Linkedin Share
twitter Share

DeFi · 8 min read

Panduan Komprehensif Pendle: PT, YT, Implied dan Underlying Yield

Pendle

Pendle memungkinkan pengguna memperdagangkan yield dari aset-aset kripto secara terpisah dari nilai pokok aset tersebut. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang Principal Token (PT), Yield Token (YT), Implied Yield, dan Underlying Yield, serta bagaimana semuanya terhubung dalam ekosistem Pendle.

Untuk memahami artikel ini, disarankan untuk membaca terlebih dahulu tentang pengenalan Pendle pada tautan berikut.

Mengenal PT pada Pendle

Principal Token (PT) pada Pendle adalah token yang mewakili nilai pokok dari suatu aset yang di-tokenisasi di Pendle. Ketika pengguna memecah aset mereka di Pendle, mereka menerima PT yang mewakili kepemilikan atas aset pokok, dan Yield Token (YT) yang mewakili hak atas imbal hasil.

pendle pt
Gambar: Jendela pembelian salah satu PT. Sumber: Pendle.

Bagaimana PT Bekerja?

  • PT mewakili nilai pokok dari aset: Artinya, pemegang PT memiliki klaim atas aset pokok yang asli. Aset ini bisa berupa stablecoin, aset likuiditas, atau aset lainnya yang dapat menghasilkan yield.
  • PT dapat diperdagangkan di pasar sekunder: Pengguna dapat menjual PT mereka di pasar sekunder sebelum jatuh tempo, meskipun harga PT akan bergantung pada faktor seperti waktu hingga jatuh tempo dan kondisi pasar. Harga PT umumnya akan lebih rendah dari nilai penuh jika masih jauh dari jatuh tempo, karena ada ketidakpastian waktu.
  • Redeem pada saat jatuh tempo: Pada jatuh tempo, PT dapat ditebus (redeem) dengan nilai penuh aset pokok. Artinya, pemegang PT akan menerima kembali aset pokok yang sesuai dengan nilai nominalnya.

Keuntungan Memegang PT

  • Stabilitas nilai: PT memberikan jaminan bahwa pemegangnya akan menerima kembali aset pokok dengan nilai penuh pada saat jatuh tempo, tanpa terpengaruh oleh fluktuasi yield yang terjadi di pasar sekunder.
  • Potensi keuntungan dari perdagangan: Pemegang PT yang ingin menjual PT mereka sebelum jatuh tempo mungkin dapat meraih keuntungan jika harga PT naik di pasar sekunder. Harga PT cenderung naik mendekati nilai pokok saat semakin mendekati jatuh tempo.

Diskon Saat Membeli PT

  • Harga PT lebih rendah sebelum jatuh tempo: Karena PT mewakili nilai penuh yang baru bisa ditebus pada saat jatuh tempo, harganya di pasar sekunder bisa lebih rendah dari nilai nominal. Diskon ini biasanya sebanding dengan imbal hasil (yield) yang diharapkan dari aset yang di-tokenisasi.
  • Implied yield mempengaruhi harga PT: Jika implied yield dari aset pokok lebih tinggi, harga PT di pasar sekunder cenderung lebih rendah, karena pembeli lebih tertarik membeli YT untuk mendapatkan imbal hasil yang lebih besar.

Baca juga: Memahami Pendle Finance, Pionir Yield Trading

Mengenal YT pada Pendle

Yield Token (YT) pada Pendle adalah token yang mewakili hak atas imbal hasil (yield) dari aset pokok yang di-tokenisasi di Pendle. Ketika pengguna memecah aset mereka menjadi Principal Token (PT) dan Yield Token (YT), YT mewakili semua hak atas yield yang dihasilkan dari aset pokok tersebut hingga jatuh tempo.

pendle yt
Gambar: Jendela pembelian salah satu YT. Sumber: Pendle.

Cara Kerja YT

  • Hak atas imbal hasil dari aset pokok: Ketika pengguna memegang YT, mereka memiliki hak untuk menerima semua imbal hasil yang dihasilkan oleh aset pokok selama periode tertentu. Imbal hasil ini bisa berupa staking rewards, liquidity pool rewards, atau bentuk lain dari yield dalam DeFi.
  • YT diperdagangkan di pasar sekunder: Seperti PT, YT juga dapat diperdagangkan di pasar sekunder. Harga YT akan berfluktuasi berdasarkan ekspektasi yield yang tersisa hingga jatuh tempo, dan biasanya lebih rendah mendekati jatuh tempo karena yield yang tersisa semakin sedikit.
  • Nilai YT pada saat jatuh tempo: Pada saat jatuh tempo, YT tidak lagi memiliki nilai, karena semua hak atas imbal hasil sudah terealisasi. Jadi, YT mendekati nilai nol mendekati jatuh tempo, karena tidak ada yield lagi yang tersisa untuk diklaim.

