Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Industri · 8 min read
Donald Trump, Presiden Amerika Serikat terpilih, mengumumkan penunjukan David O. Sacks, mantan COO PayPal sekaligus podcaster ternama, sebagai Kepala Penasehat Kebijakan untuk Kecerdasan Buatan (AI) dan Kripto di White House.
Dalam unggahan di Truth Social pada Jumat (6/12), Trump menyatakan Sacks akan mengemban peran sebagai “White House AI & Crypto Czar,” dengan trump yang menekankan bahwa kedua sektor ini merupakan pilar penting untuk mempertahankan daya saing global Amerika. Sacks akan bertugas menyusun kerangka hukum yang memberikan kejelasan bagi industri kripto, memungkinkan ekosistem ini berkembang di tanah Amerika.
“Dia akan bekerja pada kerangka hukum sehingga industri kripto memiliki kejelasan yang selama ini diminta dan dapat berkembang di AS,” tulis Trump.
Selain itu, Sacks juga akan memimpin Dewan Penasehat Kepresidenan untuk Sains dan Teknologi.
Penunjukan ini muncul setelah laporan pada November menyebut bahwa tim Trump sedang mempertimbangkan pembentukan posisi khusus kripto di White House. Posisi ini bertujuan membangun komunikasi langsung antara White House dan regulator federal seperti Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) serta Komisi Perdagangan Berjangka Komoditi AS (CFTC). Hal ini diharapkan mampu mendorong pengembangan regulasi yang lebih jelas dan ramah bagi aset digital.
Baca juga: Donald Trump Pertimbangkan Posisi Khusus Kripto Pertama di White House
David O. Sacks dikenal sebagai pengusaha, investor, dan penulis sukses berdarah Afrika Selatan-Amerika. Kariernya melesat saat menjadi petinggi PayPal, serta mendirikan Yammer, sebuah platform jejaring sosial bisnis yang diakuisisi Microsoft seharga US$1,2 miliar pada 2012.
Saat ini, Sacks menjadi pembawa acara podcast “All In,” yang membahas berbagai topik teknologi, bisnis, dan politik. Di acaranya, Sacks sering berbagi pandangan bersama tokoh teknologi seperti Chamath Palihapitiya dan Jason Calacanis. Ia juga memiliki hubungan dekat dengan CEO Tesla, Elon Musk, dan diketahui terlibat dalam mendukung akuisisi Twitter oleh Musk.
Sacks telah memainkan peran penting dalam menjembatani hubungan antara komunitas teknologi dan kampanye Trump. Dukungan Sacks terhadap Trump diumumkan secara terbuka pada Juni 2024, mengutip kebijakan ekonomi, pendekatan luar negeri, dan pengendalian perbatasan sebagai faktor utama.
Pada saat itu, Sacks turut menjadi tuan rumah acara penggalangan dana eksklusif di kediamannya di San Francisco dengan tiket senilai US$300.000 per orang, yang berhasil mengumpulkan lebih dari US$12 juta untuk kampanye Trump.
Baca juga: Arti Kemenangan Donald Trump bagi Industri Kripto di AS
Penunjukan Sacks kali ini semakin mencerminkan perubahan sikap signifikan dari Trump terhadap aset digital, yang sebelumnya pernah menyebut Bitcoin sebagai aset yang tidak stabil.
Namun sejak kampanye Mei 2024, Trump telah merangkul kebijakan yang mendukung kripto, termasuk menjanjikan regulasi yang lebih ramah dan kejelasan hukum bagi industri ini.
Dalam kampanyenya saat itu, Trump berjanji untuk menjadi Presiden ramah kripto dan menargetkan AS sebagai “ibu kota kripto dunia,” sebuah langkah yang mendapatkan dukungan besar dari para pelaku industri di sana.
Selain Sacks, Trump juga telah menunjuk beberapa pendukung pro-kripto ke dalam pemerintahannya, seperti Musk yang akan memimpin inisiasi Departemen Efisiensi Pemerintah (D.O.G.E) bersama dengan pengusaha AS Vivek Ramaswamy. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi pemerintahannya dengan mengurangi regulasi yang berlebihan serta memangkas pengeluaran yang tidak perlu.
Pada 5 Desember, Trump juga mengumumkan bahwa ia akan membawa kembali Paul Atkins, mantan komisaris SEC, sebagai Ketua regulator sekuritas tersebut untuk menggantikan Gary GEnsler, dengan mengutip Atkins sebagai pemimpin yang terbukti dalam melancarkan “peraturan yang masuk akal.”
Pengumuman Trump saat itu turut mendorong harga Bitcoin menyentuh rekor tertinggi di atas US$100,000 untuk pertama kalinya dalam sejarah.
Baca juga: Pecahkan Rekor, Bitcoin Tembus US$100.000!
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.