Linkedin Share
twitter Share

Blockchain · 5 min read

Apa Itu Solana? Panduan Lengkap untuk Pemula

Apa itu Solana? Panduan Lengkap untuk Pemula

Ada lebih dari ribuan aset kripto yang ada di industri, ada yang langsung tenar, tenggelam, hilang atau bahkan baru muncul padahal sudah ada sejak lama.

Salah satunya adalah Solana, proyek cryptocurrency yang sudah meluncurkan whitepaper sejak 2017 dan baru menunjukan kenaikan di tahun 2020. Berikut ini penjelasan lengkap seputar Solana.

Pengertian Solana

Solana adalah blockchain generasi ketiga yang dirancang untuk memfasilitasi kontrak pintar dan pembuatan aplikasi terdesentralisasi (DApp). Proyek ini mendukung berbagai platform keuangan terdesentralisasi (DeFi) serta pasar nonfungible token (NFT).

Platform Solana (SOL) didirikan pada tahun 2017 oleh Anatoly Yakovenko. Yakovenko bekerja di Qualcomm sebelum mendirikan Solana. Blockchain Solana diluncurkan selama booming penawaran koin awal (ICO) 2017.

Testnet internal proyek dirilis pada tahun 2018, diikuti oleh beberapa fase testnet yang mengarah pada peluncuran resmi jaringan utama pada tahun 2020.

Solana juga memiliki ekosistem untuk menyediakan solusi keuangan terdesentralisasi. Sistem saat ini mendukung 65.000 TPS (Transaksi per second) atau pemrosesan transaksi dan 400ms Block Times. Proyek ini juga memiliki ragam aplikasi terdesentralisasi di Dapps yang terus dikembangkan.

Solana hadir untuk mempercepat dan memperbanyak transaksi dalam blockchain yang selama ini belum maksimal.

Blockchain Solana akan memungkinkan kelancaran  transaksi untuk menskalakan secara proporsional dengan bandwidth jaringan yang memenuhi semua properti blockchain: skalabilitas, keamanan, dan desentralisasi. Selain itu, sistem dapat mendukung batas atas 710.000 TPS pada jaringan gigabit standar dan 28,4 juta tps pada jaringan 40 gigabit.

Tim Solana saat ini didukung oleh  perusahaan terkemuka dunia, diantaranya ada Apple, Qualcomm, Intel, Google, Microsoft, Twitter, Dropbox, dan banyak lagi.

Dampak yang diciptakan Solana juga menjadi perhatian banyak investor antara lain: Multicoin Capital, Foundation Capital, SLOW Capital, CMCC Global, Abstract Ventures, dan lainnya.

Baca juga: Solana Luncurkan Smartphone Android, Langkah Baru Menuju Adopsi Global

Mekanisme Konsensus Solana

Tidak seperti Bitcoin yang menggunakan algoritma PoW atau Ethereum yang akan menggunakan konsensus Proof of Stake PoS sebagai sistem terdesentralisasi untuk sistem, Solana  menggunakan metode Proof of History.

Dengan Proof of History ini transaksi dapat membuat riwayat catatan yang membuktikan bahwa suatu peristiwa terjadi selama waktu tertentu. Solana juga menggunakan algoritma bernama Fungsi Verifiable Delay Function. Fungsi ini membutuhkan sejumlah langkah berurutan tertentu untuk dievaluasi.

Transaksi atau peristiwa yang dievaluasi akan diberi hash unik dan hitungan yang dapat diverifikasi secara publik dan efektif. Hitungan memungkinkan kita untuk mengetahui kapan setiap transaksi atau peristiwa terjadi, berfungsi seperti stempel waktu kriptografi.

Dalam setiap node ada juga jam kriptografi yang melacak waktu jaringan dan urutan kejadian. Hal ini memungkinkan throughput yang tinggi dan efisiensi yang lebih tinggi dalam jaringan Solana.

Artinya berbeda dari PoW yang harus memverifikasi seluruh data yang sudah ada, Solana cukup memverifikasi transaksi per detik dengan data yang sebelumnya sudah terjadi tanpa perlu memeriksa seluruhnya.

Ini membuat kerja Solana lebih efisien dan mampu memproses transaksi lebih banyak dan biaya transaksi yang rendah .