Keuntungan Memegang YT

  • Akses ke yield tanpa memegang aset pokok: Pemegang YT dapat memperoleh imbal hasil dari aset pokok tanpa harus memegang atau mengunci aset pokok itu sendiri. Ini memungkinkan fleksibilitas lebih bagi pengguna yang hanya tertarik pada yield dari aset, bukan nilai pokoknya.
  • Potensi keuntungan dari perdagangan YT: Harga YT di pasar sekunder dipengaruhi oleh implied yield dan waktu hingga jatuh tempo. Jika seorang pengguna membeli YT ketika implied yield tinggi, mereka berpotensi mendapatkan keuntungan jika yield lebih besar dari yang diantisipasi oleh pasar.

Risiko Memegang YT

  • Fluktuasi harga di pasar sekunder: Harga YT bisa turun jika implied yield menurun, yang berarti yield yang diharapkan dari aset pokok semakin kecil. Ini membuat YT lebih murah mendekati jatuh tempo, karena hak atas yield semakin kecil dan pada akhirnya nol.
  • Nilai YT menjadi nol saat jatuh tempo: Setelah jatuh tempo, YT tidak lagi bernilai, karena tidak ada yield yang tersisa untuk diklaim. Oleh karena itu, pengguna harus merencanakan strategi mereka untuk menjual YT sebelum jatuh tempo jika mereka ingin menghindari kerugian.

Leverage dengan YT

  • Leverage tanpa likuidasi: Salah satu fitur unik YT di Pendle adalah kemampuan untuk memperoleh leverage tanpa risiko likuidasi. Pengguna dapat membeli YT dengan modal kecil dan mendapatkan eksposur terhadap yield dari aset yang jauh lebih besar daripada modal yang mereka keluarkan. Ini memungkinkan pengguna memaksimalkan imbal hasil dengan modal yang minimal.

Baca juga: PENDLE Naik +33% Dalam Sepekan, Transaksi Tembus US$1 Miliar

Underlying Yield

Underlying yield pada Pendle adalah imbal hasil yang dihasilkan secara langsung dari aset pokok sebelum aset tersebut dipecah menjadi Principal Token (PT) dan Yield Token (YT). Yield ini bisa berasal dari berbagai sumber seperti staking rewards, liquidity pool rewards, atau bentuk lain dari imbal hasil dalam ekosistem DeFi.

pendle underlying yield
Gambar: Underlying yield (hijau), Implied yield (biru). Sumber: Pendle.

Sumber Underlying Yield

  • Liquidity Pool Rewards: Dalam banyak kasus, underlying yield berasal dari imbal hasil yang diperoleh dari menyediakan likuiditas pada protokol DeFi, seperti Uniswap atau SushiSwap. Pengguna yang memegang aset likuiditas (LP tokens) bisa mendapatkan imbal hasil dari trading fees atau rewards dalam bentuk token.
  • Staking Rewards: Aset seperti ETH yang di-stake untuk mendukung jaringan proof-of-stake dapat menghasilkan yield bagi pengguna yang memegang atau staking aset mereka. Underlying yield yang dihasilkan dari staking ini adalah sumber utama untuk YT di Pendle.
  • Interest dari Protokol Lending: Jika aset pokok digunakan dalam platform pinjaman seperti Aave atau Compound, underlying yield bisa berasal dari bunga yang diperoleh melalui peminjaman aset kripto.

Hubungan Underlying Yield dengan PT dan YT

  • YT memiliki hak penuh atas underlying yield: Ketika aset dipecah menjadi PT dan YT, pemegang YT memiliki hak penuh atas semua underlying yield yang dihasilkan oleh aset pokok. Pemegang PT, di sisi lain, hanya memiliki klaim atas nilai pokok aset tanpa mendapatkan imbal hasil dari underlying yield.
  • PT stabil, YT menghasilkan yield: Pemegang PT dapat memegang aset dengan stabilitas, sedangkan pemegang YT menerima semua yield dari underlying yield. Ini berarti, semakin tinggi underlying yield dari aset pokok, semakin besar potensi keuntungan yang bisa didapat oleh pemegang YT.

Perubahan dalam Underlying Yield

  • Yield yang dapat berfluktuasi: Underlying yield tidak selalu konstan. Yield yang dihasilkan oleh aset pokok bisa berfluktuasi tergantung pada kondisi pasar, perubahan suku bunga pada platform lending, perubahan reward pada liquidity pool, atau penyesuaian reward staking dalam jaringan.
  • Dampak pada harga YT: Jika underlying yield naik, harga YT di pasar sekunder bisa meningkat karena potensi imbal hasil yang lebih tinggi. Sebaliknya, jika underlying yield turun, harga YT bisa turun karena imbal hasil yang diharapkan juga menurun.

