Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Bitcoin · 8 min read
Produk opsi Exchange-Traded Fund (ETF) Bitcoin yang diluncurkan oleh BlackRock melalui iShares Bitcoin Trust (IBIT) mencatat pencapaian signifikan, dengan volume perdagangan mencapai hampir US$2 miliar di hari pertama perdagangannya pada 19 November 2024.
Dalam sebuah postingan di X, analis ETF Bloomberg, James Seyffart mengungkapkan bahwa perdagangan opsi IBIT hari pertama menghasilkan nilai nosional atau notional exposure senilai US$1,9 miliar atau setara Rp30 triliun dengan total 354 ribu kontrak yang diperdagangkan. Dari jumlah tersebut, 289 ribu merupakan kontrak call dan 64 ribu kontrak put.
Perlu diketahui, opsi adalah instrumen derivatif yang memberikan hak kepada pembeli untuk membeli atau menjual aset tertentu pada harga yang telah ditentukan dalam periode waktu tertentu. Dengan instrumen ini, investor dapat berspekulasi atau melakukan lindung nilai terhadap pergerakan harga aset acuan, sekaligus memberikan keuntungan tambahan.
Data yang dibagikan Seyffart mengindikasikan bahwa mayoritas investor memprediksi potensi kenaikan harga Bitcoin (call), dibandingkan dengan mereka yang mengambil posisi untuk melindungi nilai dari kemungkinan penurunan harga (put).
“Itu merupakan rasio 4:4:1. Opsi-opsi ini hampir pasti merupakan bagian yang mendorong Bitcoin mencapai level tertinggi baru sepanjang masa hari ini,” tulis Seyffart.
Pada Rabu (20/11) pagi, Bitcoin mencetak rekor baru dengan berhasil melampaui harga US$94.000 untuk pertama kalinya dalam sejarah. Hingga artikel ini ditulis, harga Bitcoin masih stabil di kisaran US$93.000.
Baca juga: Bitcoin Tembus US$94.000, Analis Sebut BTC Masuk Fase Euforia
Analis ETF Bloomberg lainnya, Eric Balchunas, menyoroti volume perdagangan opsi IBIT yang besar tersebut sebagai sesuatu yang “belum pernah terjadi sebelumnya” dalam sejarah peluncuran ETF opsi.
Hanya dalam 60 menit pertama perdagangan saja, sebanyak 73 ribu kontrak telah diperdagangkan, menjadikan IBIT sebagai salah satu dari 20 opsi non-indeks dengan aktivitas perdagangan tertinggi.
“Sebagai perbandingan, ETF Bitcoin Futures ProShares (BITO) hanya menghasilkan US$363 juta dalam kurun waktu empat tahun,” ungkap Balchunas.
Peluncuran opsi IBIT ini dipandang sebagai langkah strategis untuk menarik perhatian investor institusi yang semakin tertarik pada Bitcoin. Keberhasilan ini juga membuka peluang bagi pengembangan produk serupa di masa depan.
Sejalan dengan pencapaian IBIT, manajer aset Grayscale telah mengumumkan pihaknya juga akan menawarkan perdagangan opsi untuk dua produk ETF mereka, termasuk Grayscale Bitcoin Trust (GBTC) dan Bitcoin Mini Trust (BTC). Produk ini dirancang untuk memaksimalkan pendapatan melalui strategi covered call, yakni menulis dan membeli kontrak opsi sambil memegang Bitcoin sebagai jaminan.
Baca juga: Trump Menang, Volume ETF Bitcoin BlackRock Capai Rekor Tertinggi
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.