Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Trading · 7 min read
Saat melakukan analisis teknikal pada harga aset kripto, seorang analis harus memahami bahwa terdapat tiga tipe pergerakan harga, yakni bullish atau naik, bearish atau turun, dan sideways atau menyamping yang juga biasa disebut konsolidasi.
Artikel ini akan membahas lebih dalam mengenai pergerakan harga sideways di pasar kripto dan bagaimana cara memanfaatkannya.
Dalam analisis kripto, sideways mengacu pada fase pasar di mana harga mata uang kripto tetap relatif stabil dalam kisaran sempit, menunjukkan pergerakan minimal ke atas atau ke bawah.
Fase sideways ini menandakan keseimbangan antara pembeli dan penjual sehingga mengakibatkan tidak adanya tren yang jelas.
Baca juga: Bearish dan Bullish Divergence untuk Indikator Trading Kripto
Memahami kondisi harga sideways, analis harus paham lebih dahulu bagaimana pergerakan harga dalam suatu tren atau zona. Ada tiga tren yang harus dipahami yakni bullish, bearish, dan sideways.
Saat terjadi pergerakan bullish, terjadi sebuah zona yang secara garis besar menandakan pergerakan naik namun diisi candlestick yang bergerak naik dan turun.
Sama halnya saat terjadi pergerakan bearish, terjadi sebuah zona yang secara garis besar menandakan pergerakan turun, namun diisi candlestick yang bergerak naik dan turun.
Kondisi ini juga berlaku saat harga sideways dimana walau harga bergerak menyamping, terjadi sebuah zona persegi panjang yang berisi pergerakan naik dan turun.
Zona persegi panjang umumnya dibentuk melalui strategi analisis price action yang menggunakan support atau batas bawah harga dan resistance atau batas atas harga.
Harga sideways umumnya menandakan ketidakpastian karena belum ada kejelasan apakah harga akan bergerak naik atau turun. Jadi mayoritas trader jangka menengah seperti swing atau position trader umumnya menjauhi pergerakan sideways saat trading.
Pergerakan harga sideways umumnya terjadi setelah adanya pergerakan impulsif yang signifikan, contohnya saat terjadi candlestick hijau atau merah yang besar.
Setelah harga naik atau turun secara cepat dan signifikan, umumnya harga akan mengalami pergerakan sideways. Hal tersebut disebabkan banyak pandangan berbeda yaitu untuk melanjutkan pergerakan tersebut atau putar balik arah yang biasa dikenal dengan reversal.
Akibat perdebatan tersebut yang tercermin pada harga, akhirnya volume jual dan beli menjadi seimbang yang menyebabkan harga menyamping atau sideways.
Kondisi sideways juga dapat disebabkan oleh adanya sentimen atau berita negatif dan positif yang datang secara bersamaan terhadap suatu aset.
Baca juga: Apa Itu Time Frame atau Jangka Waktu dalam Grafik Trading
Sentimen tersebut dapat mengubah pandangan analis dan menyebabkan volume jual serta beli untuk seimbang dan berakhir membentuk pergerakan sideways.
Dibandingkan dengan pasar yang sedang tren, pasar sideways biasanya memiliki volatilitas yang lebih rendah. Hal ini dapat menguntungkan bagi trader yang lebih menyukai pergerakan harga yang lebih stabil, karena hal ini dapat mengakibatkan lebih sedikit perubahan harga yang tiba-tiba dan tidak terduga.
Pasar sideways seringkali menunjukkan periode konsolidasi, yang berpotensi mendahului kelanjutan atau pembalikan tren. Trader dapat menggunakan waktu ini untuk menilai sentimen pasar dan memposisikan diri mereka untuk pergerakan harga signifikan berikutnya.
Trader dapat menerapkan berbagai strategi, seperti perdagangan terikat kisaran, pengembalian rata-rata, dan pengenalan pola, untuk memanfaatkan kondisi pasar yang sideways. Keberagaman ini memungkinkan adanya kemampuan beradaptasi terhadap situasi pasar yang berbeda.
Pasar sideways tidak memiliki tren yang jelas, sehingga menyulitkan pedagang yang mengikuti tren untuk mengidentifikasi dan memanfaatkan pergerakan harga yang berkelanjutan. Keterbatasan ini dapat mengurangi jumlah peluang perdagangan yang layak.
