Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Industri · 8 min read
Pasar kripto sepanjang tahun 2024 berhasil mencatatkan berbagai momen penting yang memberikan dampak besar, baik bagi komunitas maupun pelaku industri.
Tidak seperti tahun sebelumnya di mana pertumbuhan pasar kripto bergantung pada katalis terbatas, tahun ini menghadirkan gelombang besar adopsi yang didukung oleh pengaruh ekonomi makro, menjadikannya periode yang penuh dengan peluang dan transformasi.
Coinvestasi telah merangkum tujuh peristiwa paling bersejarah di dunia kripto sepanjang 2024. Simak di bawah ini.
Baca juga: 5 Tren Kripto Terpopuler Sepanjang 2024
2024 telah menjadi tonggak sejarah bagi Bitcoin, dengan kenaikan harga signifikan sepanjang tahun ini. Bitcoin memulai tahun di level harga US$42.000 dan terus menunjukkan penguatan meski mengalami beberapa koreksi harga.
Pada 5 Desember 2024, Bitcoin melampaui harga US$100.000 untuk pertama kalinya, dengan kapitalisasi pasar mencapai US$2 triliun. Sejak itu, aset kripto terbesar di dunia ini terus mencatat kenaikan lebih lanjut, menyentuh US$108.000 pada 17 Desember. Lonjakan ini terutama didorong oleh momentum pemilu di Amerika Serikat serta meningkatnya adopsi oleh investor institusional.
Peningkatan harga Bitcoin juga menarik minat banyak perusahaan publik untuk mengadopsinya sebagai aset cadangan strategis, seperti MicroStrategy, Marathon Digital, Semler Scientific, hingga Metaplanet.
Meskipun pasar sempat mengalami beberapa kali likuidasi besar-besaran, kesuksesan Bitcoin tetap tak tergoyahkan. Hingga akhir tahun, harga Bitcoin tercatat naik hampir 125% secara year-to-date (YoY).
Baca juga: Bitcoin Sentuh US$106 Ribu, Dipicu Harapan Cadangan BTC di AS
Momentum kenaikan harga Bitcoin tidak terlepas dari peluncuran produk Exchange-Traded Fund (ETF) Bitcoin spot pertama di Amerika Serikat pada awal Januari 2024. Peluncuran ini menjadi tonggak penting yang mendorong adopsi kripto oleh investor institusional.
ETF Bitcoin spot ini mencatatkan arus masuk yang signifikan, mencapai rekor tertinggi di angka US$1,3 miliar pada bulan pertama peluncurannya. Hingga akhir tahun, 11 produk ETF Bitcoin spot yang ada di Amerika Serikat telah mencatatkan total arus masuk sebesar US$35,6 miliar.
Salah satu produk paling populer adalah iShares Bitcoin Trust (IBIT) dari BlackRock, yang mencatatkan arus masuk terbesar di antara semua ETF Bitcoin spot yang ada.
Baca juga: ETF Bitcoin Opsi BlackRock Catat Volume Trading Rp30 Triliun Pasca Debut
Bitcoin Halving keempat yang berlangsung pada 19 April 2024 telah menjadi momen penting lainnya bagi jaringan ini. Peristiwa ini mengurangi reward tiap block yang diterima oleh para miner menjadi setengah, dari 6,25 BTC menjadi 3,125 BTC.
Salah satu dampak terbesar dari halving ini adalah lonjakan biaya transaksi yang mencapai rekor tertinggi sepanjang masa. Pasca halving, rata-rata biaya transaksi di jaringan Bitcoin telah melonjak hingga US$146, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata biaya transaksi Ethereum yang hanya US$3 pada hari yang sama.
Lonjakan biaya transaksi ini menjadi salah satu kejutan besar bagi pelaku pasar, meskipun tanda-tanda peningkatan ini sebenarnya sudah terlihat sebelumnya.
Baca juga: Mengenal Bitcoin Halving dan Dampaknya Pada Harga
Tahun 2024 juga mencatatkan rekor aktivitas di dunia kripto, dengan jumlah alamat aktif bulanan yang mencapai angka tertinggi sepanjang masa. Data dari a16zcrypto menunjukkan bahwa pada September, lebih dari 220 juta alamat aktif berinteraksi dengan blockchain setidaknya sekali, meningkat lebih dari tiga kali lipat dibandingkan akhir 2023.
Ledakan aktivitas ini sebagian besar didorong oleh Solana, yang mencatatkan sekitar 100 juta alamat aktif. Disusul oleh NEAR (31 juta alamat aktif), jaringan lapisan 2 Base dari Coinbase (22 juta), Tron (14 juta), dan Bitcoin (11 juta). Di antara chain Ethereum Virtual Machine (EVM), BNB Chain menjadi yang paling aktif setelah Base dengan 10 juta alamat aktif, diikuti oleh Ethereum dengan 6 juta.
