Linkedin Share
twitter Share

Bitcoin · 5 min read

Menilik Sejarah Bitcoin di dalam Berbagai Periode

Sejarah Bitcoin

Bitcoin tercipta karena resesi global pada 2008, aset ini diciptakan oleh individu atau sekelompok orang dengan nama Satoshi Nakamoto.

Nakamoto kemudian mempublikasikan paper akademis sepanjang sembilan halaman yang berjudul: “Bitcoin: A Peer-to-Peer Electronic Cash System.”

Paper tersebut dianggap sebagai sumber awal cryptocurrency, yang membawanya pada blok pertama, yang disebut blok genesis, ditambang. Transaksi uji pertama terjadi sekitar satu minggu kemudian dan berlangsung pada awal 2009.

Berikut ini adalah sejarah Bitcoin berdasarkan rentang waktunya.

Baca juga: Apa itu Bitcoin? Panduan Lengkap untuk Pemula

2008-2010: Tahun-tahun awal

Transaksi Bitcoin pertama dilakukan secara privat, sehingga tidak ada yang tahu kapan dan bagaimana mereka. Namun trade pertama dipercaya dilakukan antara Nakamoto dan developer Hal Finney. Banyak yang menspekulasi bahwa Finney, yang meninggal pada 2014, mungkin sebenarnya adalah Satoshi Nakamoto.

Pemakaian Bitcoin berkembang secara perlahan awalnya, dengan cryptocurrency kali pertama mendapat perhatian banyak orang pada Mei 2010 pada hari yang dikenal dengan “Bitcoin Pizza Day.”

Pada 22 Mei kala itu, pembelian dua pizza Papa John oleh Laszlo Hanyecz sebagai penggemar Bitcoin menandai transaksi real-world Bitcoin. Hanyecz menukarkan 10.000 Bitcoin untuk dua pizza besar Papa John, penjualan yang sekarang senilai US$63 juta.

Baca juga: 5 Fakta Menarik Bitcoin Pizza Day

2013-2017: Daya tarik utama

Perjalanan Bitcoin berlanjut dengan perlahan saat ini, namun mulai menarik perhatian pada 2013 setelah terjadi banyak inflasi besar-besaran dalam mata uang.

Di akhir 2013, cryptocurrency mengalami lonjakan nilai dari sekitar US$100 per koin menjadi US$1.000 dalam waktu satu bulan, sebelum berkurang separuh nilai selama tiga atau empat bulan ke depan. Bitcoin tidak mencapai US$1.000 lagi hingga 2017.

Lonjakan tersebut menarik perhatian media mainstream, dengan Business Insider menulis tulisan berjudul: “I’m Changing My Mind about Bitcoin” setelah beberapa minggu sebelumnya menyebut Bitcoin sebagai lelucon.

Tiga tahun berikutnya, Bitcoin tetap berkisar $400, tidak pernah di atas US$650 atau di bawah US$250. Kejadian paling penting selama waktu ini adalah jatuhnya Mt Gox, exchange cryptocurrency pertama, yang mengajukan perlindungan kebangkrutan setelah diretas hingga $500 juta Bitcoin, dan $30 juta deposito uang tunai.

Peretasan tersebut, tetap yang paling besar dalam dunia crypto, mengungkap keamanan yang cacat dan memperparah reputasi Bitcoin sebagai aset dengan minimal proteksi keuangan bagi penggunanya.

sejarah bitcoin 2013 hingga sekarang coinvestasi
Sejarah Bitcoin 2013-sekarang – Business Insider

2017: Inflasi Bubble Bitcoin

Setelah tiga tahun bersifat tenang, Bitcoin mulai mencapai puncak pada 2017. Di tahun ini, nilai cryptocurrency meningkat dari sekitar US$1.000 per koin hingga hampir senilai US$20.000 per koin dalam hitungan bulan.

Bagian yang mempelopori lonjakan nilai yang tinggi adalah fork Bitcion yang membagi Bitcoin dalam BTC dan Bitcoin cash, setelah sekumpulan developer asal Tiongkok memutuskan untuk membagi kode original Bitcoin sebagai protes yang disebut Reuters “kemajuan dari teknologi mata uang yang dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas untuk menjalankan transaksi.”

