Bitcoin Diprediksi Bisa Sentuh Rp2,4 Miliar pada 2025

Menurut sebuah analisis dari firma riset investasi Bernstein, harga Bitcoin bisa mencapai US$150.000 atau setara hampir Rp2,4 miliar pada tahun 2025. 

Gautam Chhugani, analis dari Bernstein, menyatakan, optimisme ini didasarkan pada potensi persetujuan dari Securities and Exchange Commission (SEC) Amerika Serikat terhadap ETF Bitcoin spot dalam dua tahun ke depan. 

Bernstein sendiri adalah salah satu firma Wall Street yang sebelumnya skeptis terhadap Bitcoin sebagai aset investasi. Namun, mereka kini melihat potensi besar, terutama jika ETF Bitcoin disetujui oleh SEC. 

“Anda mungkin tidak menyukai Bitcoin seperti kami, namun pandangan yang tidak memihak terhadap Bitcoin sebagai komoditas menunjukkan adanya perubahan dalam siklus ini, SEC menyetujui ETF yang dibuat oleh manajer aset terkemuka dunia (BlackRock, Fidelity dkk), tampaknya sudah dekat, “ kata Chhugani, dikutip dari CNBC. 

Apabila BTC ETF Spot disetujui maka investor mainstream bisa mendapatkan eksposur langsung ke Bitcoin melalui produk investasi yang diatur oleh SEC. Selain itu, Bernstein juga memperkirakan bahwa “halving” tahun 2024 akan membantu mendorong harga Bitcoin.

Target US$150.000 ini hampir lima kali lipat dari harga Bitcoin saat ini yang berkisar US$34.000 dan lebih dari dua kali lipat harga tertinggi sepanjang masa di US$67.000 pada November 2021. Jika terwujud, prediksi tinggi Bernstein akan menandakan perubahan besar dalam aset kripto ini dari aksi jual tajam tahun lalu.

Baca juga: Upbit Prediksi Pasar Kripto Akhir Tahun Positif

Prediksi Harga BTC dari Analis Lain

Berbagai ahli dan analis juga memberikan prediksinya apabila ETF BTC spot di Amerika dapat disetujui. Salah satu orang tersebut adalah pengusaha populer dan investor Bitcoin yang menggunakan akun X (Twitter), Lark Davis.

Dia membandingkan kemungkinan peluncuran BTC ETF spot di Amerika dengan persetujuan jenis produk tersebut pada emas tahun 2004. Harga emas telah meningkat hampir 400% sejak saat itu, dengan Davis berpendapat hal yang sama mungkin terjadi pada Bitcoin di tahun-tahun berikutnya.

Platform layanan keuangan aset digital, Matrixport juga memberikan perkiraan bullish, dengan asumsi ETF akan menjadi sorotan ekonomi terbesar di dunia. Tim di belakang organisasi tersebut mengharapkan untuk melihat BTC diperdagangkan antara US$42.000 dan US$56.000.

Tokoh terkemuka lainnya yang baru-baru ini memberikan pendapatnya mengenai masalah ini adalah mantan pejabat Gedung Putih Amerika Serikat, Anthony Scaramucci. Pendiri dan Managing Partner SkyBridge Capital itu memperkirakan bahwa BTC dapat melipatgandakan harganya sebanyak 11 kali lipat. 

Saat ini, produk yang paling mendekati adalah Grayscale Bitcoin Trust (GBTC), yang menampung sekitar 3% dari pasokan BTC yang beredar.

Investor semakin berharap SEC akan menyetujui ETF Bitcoin, terutama setelah keputusan pengadilan dalam gugatan Grayscale tidak diajukan banding oleh SEC.  

Baca juga: Mengenal ETF Bitcoin dan Dampaknya Pada Harga BTC

Namun, Ketua SEC Gary Gensler sangat kritis terhadap industri kripto, jadi apakah regulator akan menerima ETF Bitcoin masih belum pasti. Sementara itu, Bitcoin telah menguat baru-baru ini, mencapai US$35.000 minggu lalu untuk pertama kalinya sejak Mei 2022. 

Baca juga: Galaxy Digital Prediksi BTC Naik +74% Pasca ETF Bitcoin Disetujui