Linkedin Share
twitter Share

Bitcoin · 5 min read

Apa itu Fear and Greed Index? Panduan untuk Pemula

Investasi di pasar kripto yang volatil bukan perkara mudah, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dari sekadar analisis teknikal harga. Faktor lain yang tak kalah penting adalah mengetahui sentimen yang ada di pasar, apakah baik atau buruk.

Salah satu cara untuk mengukur faktor-faktor terkait sentimen investor adalah menggunakan Fear and Greed Index (FGI). Apa itu dan bagaimana cara menggunakannya? Simak penjelasannya di bawah ini.

Fear and Greed Index

Fear and Greed Index adalah sebuah indeks yang mengukur sentimen investor kripto saat mayoritas investor sedang khawatir atau sedang serakah.

Indeks ini menggunakan angka 1 hingga 100 untuk mengukur sentimen atau pandangan investor crypto terhadap kondisi pasar saat ini.

Angka 1 mencerminkan kekhawatiran yang berlebihan atau “extreme fear” dan 100 mencerminkan keserakahan yang berlebihan atau “extreme greed”.

Indeks ini diciptakan oleh Alternative.me berdasarkan indeks Fear and Greed yang umumnya digunakan untuk analisis saham.

Perlu diketahui bahwa Indeks ini dapat mengukur masing-masing kripto secara individual. Sehingga terdapat Fear and Greed untuk Bitcoin, Ethereum, dan kripto lainnya.

Saat ini yang paling umum digunakan adalah Fear and Greed Index Bitcoin oleh Alternative.me. Mayoritas investor menggunakan indeks tersebut karena dominasi Bitcoin yang kuat untuk melihat pergerakan dan sentimen pasar.

Baca juga: Cara Analisis Teknikal Aset Crypto

Cara Kerja Fear and Greed Index

Fear and greed index bekerja dengan menghitung beberapa faktor dengan menggunakan perhitungan pembebanan matematika. Beban tersebut mempengaruhi besarnya persentase pengaruh hasil perhitungan terhadap angka indeks ini, yaitu:

Volatilitas Pasar

Volatilitas pasar menjadi pengaruh terbesar dalam perhitungan ini dimana pengaruh hasilnya dalam perhitungan Fear and Greed index adalah 25%.

Faktor ini dihitung dengan melihat tinggi atau rendahnya kondisi volatilitas saat ini.

Semakin tinggi volatilitas maka angka Fear and Greed Index akan lebih kecil, menandakan pasar sedang khawatir atau panik.

Media Sosial

Media sosial menjadi pengaruh kedua terbesar, dengan hasil perhitungannya yang akan memberi dampak sebesar 15% terhadap Fear and Greed Index.

Faktor perhitungan ini menganalisis interaksi terkait kata kunci dan tagar atau hashtag yang berhubungan dengan koin atau token yang dianalisis.

Semakin banyak interaksi dan tagar yang dipublikasi di media sosial terkait koin atau token tersebut, maka angka Fear and Greed index akan lebih besar.

Artinya semakin banyak yang membicarakan koin atau token tersebut, semakin serakah investor crypto tersebut, menurut Fear and Greed Index.

Google Trend

Selanjutnya adalah Google Trend yang memberikan dampak sebesar 10% terhadap hasil perhitungan dari Fear and Greed Index.

Perhitungan dalam faktor ini mengacu pada Google Trend. Semakin tinggi data dalam trend yang bersangkutan dengan crypto tersebut, maka umumnya semakin serakah investornya.

Dominasi Koin atau Token

Terakhir adalah dominasi kapitalisasi pasar crypto yang dianalisis yang memberikan dampak sebesar 10% terhadap perhitungan Fear and Greed Index.

Akibat saat ini crypto yang paling umum digunakan adalah Bitcoin, faktor ini menggunakan data dari Bitcoin Dominance.

Saat Bitcoin Dominance naik, Fear and Greed Index Bitcoin akan mendekati 100 akibat dana investor keluar dari Altcoins menuju Bitcoin.

Baca juga: Cara Analisis Crypto dengan Market Cap, Volume Supply, dan Circulating Supply

Strategi Investasi Menggunakan Fear and Greed Index

Sebelum menggunakan indeks ini dalam analisis, perlu diketahui cerminan indeks ini pada investor baru dan investor besar atau whale.

Saat indeks mendekati “Extreme Fear” atau angka 1, investor baru atau “investor” jangka pendek akan mulai panik dan khawatir. Sehingga pada saat kondisi ini terjadi, umumnya mayoritas investor tersebut melakukan penjualan terhadap kripto yang dimiliki.

Sebaliknya, untuk investor besar atau whale yang investasi jangka panjang, saat indeks tersebut mendekati angka 1, umumnya mereka melakukan pembelian.

Asumsinya, saat angka indeks tersebut mendekati 1, mayoritas kripto dianggap murah oleh investor besar jangka panjang.

Hal ini juga kemungkinan besar didorong oleh besarnya tekanan jual karena investor panik.

Sehingga, investor besar mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi, karena mereka menjual saat harga naik atau saat indeks ini mendekati 100 dan membeli saat harga turun atau murah yaitu saat indeks ini mendekati angka 1.

Analisis Fear and Greed

Asumsi ini dapat dibuktikan dengan data Bitcoin Liveliness yang mencerminkan pergerakan whale dan data Fear and Greed Index.

Gambar: Data Bitcoin Liveliness 1 Januari 2022 – 6 Januari 2022
Gambar: Data Fear and Greed Index Bitcoin 7 Januari 2021

Saat Bitcoin Liveliness bergerak turun, umumnya terdapat pertanda bahwa investor besar atau whale, yang angka transaksinya lebih dari US$1 juta sedang melakukan pembelian.

Jika dilihat dari kedua data di atas, saat Bitcoin Liveliness bergerak turun, angka indeks tersebut juga sedang berada di angka yang rendah.

Jika melihat pada pergerakan tersebut, maka penggunaan indeks ini relatif mudah jika ingin mengikuti investor besar. Saat indeks ini mendekati angka 1 ada baiknya investor melakukan pembelian karena sedang relatif murah.

Kemudian saat indeks ini mendekati angka 100 ada baiknya investor bersiap menjual jika memiliki target jangka pendek atau menengah, karena umumnya harga sedang naik tinggi.

Kesimpulan

Fear and greed index adalah skor yang menggambarkan sentimen pasar apakah sedang ketakutan atau serakah. Dengan mengetahui skor ini trader dan investor akan mendapatkan gambaran umum bagaimana kondisi market dan menentukan langkah investasi atau manajemen risiko trading yang sesuai.

Perlu diingat bahwa analisis ini harus disandingkan dengan analisis lain untuk memastikan tidak ada FOMO dan selalu meneliti lebih dalam apa yang dilakukan dengan dana di pasar kripto.

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

Topik

author
Naufal Muhammad

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.