Bitcoin Sentuh US$106 Ribu, Dipicu Harapan Cadangan BTC di AS

Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Bitcoin (BTC) berhasil melampaui level US$106.000 pada 16 Desember 2024, melanjutkan reli harga yang telah dimulai sejak akhir pekan. Peningkatan ini terjadi di tengah meningkatnya optimisme pasar terkait potensi Bitcoin menjadi cadangan strategis di Amerika Serikat.

Berdasarkan data dari TradingView, harga Bitcoin terus melonjak dari US$104.500 hingga mencapai rekor tertinggi di US$106.397 hanya dalam 40 menit. Hingga artikel ini ditulis, harga telah terkoreksi di bawah S$105.000.

Peningkatan harga Bitcoin ini diiringi dengan volume perdagangan harian yang turut melonjak hingga 60% di kisaran US$60,3 miliar, yang turut mendorong kapitalisasi pasar naik mencapai US$2,07 triliun. Angka ini merupakan yang tertinggi yang pernah diraihnya sejak 5 Desember, ketika Bitcoin menyentuh level krusial di US$100.000 dengan kapitalisasi pasar yang menembus US$2 triliun.

Indeks Fear and Greed dari Alternative.me saat ini menunjukkan angka 83, menandakan sentimen pasar yang berada dalam kondisi Extreme Greed. Ini adalah level tertinggi yang tercatat dalam sebulan terakhir.

Baca juga: Apa itu Fear and Greed Index? Panduan untuk Pemula

Hype Seputar Cadangan Strategis Bitcoin

Peningkatan harga Bitcoin tidak lepas dari katalis yang mewakilinya. Dalam wawancara dengan CNBC pekan lalu, Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, mengisyaratkan rencananya untuk menjadikan Bitcoin sebagai bagian dari cadangan strategis nasional, serupa dengan cadangan minyak.

“Kami akan melakukan sesuatu yang hebat dengan kripto karena kami tidak ingin Tiongkok atau negara lain memimpin di sektor ini. Kami ingin Amerika menjadi yang terdepan,” ujar Trump.

Selain itu, Jack Mallers, CEO Strike, mengungkapkan dalam sebuah podcast bersama YouTuber Tim Pool bahwa ada kemungkinan Trump akan mengeluarkan perintah eksekutif pada hari pertamanya menjabat, 20 Januari 2025. Perintah ini dikabarkan akan menetapkan Bitcoin sebagai aset cadangan nasional.

“Perintah eksekutif ini mungkin tidak mencakup pembelian hingga 1 juta Bitcoin, tetapi akan cukup signifikan untuk menunjukkan komitmen AS,” ungkap Mallers.

Sementara itu, CEO Satoshi Action Fund, Dennis Porter, mengatakan bahwa RUU cadangan Bitcoin ketiga sedang dalam proses di tingkat negara bagian AS, namun ia sendiri tidak mengungkapkan negara bagian mana yang akan mengikuti jejak Texas dan Pennsylvania. Porter menambahkan bahwa dirinya mengharapkan setidaknya 10 negara bagian untuk memperkenalkan RUU cadangan Bitcoin secara total.

Sejak pemilu AS 5 November, di mana Trump terpilih bersama kandidat pro-kripto lainnya, Bitcoin telah mencatat lonjakan harga lebih dari 50%. Peningkatan ini juga mendorong total kapitalisasi pasar kripto yang ikut meningkat hampir dua kali lipat sepanjang 2024, mencapai rekor baru di atas US$3,8 triliun menurut data dari CoinGecko.

Untuk memperkuat posisinya dalam sektor kripto, Trump sendiri telah menunjuk mantan petinggi PayPal, David Sacks, sebagai kepala di sektor kecerdasan buatan (AI) dan kripto di White House. Trump juga telah menyatakan rencana untuk mencalonkan Paul Atkins, seorang pengacara pro-kripto yang berbasis di Washington, sebagai ketua Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) baru menggantikan Gary Gensler.

Baca juga: Donald Trump Tunjuk David Sacks Jadi Kepala Kripto White House