Cara Kerja Solana

  1. Input transaksi ke Leader
  2. Leader akan mengurutkan pesan dan memesannya secara efisien sehingga bisa diproses oleh node lain
  3. Leader kemudian mengeksekusi transaksi pada kondisi saat ini yang disimpan di RAM
  4. Leader kemudian akan mempublikasikan transaksi dan signature dari status akhir ke Verifier (node replikasi)
  5. Penguji kemudian akan mengeksekusi transaksi yang sama pada salinan negara mereka dan menerbitkan tanda tangan negara mereka jika menerima konfirmasi
  6. Konfirmasi yang dipublikasikan kemudian akan berfungsi sebagai suara untuk algoritme konsensus

Keunikan Solana

Untuk membangun proyek kripto yang baik adalah yang membawa sesuatu yang unik dan berguna, nah ini juga yang dihadirkan oleh Solana Foundation yang diketahui membawa delapan solusi, sebagai berikut.

Solusi yang dibawa Solana. Sumber: shrimpy.io

Proof of History  (PoH)

Algoritma konsensus PoH Solana membantu menciptakan efisiensi yang lebih tinggi dan tingkat throughput yang lebih tinggi dalam jaringan Solana.

Jadi dengan memiliki catatan sejarah peristiwa atau transaksi, memungkinkan sistem untuk lebih mudah melacak transaksi dan melacak urutan peristiwa.

Tower BFT

Tower BFT menggunakan PoH sebagai jam kriptografinya yang memungkinkan tercapainya konsensus tanpa harus mengeluarkan biaya pengiriman pesan dan latensi transaksi yang besar. Intinya ini digunakan untuk mempermudah kinerja dari konsensus POH.

Turbin

Protokol Turbin memudahkan pengiriman data ke node blockchain. Turbin mampu melakukan ini dengan memecah data menjadi paket yang lebih kecil. Hal ini memungkinkan Solana untuk mengatasi masalah bandwidth dan juga meningkatkan kapasitasnya secara keseluruhan untuk menyelesaikan transaksi dengan lebih cepat.

Gulf Stream

Protokol Gulf Stream memainkan peran penting mendorong transaksi caching dan meneruskannya ke tepi jaringan.

Hal ini memungkinkan validator untuk mengeksekusi transaksi sebelumnya, mengurangi waktu konfirmasi, peralihan leader yang lebih cepat, dan mengurangi tekanan memori pada validator dari kumpulan transaksi yang belum dikonfirmasi. Jadi protokol inilah yang memungkinkan Solana mendukung 50k TPS.

Sealevel

Dengan sistem ini, memungkinkan Solana mendapatkan runtime yang lebih efisien dan juga memungkinkan transaksi berjalan secara bersamaan di blockchain status yang sama.

Pipeline

Pipelining adalah proses di mana aliran data yang masuk diberikan ke perangkat keras berbeda yang akan memproses datanya. Jadi mekanisme ini memungkinkan informasi transaksi divalidasi dan direplikasi dengan cepat di semua node dalam jaringan.

Cloudbreak

Cloudbreak adalah struktur data yang optimal untuk pembacaan dan penulisan secara bersamaan di seluruh jaringan.

Archivers

Data pada Solana dipindahkan dari validator ke jaringan node yang dikenal sebagai Archivers. Node ini misalnya laptop dan dan node akan sering diperiksa, untuk memastikan mereka menyimpan data yang benar.

Ekosistem Solana

Tampilan situs untuk melihat ekosistem Solana. Sumber: Solana.com/ecosystem

Dalam Blockchain Solana, terdapat sekitar135 proyek yang terbagi menjadi 15 Kategori.

Kategori tersebut adalah AMM, Aplikasi, DeFi, DeX, CeX, Explorer, Venture, Pendukung infrastruktur, NFT, Oracle, SPL, Stablecoin, Staking, Alat Developer, dan Wallet.