Selain itu, jumlah pengguna wallet kripto di perangkat seluler juga mencapai puncaknya pada Juni 2024, dengan 29 juta pengguna aktif bulanan. AS menjadi penyumbang terbesar dengan 12% dari total pengguna, disusul oleh Nigeria, India, dan Argentina.
Baca juga: Solana Geser Ethereum Jadi Ekosistem Favorit Developer Baru di 2024
Pemilu umum di AS pada tahun ini disebut sebagai pemilu pertama yang secara signifikan melibatkan kripto. Untuk pertama kalinya, Bitcoin dan aset digital lainnya mendapatkan perhatian besar di panggung dunia, terutama dalam konteks yang positif.
Presiden terpilih Donald Trump secara terbuka mendukung regulasi progresif dan membuka dialog dengan industri kripto selama kampanye. Bahkan, ia sempat hadir di Bitcoin 2024 Conference di Nashville. Dukungan ini membuat banyak komunitas kripto bersatu mendukung Trump, meskipun kandidat dari Partai Demokrat, Kamala Harris, juga mulai membuat langkah positif terhadap kripto.
Sejak itu, Bitcoin menjadi semacam Trump Trade di kalangan pelaku pasar menjelang pemilu pada 5 November. Platform taruhan di Polymarket juga mencatat volume miliaran dolar AS, dengan kecenderungan bullish di kalangan trader yang bertaruh bahwa harga Bitcoin akan mencapai level tertinggi baru setelah pemilu.
Prediksi ini terbukti benar, dengan Bitcoin diperdagangkan di atas US$75.000 pada 8 November, dan terus naik hingga melampaui US$80.000 pada 11 November. Sentimen bullish yang terus meningkat berlanjut hingga Desember, dengan harga Bitcoin mencatatkan rekor tertinggi baru di atas US$108.000, sementara pelaku pasar bertaruh harga akan mencapai US$120.000 sebelum akhir tahun.
Baca juga: Bitcoin Diprediksi Bisa Sentuh Rp2,4 Miliar pada 2025
Meme coin mengalami lonjakan popularitas di berbagai jaringan sepanjang tahun ini. Di ekosistem Solana misalnya, peluncuran protokol pump.fun memungkinkan siapa saja meluncurkan token dan membangun likuiditas dari awal melalui komunitas dan partisipasi langsung. Ini memicu ledakan peluncuran token meme di jaringan tersebut.
Namun, aset yang sudah lama dikenal seperti Dogecoin (DOGE) tetap mendominasi volume perdagangan di exchange. Setelah pemilu AS, DOGE terpantau menjadi favorit di kalangan trader, terutama karena rencana Presiden Trump membentuk Departemen Efisiensi Pemerintah atau Department of Goverment Efficiency (D.O.G.E.), yang dipimpin oleh Elon Musk dan Vivek Ramaswamy.
Baca juga: Market Cap DOGE Naik 30%, Salip Posisi USDC dan XRP
Stablecoin mulai menjadi aplikasi utama dalam ekosistem kripto karena memungkinkan pembayaran global yang cepat dan murah. Misalnya pada jaringan Ethereum, biaya rata-rata untuk transaksi menggunakan USDC turun menjadi sekitar US$1 pada Desember ini, dibandingkan US$12 pada tahun 2021.
Lebih lanjut, stablecoin mencatatkan volume transaksi sebesar US$8,5 triliun dalam kuartal kedua 2024, lebih dari dua kali lipat volume transaksi layanan pembayaran Visa yang mencapai US$3,9 triliun pada periode yang sama. Hal ini menunjukkan potensi besar stablecoin sebagai alat pembayaran global yang efisien.
Di sisi lain, regulasi Markets in Crypto Assets Regulation (MiCA) di Eropa turut membawa perubahan besar pada pasar stablecoin sejak Juni 2024. Peraturan ini memicu delisting dan penyesuaian penawaran produk di berbagai exchange besar.
Hal ini mendorong volume perdagangan stablecoin berbasis euro tetap tinggi sepanjang tahun, dengan permintaan yang terus tumbuh. Tiga bulan setelah MiCA diberlakukan, stablecoin berbasis euro seperti EURC dari Circle, EURCV dari Société Générale, dan EURI dari Banking Circle berhasil menguasai 91% pangsa pasar stablecoin di Eropa.
Secara keseluruhan, 2024 menunjukkan bahwa kripto semakin mendekati arah mainstream, dengan adopsi institusional yang terus berkembang dan regulasi yang lebih matang, kripto dipercaya dapat membuka jalan bagi masa depan industri aset digital yang lebih cerah.
Baca juga: Analis Prediksi Tren Kripto yang akan Booming di 2025
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.