Linkedin Share
twitter Share

Bitcoin · 8 min read

Mengenal ORC-20 dan Bedanya dengan BRC-20

ORC-20

BRC-20 menjadi token standar pada jaringan Bitcoin yang menarik perhatian di kuartal kedua ini. Keberadaanya dianggap sebagai bentuk inovasi di blockchain Bitcoin. Belum usai tren standar token ini, ternyata ada lagi standar token di jaringan Bitcoin, yakni ORC-20.

Artikel ini membahas lengkap tentang ORC-20 serta perbedaannya dengan token standar BRC-20.

Apa itu ORC-20?

ORC-20 adalah token standar yang berjalan di blockchain Bitcoin. Token standar ini direpresentasikan sebagai file JSON (JavaScript Object Notation) yang disimpan di dalam satuan terkecil Bitcoin yakni Satoshi dengan nomor seri Ordinal, mirip dengan token BRC-20.

Dari segi bentuk, kedua tipe token standar ini sama-sama sisipan atau inscription, hanya saja ORC-20 memiliki fleksibilitas lebih tinggi ketimbang BRC-20 dari segi format data dan juga keamanan yang lebih tinggi dengan mencegah adanya kemungkinan double spending.

Tujuan ORC-20

ORC-20 merupakan token standar yang dibangun di atas jaringan Bitcoin, dirancang untuk meningkatkan token standar BRC-20 yang sudah ada. Tujuan utamanya adalah meningkatkan adaptabilitas, skalabilitas, dan keamanan dari token standar BRC-20 yang sudah ada.

ORC-20 memperluas fungsionalitas dan mengatasi keterbatasan BRC-20. Salah satu peningkatan adalah dukungan untuk berbagai format data, memberikan fleksibilitas yang lebih besar bagi pengembang dalam mengembangkan token.

Penamaan token juga menjadi lebih bervariasi sebab pada BRC-20, penamaan token hanya maksimal 4 karakter. Sementara pada ORC-20 dapat menggunakan lebih dari 4 karakter.

Selain itu, ORC-20 memberikan peningkatan yang signifikan dalam hal keamanan dan fleksibilitas dibandingkan dengan token BRC-20. Dengan memanfaatkan model UTXO, ORC-20 secara efektif menghilangkan risiko double spending, yang telah menjadi keprihatinan besar bagi banyak proyek token.

Baca juga: Mengenal BRC-20 di Jaringan Bitcoin

Beda ORC-20 dengan BRC-20

Meskipun sama-sama inscription, terdapat perbedaan antara ORC-20 dan BRC-20 dari segi keamanan, format data yang di dukung, serta penamaan token.

AspekORC-20BRC-20
KeamananMemanfaatkan model UTXO untuk mencegah double-spending.Mewarisi fitur keamanan dari Bitcoin.
Format DataMendukung berbagai format data yang lebih luas.Mendukung format data yang spesifik.
Penamaan TokenMenyediakan penamaan yang fleksibel untuk token.Maksimal 4 karakter untuk nama Token
Tabel perbedaan antara ORC-20 dengan BRC-20

Perbedaan-perbedaan ini menyoroti bagaimana token ORC-20 bertujuan untuk mengatasi keterbatasan yang ada dalam standar BRC-20. ORC-20 menawarkan keamanan yang ditingkatkan, dukungan untuk berbagai format data yang lebih luas dan fleksibilitas dalam penamaan.

Risiko ORC-20

Bagi yang berniat untuk berinvestasi dalam token ORC-20 harus terlebih dahulu memahami bahwa ORC-20 adalah proyek eksperimental, dan tidak ada jaminan mengenai nilai atau kegunaan dari token yang dihasilkan menggunakan standar ini.

Meskipun ORC-20 berpotensi meningkatkan token standar di jaringan Bitcoin, proyek ini telah menerima kritik karena kompleksitasnya dan tidak menawarkan keuntungan signifikan dibandingkan dengan standar yang sudah ada.

Nasib ORC-20 bergantung pada bagaimana tanggapan komunitas terhadapnya dan kemampuannya dalam mengatasi masalah-masalah tersebut. Sangat disarankan bagi pengguna untuk berhati-hati dan melakukan riset secara menyeluruh sebelum masuk ke ORC-20.

Baca juga: 3 Dampak Negatif BRC-20 Pada Ekosistem Bitcoin

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

Topik

author
Ary Palguna

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.