Trader di pasar sideways mungkin mengalami false breakout, yaitu saat harga bergerak sebentar melampaui level support atau resistance sebelum berbalik arah. Pergerakan “whipsaw” ini bisa menimbulkan kerugian bagi trader yang tidak hati-hati.
Pasar sideways sering kali mengalami volume perdagangan yang lebih rendah dibandingkan dengan pasar yang sedang tren. Volume yang lebih rendah dapat mengakibatkan berkurangnya likuiditas dan melebarnya bid-ask spread, yang berpotensi menyebabkan peningkatan biaya perdagangan.
Pergerakan harga sideways dapat terlihat melalui grafik candlestick dengan time frame atau jangka waktu yang berbeda. Maksud dari pernyataan ini adalah akan ada pandangan yang berbeda oleh beberapa analis saat melihat harga.
Contohnya adalah di pasar kripto di Maret 2022, terdapat analis yang menyatakan bahwa saat ini harga Bitcoin sedang bergerak naik karena melihat grafik sejak 28 Februari 2022 hingga 2 Maret 2022.
Namun terdapat analis lain yang menyatakan bahwa saat ini harga Bitcoin sedang bergerak sideways, karena ia melihat dalam jangka waktu yang lebih tinggi.
Jika dilihat dari 8 Januari 2022 hingga 2 Maret 2022 bisa dilihat bahwa Bitcoin sedang mengalami pergerakan sideways. Jadi jangka waktu saat melakukan analisis juga akan berpengaruh.
Sebelumnya dinyatakan bahwa kondisi sideways akan terjadi karena dua hal yaitu karena telah ada pergerakan impulsif signifikan dan karena adanya sentimen negatif serta positif secara bersamaan.
Sebelum kurun waktu tersebut, bisa dilihat bahwa Bitcoin mengalami pergerakan bearish atau penurunan yang signifikan.
Sehingga pergerakan ini memberi konfirmasi terhadap teori bahwa sideways umumnya terjadi setelah adanya pergerakan impulsif yang signifikan.
Selain itu pada kurun waktu 8 Januari 2022 hingga 2 Maret 2022 terdapat banyak sentimen positif dan negatif yang beredar.
Dimulai dari Bank Sentral Amerika yang menunda menaikkan suku bunga acuan, inflasi, perang, dan beberapa adopsi oleh institusi keuangan besar, sentimen positif dan negatif terjadi secara bersamaan.
Kondisi ini menyebabkan terjadinya pergerakan menyamping yang juga membenarkan teori bahwa pergerakan sideways terjadi saat banyaknya berita negatif dan positif beredar.
Baca juga: Cara Analisis Teknikal Aset Crypto
Ada berbagai cara untuk melakukan trading ketika harga sedang sideways, di antaranya adalah sebagai berikut:
Mengambil keuntungan dalam waktu cepat untuk mengurangi risiko, dengan posisi yang tidak dibuka terlalu lama. Strategi scalping dapat memberikan keuntungan yang relatif kecil dan membutuhkan konsentrasi serta waktu yang tinggi akibat selalu memantau pergerakan harga
Menggunakan indikator seperti Moving Average dan Relative Strength Index. Dengan indikator Moving Average, trader dapat melihat bagaimana kondisi harga sekarang salah satunya dengan melihat apakah harga di bawah atau di atas indikator.
Melalui indikator Relative Strength Index, trader dapat melihat bagaimana kondisi harga apakah sudah terlalu jenuh untuk dijual atau dibeli.
Analisis price action murni dan bergantung pada support serta resistance yang ada dalam satu jangka waktu.
Strategi ini dapat dilengkapi dengan menggambar pola grafik dan mencari konfirmasi candlestick pada jangka waktu yang lebih kecil.
Jadi, trading dilakukan dengan analisis price action yang menggunakan beberapa jangka waktu atau analisis multi-timeframe.
Harga sideways, yang juga dikenal sebagai konsolidasi, adalah salah satu dari tiga tipe pergerakan harga dalam analisis teknikal, selain bullish (naik) dan bearish (turun).
Pasar yang sideways terjadi ketika ada ketidakpastian di pasar, seringkali setelah pergerakan harga yang signifikan atau karena adanya sentimen positif dan negatif yang bersamaan.
Kondisi sideways menawarkan peluang trading yang unik dengan risiko dan keuntungan yang tinggi, memerlukan pemahaman yang mendalam tentang support dan resistance serta dinamika pasar.
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.