Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Regulasi · 8 min read
Jerome Powell adalah Ketua The Fed ke-16 yang memulai jabatannya pada Februari 2018. Ia dicalonkan oleh Presiden Amerika Serikat sebelumnya, Donald Trump, yang kemudian disetujui oleh Senat Amerika Serikat.
Melihat kinerja Powell yang baik selama masa kerja, White House secara resmi memberi pernyataan bahwa Biden akan mencalonkan Powell di periode selanjutnya.
Menurut sebuah laporan, Bitcoin menjadi lebih populer sejak kepemimpinan Powell.
Powell tentunya akan masuk ke dalam kandidat kuat jika kembali mencalonkan diri. Keputusan akhir nantinya, memiliki pengaruh yang besar pada masa depan Bitcoin, stablecoin, dan semua aset crypto yang ada.
Powell pertama kali bergabung dengan Dewan Gubernur Federal Reserve pada 2012, setelah berkarir panjang di perbankan dan layanan pemerintah.
Pada saat itu, BTC bernilai kurang dari $100. Jaringan Bitcoin juga sebagian besar ada di basement computers, beberapa bahkan di pertukaran secara primitif.
Semua berubah ketika Powell dinominasikan sebagai ketua The Fed pada 2018. Di bawah kepemimpinannya, Bitcoin berada dalam posisi yang jauh berbeda.
Dunia secara tiba-tiba mulai mengawasi Bitcoin dan aset digital lainnya. Koin, token, dan inovasi dalam jaringan juga terus berkembang.
Pada tahun 2019, Powell terus menyebut Bitcoin sebagai “aset penyimpan nilai yang spekulatif, seperti emas.”.
Namun pada bulan Maret tahun ini, ketika harga Bitcoin sedang naik-naiknya, kemudian alami koreksi harga besar-besaran dalam jangka waktu yang singkat, Powell membalikkan ucapannya.
“Aset crypto seperti Bitcoin itu sangat fluktuatif. Karena itu, sebenarnya tidak terlalu berguna untuk menimbun nilainya.” Ungkap Powell kepada Bank of International Settlements.
Mungkin maksud Powell disana adalah, Bitcoin itu lebih ke pengganti Emas, bukan dolar. Jadi tidak bisa dijadikan mata uang yang sah dan tidak perlu ditimbun.
Meskipun Powell tidak melihat Bitcoin sebagai ancaman nyata terhadap dolar, mantan bankir tersebut tetap tidak akan menyerahkan kegiatan ekonomi begitu saja kepada aset crypto.
Pada November 2019, Powell pertama kali memberi tahu Kongres bahwa The Fed sedang meneliti mata uang digital bank sentral (CBDC) sebagai bisnis.
CBDC Amerika atau yang dikenal sebagai dolar digital, dapat memanfaatkan blockchain sebagai metode pembayaran yang lebih cepat dan sederhana.
“Jika kalian memiliki mata uang digital Amerika Serikat, kalian tidak lagi membutuhkan stablecoin, kalian juga tidak terlalu membutuhkan cryptocurrency.” Ungkap Powell.
Komentar tersebut kemudian membuat khawatir para investor crypto, yang telah mencerca kebijakan moneter The Fed di bawah Powell.
Powell pun memberikan mengklarifikasinya pada September, 2 bulan setelah pernyataan kontroversinya tersebut dilanturkan.
Menurut Powell, pernyataanya saat itu lebih mengacu pada stablecoin daripada aset crypto.
Dan faktanya, pernyataan itu keluar dari mulut Powell sebagai jawaban dari pertanyaan, “Apakah Amerika Serikat akan melarang atau membatasi penggunaan cryptocurrency, seperti yang kita lihat di China?” yang diberikan oleh salah satu Anggota Kongres North Carolina Ted Budd.
Powell pun menjawab tidak dan meminta maaf atas kata-katanya sebelumnya. Pembicaraan pun berlanjut, hingga ke topik stablecoin, yang ia lihat telah bertindak seperti deposito bank.
“Sudah sepatutnya prinsi stablecoin ini diatur, dengan kegiatan dan regulasi yang sama.”
Stablecoin sendiri terus menjadi sumber kekhawatiran bagi ketua The Fed, Ketua SEC, serta Menteri Keuangan negara setempat. Terutama Tether, mengingat Tether adalah cara paling populer untuk meminjam Bitcoin.
Mungkin di periode selanjutnya, Powell ingin membatasi masalah tersebut?
Untuk informasi lebih lanjut, bisa klik video di bawah ini.
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.