  1. AMM atau Automated Market Maker adalah proyek yang fokus untuk memberikan likudiitas untuk sebuah bursa terdesentralisasi agar transaksi tereksekusi dengan cepat. Terdapat delapan proyek yang masuk ke kategori tersebut, di antaranya adalah yHedgehog, 03Labs, dan Posicle Finance.
  2. Aplikasi adalah proyek yang fokus untuk membangun aplikasi terdesentralisasi pada Blockchain Solana, dengan tujuan beragam. Terdapat 16 proyek aplikasi terdesentralisasi pada Blockchain Solana, beberapa contohnya adalah The Media Network, Solanaroll, Maps, dan Civic.
  3. DeFi adalah proyek-proyek yang terkait dengan Sektor DeFi yang memanfaatkan teknologi Blockchain Solana. Terdapat 34 proyek DeFi yang dibangun pada Blockchain Solana, dimana beberapa proyek utamanya adalah Serum, Orca, Oxygen, dan Bonfida.
  4. DeX atau Decentralized Exchange adalah bursa terdesentralisasi yang dibangun pada Blockchain Solana. Terdapat enam DeX yang berdiri pada Blockchain Solana, dimana satu DeX utama yang saat ini mengalami ketertarikan adalah Serum.
  5. CeX atau Centralized Exchange adalah bursa tersentralisasi yang menggunakan pihak ketiga dalam operasionalnya sebagai bursa di Blockchain Solana. Terdapat 17 CeX yang resmi berintegrasi dengan Blockchain Solana, dimana beberapa yang utamanya adalah Binance, Blockfolio, Gate, dan Bitfinex.
  6. Explorer adalah proyek yang bertujuan untuk membantu penyediaan beberapa alat untuk memberi informasi dan data tentang blockchain dan crypto. Terdapat 14 proyek yang bergerak di kategori ini, dimana beberapa proyek utamanya adalah Blockfolio, Solana Project, dan DeFiCompare.
  7. Venture adalah proyek yang bergerak untuk menjadi semacam pemberi dana atau venture capital untuk proyek Solana dan crypto lain. Di antaranya adalah OKEx, Huobi, MXC, dan Gate Labs.
  8. Pendukung Infrastruktur adalahproyek yang fokus untuk memberikan dukungan lengkap terhadap infrastruktur teknologi dalam Blockchain Solana. Terdapat 16 proyek yang terdapat dalam kategori ini seperti, The Graph, BSN, PLasmaPay, dan Fantom.
  9. NFT atau Non Fungible Token adalah proyek-proyek yang bertujuan untuk mengayomi seluruh hal terkait NFT di Blockchain Solana. Beberapa di antaranya adalah Kreechures, Metamarket, dan Solarians.
  10. Oracle adalahproyek yang yang fokus kepada pembentukan jembatan antara data dunia nyata dan data di Blockchain Solana tanpa ada jeda. Proyek yang masuk kategori ini adalah Chainlink, Band Protoccol, dan Gravity.
  11. SPL atau Solana Programming Language adalah proyek-proyek yang bergerak dengan kecocokan Solana. Jika Ethereum memiliki ERC20, Solana memiliki SPL. Terdapat 12 proyek yang bergerak dalam kategori SPL, dimana beberapa contohnya adalah Sollet, SPL Token UI, Solflare dan MXC.
  12. Stablecoin adalah proyek yang fokus untuk mengayomi keberadaan stablecoin. Ada empat proyek yang bergerak dalam kategori ini yaitu BRZ, USDC, Terra, dan Tether.
  13. Staking adalah proyek yang bergerak untuk mempermudah staking secara terdesentralisasi. Terdapat satu proyek dalam kategori ini yaitu Stakefi.
  14. Alat Developer adalah proyek yang bertujuan untuk mempermudah developer pada Blockchain Solana untuk membangun proyek. Terdapat delapan proyek yang memberikan kemudahan dengan alat tersebut, contohnya SolGSN, Sombra, Sollpay dan SoproX
  15. Wallet atau dompet digital adalah proyek yang fokus untuk menjadi dompet untuk integrasi dengan Blockchain Solana. Ada 18 Wallet yang tersedia di blockchain Solana, beberapa di antaranya adalah Sollet, Solflare, Phantom dan Swipe.

Harga Token Solana (SOL)

Solana punya token asli yakni SOL, saat ini total pasokan 26 juta SOL dan maksimal pasokannya 489 juta SOL. Token Sol ini bisa ditemukan diberbagai bursa dan juga bisa untuk staking.

Sebelumnya Token Sol berhasil meraih harga tertinggi di angka Rp551.000 pada April 2021, sedangkan harga terendahnya ada di Mei 2020 sekitar Rp7.350. Artinya Solana meraih kenaikan harga hingga 16442.15%.

Ekosistem Solana juga ditempati oleh berbagai proyek crypto lainnya, dengan makin banyaknya minat di blockchain Solana, maka ada kemungkinan harga token Sol akan meningkat di masa depan.

Baca juga: Solana VS Polkadot, Mana yang Jadi Primadona Investor?

Kegunaan Token SOL

Biaya Transaksi

Token SOL digunakan untuk membayar transaksi Solana dengan cara yang sama seperti ETH bekerja untuk Ethereum. Setiap kali kamu menggunakan aplikasi, mengirim pembayaran, atau berinteraksi dengan kontrak pintar Solana, kamu akan membayar gas fee yang dilakukan di SOL.

Staking

Solana adalah jaringan proof of stake yang mengharuskan validator untuk mempertaruhkan token SOL untuk hak memvalidasi transaksi. Namun, kebanyakan orang akan memilih untuk mendelegasikan aset mereka ke validator sambil menuai imbal hasil.

Kamu bisa mendapatkan ulasan Solana lewat video berikut ini.

Mengenal Blockchain Solana

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Felita Setiawan

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.