Tahun 2017 juga dianggap sebagai usaha publik besar pertama dari berbagai institusi keuangan untuk terlibat dalam cryptocurrency, yaitu dua exchange asal AS, CME dan Cboe.

Mereka membentuk platform bagi konsumen untuk melakukan trading futures Bitcoin. Berbagai bank besar mulai mengumumkan project yang melibatkan crypto, yang membantu meningkatkan bubble dalam harga Bitcoin.

Bubble mulai terjadi sesaat sebelum Natal 2017, hanya beberapa minggu setelah futures dirilis dan pada akhir Januari 2018, Bitcoin mengalami penurunan dari US$20.000 per koin menjadi US$10.000.

Penurunan itu didorong sebagian oleh meningkatnya kekhawatiran bahwa regulator berencana untuk menindak cryptocurrency, yang sebagian besar beroperasi di luar bantuan regulator normal sampai saat itu.

Bitcoin terus menurun selama awal 2018, sebelum mulai stabil di angka US$7.000 per koin. Nilai Bitcoin tetap berada di kisaran US$6.000 hingga US$7.000 sejak Juni, dan volatilitas yang menandai market pada 2017 dan awal 2018 telah menguap. Pada 10-tahun ini, Bitcoin memiliki nilai sebesar US$6.305 per koin.

Meskipun sekarang telah benar-benar memasuki kesadaran mainstream, tetap terdapat kekhawatiran Bitcoin memiliki usia panjang dan akan gagal pada akhirnya. Bahkan Wences Cesares, yang dikenal sebagai penggemar Bitcoin yang menyebarkan minat crypto di Silicon Valley, mengungkapkan kekhawatirannya akan masa depan Bitcoin.

“Ini (Bitcoin) mungkin akan berhasil, mungkin tidak. Kita berada dalam keadaan seperti pada 1992 untuk kehadiran internet pertama kali,” kata Cesares.

Baca juga: Cara Investasi Bitcoin 2023

2017-2019: Lebih Banyak Naik dan Turun

Karena naik turunnya harga Bitcoin yang sangat pesat, media pun mulai banyak yang mempublikasikan BTC dengan ini mulai banyak orang yang mencari tahu apa itu Bitcoin.

Di tahun ini mulai banyak altcoin yang tercipta, sementara itu diplomat internasional, pemerintah, matematikawan, ekonom, profesional teknologi, dan pakar keuangan semakin membahas regulasi cryptocurrency dan adopsi arus utama.

Harga Bitcoin bergerak stagnan selama waktu ini, dengan beberapa lonjakan kecil. Puncak tertinggi terjadi pada Januari 2018, sekitar US$17.527. Penurunan terendah adalah sekitar US$3.236 pada Desember 2018. Pada akhir 2019, harga Bitcoin adalah sekitar US$7,200.

2020-Bitcoin dan Pandemi

Ketika pandemi virus corona mematikan ekonomi dan menimbulkan kekhawatiran akan tekanan inflasi pada dolar AS, harga Bitcoin mulai berakselerasi dalam kenaikannya.

Pada Desember 2020, harga Bitcoin telah meningkat lebih dari 300% sejak Januari. Tahun berakhir dengan harga sekitar US$29.374 tertinggi yang pernah ada.

2021-2022: All time high dan Bear Market

Di tahun ini Bitcoin alami perkembangan sangat pesat, di mana banyak institusi yang mulai masuk ke industri crypto. Bitcoin pun berhasil raih harga tertinggi di angka 64.000 pada paruh pertama tahun 2021, kemudian dengan cepat jatuh kembali di bawah $30.000 selama musim panas.

Selanjutnya Bitcoin kembali raih harga all time high pada November 2021 di harga US$68.000 pada bulan November, tetapi pada Januari 2022 telah turun kembali di bawah US$35.000.

Di 2022 ini Bitcoin dan crypto pun mengalami penurunan yang cukup pesat, salah satu pemicunya adalah kasus Terra Luna.

Per Mei 2022 harga Bitcoin pun cenderung stagnan di angka US$30.000. Meski saat ini pasar kripto sedang dalam fase bear, masih banyak yang optimis bahwa aset akan kembali membaik.

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

Topik

author
Dhila Rizqia

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.