Berita Blockchain · 5 min read

Solana Geser Ethereum Jadi Ekosistem Favorit Developer Baru di 2024

Ethereum vs Solana

Ekosistem Solana telah menjadi daya tarik utama bagi pengembang kripto baru sepanjang 2024. Hal ini terjadi di tengah meningkatnya antusiasme terhadap memecoin yang berkembang di jaringan tersebut, mendorong Solana melampaui blockchain mapan seperti Ethereum dalam menarik bakat pengembang baru.

Menurut laporan Electric Capital yang dirilis Kamis (12/12), Solana telah mencatat pertumbuhan ekosistem sebesar 83% dibandingkan 2023 lalu, dengan sebanyak 7.625 pengembang baru bergabung dengan ekosistemnya. Angka ini menunjukkan adanya lebih banyak 1.000 pengembang dibandingkan Ethereum. 

Solana jadi ekosistem nomor satu bagi pengembang kripto baru di 2024. Sumber: Electric Capital

Ini melanjutkan tren pada Juli 2024, ketika Solana mencetak tonggak sejarah dengan menjadi ekosistem pertama yang mampu menarik lebih banyak pengembang baru dibandingkan Ethereum sejak 2016 silam.

Secara luas, sepanjang tahun ini, sebanyak 39.148 pengembang baru bergabung ke dalam industri kripto. Meski jumlah total pengembang aktif global sedikit menurun 7%, stabilitas populasi pengembang menunjukkan optimisme di industri ini.

Mengutip CoinDesk, Maria Shen, mitra umum di Electric Capital, menyebut bahwa pangsa pengembang yang telah bekerja di kripto selama lebih dari dua tahun tumbuh pada tahun 2024. Di antara mereka yang meninggalkan industri ini, kelompok terbesar adalah para pendatang baru. Mereka adalah orang-orang yang secara efektif bergabung selama bear market, dan belum benar-benar melihat fenomena apapun sejak saat itu. 

Terlepas dari lonjakan popularitas Solana, Ethereum tetap mendominasi dengan efek jaringan yang kuat, dengan jumlah pengembang aktif terbesar mencapai 6.244 pengembang bulanan, meskipun angka tersebut turun 17% dibandingkan tahun lalu.

Ekosistem layer-2 Ethereum, yang mencakup jaringan seperti Optimism, Arbitrum, dan Base, menjadi pendorong utama aktivitas pengembang pada jaringan ini. Proyek-proyek ini menyumbang lebih dari setengah pengembang aktif blockchain di Ethereum. 

Selain itu, protokol Eigenlayer, yang menjadi pelopor dalam restaking di Ethereum, mencatat peningkatan pengembang bulanan sebesar 167% di tahun 2024, menjadikannya salah satu ekosistem dengan pertumbuhan tercepat.

Baca juga: Solana vs Ethereum: Persaingan Ketat di Dunia Blockchain

Asia Jadi Wilayah dengan Pengembang Blockchain Terbanyak

Asia kini menjadi wilayah dengan jumlah pengembang blockchain terbanyak, mencakup 41% dari total global. Posisi ini mengungguli Eropa dengan 26% dan Amerika Utara dengan 19%, yang turun ke peringkat ketiga. 

Pengembang aktif bulanan berdasarkan wilayah. Sumber: Electric Capital

India menjadi negara dengan jumlah pengembang kripto baru terbesar, menyumbang 17% dari total pengembang baru. Hal ini didukung oleh program pendidikan, hackathon, dan inisiatif lain yang mendorong pertumbuhan komunitas pengembang.

Di sisi lain, Amerika Serikat tetap menjadi negara dengan basis pengembang terbesar secara keseluruhan, mencakup 19% dari total global. Diversifikasi geografis ini dipandang sebagai tren positif yang memperkuat posisi kripto sebagai industri global.

“Gagasan bahwa AS dan Amerika Utara akan terus mendominasi tidak hanya tidak mungkin, tetapi menurut saya, tidak diinginkan. Kita ingin melihat lebih banyak keragaman global dalam kripto dan menjadi tanpa batas, dan saya pikir ada banyak talenta teknik yang hebat di luar AS,” jelas Shen.

Hingga artikel ini ditulis, Solana (SOL) diperdagangkan di kisaran US$226 dengan penurunan harga hanya sekitar 1% dalam 24 jam terakhir, sementara Ether (ETH) diperdagangkan stagnan di kisaran US$3,915 setelah sebelumnya gagal menyentuh titik US$4,000, menurut data CoinMarketCap.

Baca juga: 3 Altcoin Ini Kompak Naik Berkat Dorongan Proyek WLFI Trump

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Dilla Fauziyah

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.