Linkedin Share
twitter Share

Trading · 7 min read

7 Pola Bearish Candlestick untuk Analisis Trading Kripto

Cara Mahir Baca Candlestick 1 Menit

Candlestick bearish adalah jenis pola candlestick yang mengindikasikan adanya tekanan jual yang kuat pada suatu aset.

Pola ini menggambarkan periode waktu tertentu dan menunjukkan bahwa harga aset telah ditutup lebih rendah daripada harga pembukaannya pada periode tersebut.

Candlestick bearish memiliki karakteristik yang mudah dikenali yakni body candle yang berwarna merah atau hitam.

Munculnya candlestick bearish adalah akibat dari adanya tekanan jual yang lebih besar dibandingkan tekanan beli dalam pasar. Hal ini menyebabkan harga aset mengalami penurunan dan sentimen pasar cenderung negatif, dan ini tercermin dalam bentuk candlestick bearish.

Dalam analisis teknikal, terdapat pola-pola yang melibatkan candlestick bearish dan diartikan sebagai sinyal reversal menuju tren turun. Dalam artikel ini telah disajikan lima pola candlestick bearish yang populer digunakan dalam analisis teknikal.

Baca juga: 5 Pola Bullish Candlestick yang Perlu Kamu Pahami

Bearish Engulfing

Pola bearish engulfing adalah pola candlestick dua batang yang diawali dengan candlestick bullish dan diikuti oleh candlestick bearish yang lebih dominan. Ciri-ciri pola Bearish Engulfing adalah sebagai berikut:

  • Candle pertama adalah candlestick bullish.
  • Candle kedua adalah candlestick bearish dengan body yang lebih besar daripada candle pertama, sehingga terlihat seperti menutupi body candle pertama.

Pola bearish engulfing memberikan indikasi bahwa tekanan jual telah mengalahkan tekanan beli. Hal ini menunjukkan kemungkinan reversal dari tren naik menjadi tren turun. Trader seringkali memanfaatkan pola ini sebagai sinyal untuk short-selling atau menjual aset dengan harapan dapat membeli kembali di harga yang lebih rendah.

bearish engulfing
Gambar: Bearish Engulfing

Evening Star

Pola evening star terdiri dari tiga candlestick yang berurutan dan biasanya terjadi setelah sebuah uptrend yang kuat. Ini menandakan bahwa kekuatan pembeli mulai menurun dan tekanan jual mulai meningkat, menunjukkan kemungkinan perubahan arah tren menjadi tren turun. Ciri-ciri pola evening star adalah sebagai berikut:

  • Candle pertama adalah candlestick bullish dengan body yang relatif besar, menunjukkan bahwa uptrend sedang berlangsung dan tekanan beli masih dominan.
  • Candle kedua adalah candlestick yang bisa bullish atau bearish dan body-nya terlihat lebih kecil daripada candle pertama. 
  • Candle ketiga adalah candlestick bearish dengan body yang relatif besar, menunjukkan peningkatan tekanan jual.
Gambar: Evening Star

Shooting Star

Pola shooting star adalah pola candlestick dengan satu candlestick yang terbentuk ketika harga pembukaan, harga tertinggi, dan harga penutupan hampir berada pada level yang sama, sehingga terbentuk sebuah body yang kecil.

Pola ini memiliki shadow atas yang panjang dengan panjang dua hingga tiga kali body dan shadow bawah yang pendek atau bahkan tidak ada.

Shadow atas yang panjang mencerminkan tekanan jual yang meningkat di akhir sesi perdagangan yang kemudian tekanan jual akhirnya mengambil alih kendali. Hal ini mengindikasikan kemungkinan perubahan tren dari bullish menjadi bearish.

Gambar: Shooting Star

Baca juga: Mengenal Pola Candlestick Shooting Star

Bearish Harami

Pola bearish harami terdiri dari dua candlestick yang berurutan dan biasanya terjadi setelah sebuah uptrend yang kuat. Pola ini menunjukkan bahwa kekuatan pembeli mulai menurun dan tekanan jual mulai meningkat, menandakan potensi reversal dari tren naik menjadi turun. Secara visual, pola bearish harami adalah kebalikan dari bearish engulfing dimana candle pertama justru lebih besar dari candle kedua. Ciri-ciri pola bearish harami adalah sebagai berikut:

  • Candle pertama adalah candlestick bullish dengan body yang relatif besar, menunjukkan bahwa uptrend sedang berlangsung dan tekanan beli masih dominan.
  • Candle kedua adalah candlestick bearish dengan body yang lebih kecil daripada body candle pertama. Body candlestick kedua berada di dalam range body candlestick pertama, sehingga menyebabkan terbentuknya pola “harami” yang berarti “hamil” dalam bahasa Jepang.
Gambar: Bearish Harami

Hanging Man

Pola hanging man terbentuk ketika harga pembukaan, harga tertinggi, dan harga penutupan hampir berada pada level yang sama, sehingga terbentuk sebuah body kecil. Pola ini memiliki shadow bawah yang panjang dengan panjang dua hingga tiga kali body dan shadow atas yang pendek atau bahkan tidak ada. Secara visual. Pola hanging man adalah kebalikan dari shooting star dilihat dari shadow-nya.

Gambar: Hanging Man

Three Black Crows

Pola three black crows terbentuk ketika tiga candlestick bearish dengan body yang relatif besar dan panjang muncul secara berurutan. Pola ini sangat kuat menggambarkan tekanan jual yang mendominasi setelah terjadinya tren naik dan mengindikasikan perubahan tren dari bullish ke bearish. Ciri-ciri dari pola ini adalah:

  • Pola terdiri dari tiga candlestick berurutan yang berwarna merah atau hitam, menunjukkan bahwa harga terus turun dalam periode tersebut.
  • Setiap candlestick memiliki body yang relatif besar, menunjukkan tekanan jual yang kuat.
Gambar: Three Black Crows

Bearish Piercing Line

Pola bearish piercing line terbentuk oleh dua candlestick berurutan, yaitu candlestick bullish diikuti oleh candlestick bearish. Candle pertama adalah candlestick bullish yang memiliki body yang relatif besar, menunjukkan dominasi pembeli. Candle kedua adalah candlestick bearish dengan body yang juga relatif besar dan menutup sekiranya di tengah-tengah body candle pertama, mencerminkan kemampuan penjual mengambil alih kendali pasar. Pola ini menunjukan kemungkinan terjadinya reversal dari tren naik ke tren turun.

Gambar: Bearish Piercing Line

Kesimpulan

Pola candlestick bearish seperti bearish engulfing, evening star, shooting star, bearish harami, dan hanging man adalah pola-pola yang mengindikasikan potensi pembalikan tren dari bullish menjadi bearish. Meskipun pola-pola ini dapat memberikan sinyal yang kuat tentang perubahan tren, tetapi tidak ada yang 100% akurat dalam memprediksi pergerakan harga.

Penting untuk diingat bahwa pola-pola candlestick alangkah baiknya dikonfirmasi dengan sinyal tambahan dan analisis teknikal lainnya sebelum mengambil keputusan dalam trading. Penggunaan indikator teknikal seperti moving average, RSI, MACD, dan lainnya dapat membantu memperkuat sinyal pola candlestick dan memberikan perspektif yang lebih kuat tentang kondisi pasar.

Kombinasi antara pola candlestick bearish dan indikator teknikal memberikan peluang trading yang lebih besar. Konfirmasi dengan sinyal tambahan membantu mengurangi risiko kesalahan interpretasi pola dan mengidentifikasi pergerakan harga yang lebih meyakinkan.

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

Topik

author
Ary Palguna

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.