Baca juga: 5 Airdrop yang Bisa Digarap Melalui Pendle Finance

Implied Yield

Implied yield pada Pendle adalah imbal hasil yang tersirat dari harga Yield Token (YT) di pasar sekunder. Implied yield mencerminkan ekspektasi pasar terhadap yield yang tersisa dari YT hingga jatuh tempo, dan dihitung berdasarkan rasio harga YT terhadap Principal Token (PT). Semakin tinggi harga YT dibandingkan PT, semakin tinggi implied yield.

Bagaimana Implied Yield Dihitung?

  • Implied yield dihitung berdasarkan rasio harga YT terhadap PT. Jika harga YT lebih tinggi dibandingkan dengan PT, implied yield juga lebih tinggi, karena pembeli membayar lebih untuk mendapatkan yield yang tersisa hingga jatuh tempo.
  • Rumus Implied APY:

  • Berdasarkan rumus ini, semakin tinggi harga YT dibandingkan PT, semakin besar imbal hasil yang diharapkan oleh pasar, dan semakin tinggi implied yield.

Bagaimana Implied Yield Berubah Seiring Waktu?

  • Implied yield menurun mendekati jatuh tempo: Seiring mendekati jatuh tempo, yield yang tersisa dari YT semakin kecil, sehingga implied yield menurun. Ini juga berarti harga YT akan menurun karena yield yang tersisa semakin sedikit untuk diperoleh.
  • Implied yield tinggi saat harga YT mahal: Jika implied yield tinggi, ini berarti harga YT di pasar sekunder lebih mahal dibandingkan dengan PT. Pasar mengantisipasi yield yang tersisa masih besar, sehingga pembeli bersedia membayar lebih untuk YT.

Hubungan Antara Implied Yield dan Harga YT

  • Implied yield tinggi = Harga YT mahal: Ketika implied yield tinggi, harga YT akan lebih mahal dibandingkan PT. Ini berarti pembeli YT mengantisipasi yield yang tersisa masih besar, dan mereka bersedia membayar lebih untuk mengakses yield tersebut.
  • Implied yield rendah = Harga YT murah: Ketika implied yield menurun, harga YT juga akan turun. Hal ini terjadi karena yield yang tersisa semakin sedikit, sehingga pembeli YT hanya bersedia membayar lebih rendah untuk mengakses yield yang kecil.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Implied Yield

  • Waktu hingga jatuh tempo: Semakin mendekati jatuh tempo, implied yield biasanya menurun karena yield yang tersisa semakin sedikit.
  • Perubahan dalam underlying yield: Jika underlying yield dari aset pokok meningkat, implied yield bisa ikut meningkat, karena yield yang diharapkan dari YT lebih besar. Sebaliknya, jika underlying yield menurun, implied yield akan ikut turun.
  • Kondisi pasar: Harga YT di pasar sekunder dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran. Jika ada banyak permintaan untuk YT, harga YT akan naik, dan implied yield menyesuaikan.

Menggunakan Implied Yield dalam Strategi Investasi

  • Menjual YT saat implied yield tinggi: Ketika implied yield tinggi, harga YT juga lebih mahal. Ini adalah momen yang baik untuk menjual YT, karena pembeli di pasar bersedia membayar lebih untuk mengakses yield yang tersisa.
  • Membeli YT saat implied yield rendah: Ketika implied yield rendah, harga YT lebih murah, karena yield yang tersisa semakin sedikit. Ini adalah waktu yang tepat untuk membeli YT, karena pembeli bisa mendapatkan akses ke yield dengan modal yang lebih kecil.

Baca juga: Pendle V3 akan Menghadirkan Likuiditas Baru di Dunia DeFi

Studi Kasus: PT dan YT-USDC dengan Jatuh Tempo 6 Bulan

Misalkan seorang pengguna memiliki 100 USDC yang di-tokenisasi di Pendle menjadi 100 PT-USDC dan 100 YT-USDC. Aset ini memiliki jatuh tempo 6 bulan, dan saat ini, implied yield yang berlaku adalah 5%.

