: Prediksi Harga Bitcoin 2023 dari Pakar Kripto Indonesia

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Anisa Giovanny

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.