Berita Blockchain · 6 min read

Pendle V3 akan Menghadirkan Likuiditas Baru di Dunia DeFi

Pendle V3

Sejak peluncuran pertamanya pada tahun 2021, Pendle telah menempatkan dirinya sebagai salah satu protokol trading yield yang paling diperhitungkan dan terus berinovasi di tengah perkembangan kripto yang dinamis.

Dalam sebuah wawancara eksklusif di acara Coinfest Asia 2024, Dan Anthony, Head of Growth Pendle, berbagi wawasan mengenai strategi pertumbuhan Pendle dan versi ketiga dari proyek ini yang akan segera dirilis.

Baca juga: Memahami Pendle Finance, Pionir Yield Trading

Strategi Pertumbuhan dari Pendle

Pendle, sebuah protokol trading yield, telah menunjukkan pertumbuhan signifikan sejak peluncuran V1 pada Januari 2021 hingga V2 di Desember 2022. Menurut Dan, saat ini Pendle memiliki hampir US$3 miliar dalam total value locked (TVL).

“Kami terus membangun sejak saat itu,” katanya, mencerminkan komitmen tim untuk terus berinovasi dan memperkuat posisinya di pasar.

Strategi utama Pendle untuk mencapai pertumbuhan ini adalah dengan mengikuti narasi yang sedang tren di dunia kripto, seperti LSD (liquid staking), Restaking dan Layer-2 Arbitrum.

“Selama ada narasi yang populer dan menghasilkan yield, itu bisa diintegrasikan ke Pendle. Kami mendukung aset-aset yang sedang digemari di Arbitrum, seperti GLP dari GMX dan GdAi dari Gains,” jelas Dan.

Dan mencatat bahwa tren kripto yang tengah menarik perhatian Pendle adalah BTCfi (Bitcoin Finance) dan Real World Assets (RWA).

“Jika BTC akhirnya menghasilkan yield di DeFi, itu akan menarik untuk ditokenisasi di Pendle juga,” katanya.

BTCfi, yang mengintegrasikan Bitcoin ke dalam ekosistem DeFi, dianggap sebagai salah satu perkembangan yang sangat menarik karena potensi likuiditas yang mendalam yang dapat ditawarkan Bitcoin. Selain itu, RWA, jika berhasil mendapatkan traksi, akan menjadi narasi yang menarik bagi Pendle untuk bergabung.

Baca juga: 5 Airdrop yang Bisa Digarap Melalui Pendle Finance

Bersiap untuk Pendle V3

Dan mengungkapkan timnya tengah mempersiapkan Pendle V3 yang akan membawa perbaikan signifikan dari versi sebelumnya. Perbaikan ini akan memungkinkan perdagangan dengan ukuran yang lebih besar dan menambah leverage.

“Hal ini dirancang untuk menarik lebih banyak institusi besar yang sebelumnya merasa kesulitan untuk berpartisipasi di Pendle V2 karena keterbatasan likuiditas,” jelas Dan.

Di sisi lain, Dan juga menyebutkan bahwa perubahan tokenomics dan UX (user experience) juga akan menjadi bagian dari pengembangan Pendle V3, untuk memastikan platform dapat bekerja lebih optimal dan menarik bagi pengguna besar maupun kecil.

“Kami sedang membangun ke arah yang memungkinkan pasar rates berkembang dalam beberapa bulan mendatang,” tambahnya.

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Ary Palguna

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.