Skema 1: Pemegang PT-USDC

  • Aset Pokok yang Stabil: Pemegang PT-USDC memiliki jaminan bahwa mereka akan menerima kembali 100 USDC penuh pada jatuh tempo. Selama 6 bulan ini, mereka dapat memegang PT tanpa terpengaruh oleh fluktuasi yield atau harga di pasar sekunder.
  • Estimasi Harga PT: Karena jatuh tempo masih 6 bulan lagi, harga 100 PT-USDC di pasar sekunder akan terdiskon sebesar 2.5%. Diskon ini dihitung dari implied yield tahunan sebesar 5% yang berlaku saat ini. Oleh karena itu, harga PT bisa diperkirakan sebagai berikut:
  • Jadi, 100 PT-USDC dapat dibeli dengan harga 97.5 USDC di pasar sekunder.
  • Pilihan untuk Menjual YT: Pemegang PT bisa memilih untuk menjual YT-USDC mereka di pasar sekunder. Dengan implied yield 5%, mereka dapat menjual YT untuk mendapatkan sebagian imbal hasil lebih awal, meskipun yield penuh baru akan dihasilkan secara bertahap selama 6 bulan ke depan.

Skema 2: Pemegang YT-USDC

  • Leverage Tanpa Likuidasi: Karena 100 PT-USDC diperdagangkan dengan diskon 2.5% (100 – 97.5 USDC), pengguna dapat menggunakan 2.5 USDC sisa untuk membeli 100 YT-USDC. Ini berarti mereka mendapatkan eksposur penuh terhadap yield dari 100 USDC hanya dengan modal 2.5 USDC, memberikan mereka leverage sebesar 40x.
  • Memaksimalkan Yield: Jika mereka memegang YT hingga jatuh tempo, mereka akan mendapatkan yield penuh berdasarkan 100 USDC yang mereka kontrol melalui YT. Pemegang YT akan terus menerima imbal hasil hingga 6 bulan ke depan, selama mereka tidak menjual YT di pasar sekunder.
  • Risiko Penurunan Harga YT: Jika implied yield turun selama 6 bulan, harga YT di pasar sekunder akan semakin menurun. Pemegang YT yang ingin menjual token mereka mungkin akan menjual dengan harga yang lebih rendah dari harga beli awal mereka, karena yield yang tersisa semakin sedikit. Oleh karena itu, pemegang YT mungkin lebih memilih untuk memegang YT hingga jatuh tempo untuk mendapatkan yield penuh yang telah dijanjikan.

Asumsi yang Digunakan

  • Implied Yield Konstan: Perhitungan ini mengasumsikan implied yield tetap 5% selama 6 bulan, meskipun dalam kenyataannya implied yield dapat berfluktuasi di pasar sekunder.
  • Perhitungan Linear: Diasumsikan bahwa perhitungan untuk harga YT-USDC dihitung secara linear berdasarkan waktu yang tersisa hingga jatuh tempo, untuk menyederhanakan perhitungan namun mendekati hasil aslinya.
  • Harga Pasar Sekunder Statis: Perhitungan ini mengabaikan faktor-faktor lain seperti perubahan permintaan dan penawaran di pasar sekunder yang bisa mempengaruhi harga PT dan YT.

Baca juga: Pendle Perluas Peluang Imbal Hasil dan Airdrop untuk Investor Bitcoin

Kesimpulan

Pendle memperkenalkan cara inovatif untuk memperdagangkan yield dari aset-aset kripto dengan memisahkan nilai pokok (PT) dan yield (YT) menjadi dua entitas yang dapat diperdagangkan secara terpisah. Dalam Pendle, Principal Token (PT) memberikan stabilitas bagi pengguna yang ingin mempertahankan nilai pokok aset mereka, sedangkan Yield Token (YT) menawarkan akses ke imbal hasil dari aset pokok tanpa harus mengunci nilai pokok.

Hubungan antara PT, YT, underlying yield, dan implied yield sangatlah penting dalam menentukan strategi perdagangan dan investasi. Underlying yield memberikan dasar nilai bagi YT, sementara implied yield menggambarkan ekspektasi pasar terhadap imbal hasil yang tersisa hingga jatuh tempo.

Ketika implied yield tinggi, harga YT cenderung lebih mahal karena ekspektasi pasar terhadap yield yang lebih besar, sedangkan ketika implied yield rendah, harga YT cenderung lebih murah karena yield yang tersisa semakin sedikit.

Pengguna dapat memanfaatkan perubahan implied yield di pasar untuk mengoptimalkan strategi mereka, apakah itu untuk menjual YT ketika implied yield tinggi atau membeli YT ketika implied yield rendah. Selain itu, kemampuan untuk menggunakan leverage dengan YT tanpa risiko likuidasi memberikan kesempatan bagi pengguna untuk meningkatkan potensi imbal hasil mereka dengan modal yang lebih kecil.

Baca juga: 5 Airdrop yang Bisa Digarap Melalui Pendle Finance

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

Topik

author
Ary Palguna

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.