Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Trading · 5 min read
Dalam trading, pergerakan harga tidak selalu naik atau selalu turun. Terdapat satu titik dimana terjadinya pembalikan harga atau disebut reversal.
Memang dalam praktiknya tidak ada cara yang pasti untuk menentukan titik reversal, akan tetapi terdapat strategi dalam menentukan kemungkinan reversal yang dapat meningkatkan peluang trader untuk memperoleh profit.
Seperti namanya reversal dalam bahasa indonesia berarti pembalikan. Dalam trading, reversal berarti titik balik suatu tren dari bullish ke bearish dan sebaliknya dari bearish ke bullish.
Terdapat beberapa cara untuk menentukan sebuah reversal, salah satu yang termudah adalah dengan mengidentifikasi pola candlestick.
Biasanya reversal terjadi pada resistance dan support. Ketika tren sedang bullish, maka harga cenderung menuju resistance dan jika tekanan beli tidak kuat untuk menembus resistance maka terjadilah bearish reversal yakni perubahan tren dari bullish ke bearish.
Sementara ketika tren sedang bearish, maka harga cenderung menuju support dan jika tekanan jual sudah mereda maka kemungkinan harga memantul di support dan terjadilah bullish reversal yakni perubahan tren dari bearish ke bullish.
Selain berdasarkan harga langsung dengan resistance dan support, reversal juga dapat diidentifikasi melalui indikator oscillator seperti relative strength index (RSI) yang menunjukkan kemungkinan bearish reversal (overbought) dan bullish reversal (oversold).
Pola candlestick reversal adalah satu atau kumpulan candlestick yang berdasarkan pengamatan masa lalu menandakan akan terjadi pembalikan arah tren harga.
Biasanya pola yang terdiri dari satu candlestick memiliki akurasi yang lebih lemah ketimbang pola dengan kumpulan candlestick. Untuk meningkatkan akurasi biasanya trader mengkombinasikan dengan indikator.
Baca juga: Bearish dan Bullish Divergence untuk Indikator Trading Kripto
Doji adalah jenis candlestick dengan harga pembukaan (open) dengan harga penutupan (close) hampir sama atau bahkan sama sehingga candlestick hanya terlihat shadow saja tanpa body.
Doji terdiri dari dua jenis yakni Doji bullish dengan shadow atas lebih pendek dari shadow bawah dan Doji bearish dengan shadow atas lebih panjang dari shadow bawah.
Hammer memiliki bentuk seperti palu dengan hanya satu shadow panjang atau dua shadow dengan satu shadownya sangat pendek dan satunya panjang beserta body yang relatif tipis.
Hammer terdiri dari dua jenis yakni Hammer dengan shadow bawah panjang dan Inverted Hammer dengan shadow atas panjang.
Pola Engulfing terdiri dari dua candlestick berbeda warna yang didahului candlestick pertama dengan body hampir penuh dan candlestick kedua dengan body hampir penuh dan menutupi candlestick pertama.
Engulfing terdiri dari dua jenis yakni bullish Engulfing yang diawali dengan bearish candlestick dan bearish Engulfing yang diawali dengan bullish candlestick.
Harami bisa dikatakan kebalikan dari Engulfing yakni pola yang terdiri dari dua candlestick berbeda warna dengan body hampir penuh dan candlestick pertama menutupi candlestick kedua.
Harami terdiri dari dua jenis yakni bullish Harami yang diawali dengan bearish candlestick dan bearish Harami yang diawali dengan bullish candlestick.
The Morning Star terdiri dari tiga candlestick baeruntun. Candlestick pertama adalah bearish candlestick dengan body yang tebal dan panjang.
Candlestick kedua adalah bearish candlestick yang ukuran body lebih kecil dari candlestick pertama dan biasanya memiliki bayangan yang panjang. Candlestick ketiga adalah bullish candlestick dengan body tebal dan lebih panjang dari candlestick kedua.
Morning Star adalah pola bullish reversal sementara Evening Star adalah kebalikan dari Morning Star dengan dua candlestick pertamanya adalah bullish candlestick dan termasuk pola bearish reversal.
Hammer adalah pola bullish reversal yang biasanya muncul setelah trend bearish. Tidak semua Hammer mengindikasikan akan terjadi reversal, oleh karena itu pastikan Hammer teridentifikasi terjadi setelah trend bearish.
Doji Bullish tidak selalu muncul setelah tren bearish, akan tetapi Doji Bullish yang muncul setelah fase bearish yang cukup lama biasanya pertanda akan terjadi bullish reversal.
Biasanya untuk memastikan tren mengalami reversal maka mesti menunggu dua hingga tiga candlestick berikutnya sebagai konfirmasi.
Candlestick kedua dari bullish Engulfing menunjukan superioritas atas candlestick pertama yang berarti pembeli mengambil alih kontrol atas pasar. Jika pola ini terjadi setelah fase bearish yang lama, maka kemungkinan besar akan terjadi bullish reversal.
Baca juga: 5 Pola Bullish Candlestick yang Perlu Kamu Pahami
Pembentukan bullish candlestick pada candlestick kedua menandakan pembeli telah mengambil alih akan tetapi pola ini masih lebih lemah ketimbang bullish Engulfing. Munculnya pola ini setelah fase bearish kemungkinan besar akan terjadi reversal.
Pola ini menunjukan pada candlestick kedua, tekanan jual semakin berkurang dibandingkan candlestick pertama serta candlestick ketiga menunjukan penjual sudah memberikan kendali pasar ke pembeli yang kemudian biasanya diikuti dengan perubahan tren menjadi tren bullish.
Shadow atas yang panjang menandakan tekanan jual tidak sanggup untuk membuat harga ditutup lebih tinggi sehingga kemungkinan selanjutnya akan diikuti oleh reversal ke tren bearish.
Doji Bearish tidak selalu muncul setelah tren bullish, akan tetapi Doji Bearish yang muncul setelah fase bullish yang lama biasanya pertanda akan terjadi bearish reversal.
Biasanya untuk memastikan tren mengalami reversal maka mesti menunggu dua hingga tiga candlestick berikutnya sebagai konfirmasi.
Candlestick kedua dari bullish Engulfing menunjukan dominasi atas candlestick pertama yang berarti penjual mengambil alih kontrol atas pasar. Jika pola ini terjadi setelah fase bullish yang lama, maka kemungkinan besar akan terjadi bearish reversal.
Pembentukan bearish candlestick pada candlestick kedua menandakan penjual telah mengambil alih akan tetapi pola ini masih lebih lemah ketimbang bearish Engulfing. Munculnya pola ini setelah fase bullish kemungkinan besar akan terjadi reversal.
Pola ini menunjukan pada candlestick kedua, tekanan beli semakin berkurang dibandingkan candlestick pertama serta candlestick ketiga menunjukan pembeli sudah memberikan kendali pasar ke penjual yang kemudian biasanya diikuti dengan perubahan tren menjadi tren bearish.
Baca juga: 7 Pola Bearish Candlestick untuk Analisis Trading Kripto
Penggunaan candlestick reversal tergolong mudah karena hanya perlu mengidentifikasi pola candlestick dan membuat kesimpulan terjadinya reversal.
Hanya saja dengan mengandalkan pola candlestick saja memiliki akurasi yang lemah dan perlu dikombinasikan dengan indikator trading untuk hasil yang lebih optimal.
Baca juga: Cara Membaca Candlestick 1 Menit untuk Pemula Hingga Ahli!
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.